Kita diciptakan SANG PENCIPTA
dengan memegang kekuatan penuh untuk memilih. Bersabar adalah pilihan kekuatan
berdaya besar apabila dilakukan dalam arti yang sebenarnya. Kekuatan bersabar
adalah kekuatan melakukan kesabaran yang baik dalam hidup. Tanpa berkegalauan,
tanpa bersedih hati dan ikhlas hanya karenaNYA. Ada 5 cara yang bisa kita
lakukan untuk memiliki kekuatan bersabar :
1# Pahami artinya, jangan salah bersabar
Apa itu
bersabar? Arti bersabar yang sebenarnya harus kita pahami dan resapi dengan
sangat-sangat mendalam. Bagaimana kita bisa memiliki kekuatan bersabar, kalau
makna bersabar yang kita pahami keliru. Biarkan akal dan jiwa kita benar-benar
memahami segala tindakan yang akan kita aksikan. Pemahaman adalah awal dari
kekuatan. Seberapa paham kita dalam satu hal, akan menentukan seberapa kuat
kita berada didalamnya. Pastikan kita benar-benar memahami apa itu bersabar,
sebelum memiliki kekuatan bersabar.
Apakah kita
sedang bersabar dengan pekerjaan yang tidak sesuai hasrat? Apakah kita sedang
bersabar dengan hidup yang tidak berubah? Apakah kita sedang bersabar dengan
ketidak adilan? Atau apabila ada siapapun diantara kita yang sedang bersabar
dengan kemiripan-kemiripan yang sama, maka biarkan tulisan ini berteriak dan
berkata JANGAN SALAH BERSABAR.
Sadarilah,
bersabar hanya akan menjadikan kita lebih dekat pada kebaikan, Bertahan pada
keburukan adalah tindakan ego yang menyerah. Kekuatan bersabar adalah porsi
besar dalam bersabar pada arti yang sebenarnya, yaitu merubah keburukan menjadi
kebaikan. Bukan pada arti menyerah.
2# Percayalah selalu kepada
proses
Saat memulai,
hasil akhir memang mengiming-imingi kita. Wajar, kita memang butuh penyemangat.
Namun tetap, hasil tidak akan datang begitu saja, tetap ada proses yang harus
berjalan menuju hasil akhir. Proses ini akan terus berlanjut, tergantung dengan
seberapa kuat kita menjalaninya. Lalu kapan hasilnya akan muncul ke permukaan?
Percayalah!
Saat ini Tuhan hanya ingin melihat kita belajar. Tidak ada yang mustahil
bagiNYA, DIA bisa saja langsung menghadirkan goal kecil kita itu. Tapi segala
sesuatu tetap harus melalui alurnya. Bersabar adalah proses kita mengikuti alur
itu. Lalu untuk memiliki kekuatan bersabar, cobalah dengan merubah fokusnya.
Fokuslah kepada proses, bukan kepada hasil akhir.Semakin kita terfokus kepada
proses, semakin kita melatih sifat bersabar kita, dan ini akan melemahkan ego,
karena hasil akhir adalah ego itu sendiri.
Kemenangan
kita ada dalam menetapkan fokus kepada proses. Dengan berproses kita akan
mengenal kemampuan diri dengan baik. Mengetahui kelemahan yang harus
diperbaiki. Lalu menghargai tiap titik pencapaian diri. Inilah yang ingin
diajarkan oleh DIA, yaitu pelajaran dan pengalaman berharga yang akan terlewat
begitu saja, kalau kita berhenti berproses. Proses, proses dan proses. Terus
saja ikuti alur proses itu, meski hasil akhir sama sekali belum tampak
didalamnya. Percayalah! Sifat bersabar yang kita curahkan sepenuhnya dalam
proses, akan semakin mendekatkan diri kepada hasil akhir. Kita hanya perlu
mematuhi alurnya. Semesta tidak pernah salah menilai.
Bukan karena
itu tidak terjadi sekarang, berarti itu tidak akan terjadi. Hanya waktunya saja
yang belum datang. Sore hari kemarin Anda duduk didepan teras menghadap ke arah
taman yang rimbun, sambil tersenyum Anda berkata ‘inilah yang saya inginkan
dari dulu’. Ingatkah Anda dulu setiap sore yang Anda lihat hanyalah tanah-tanah
kosong, lalu sekarang berubah menjadi taman yang indah.
Kita akan
selalu memetik jeruk dihari yang berbeda, dari hari kita menanam benihnya.
Bersabar adalah dengan memaklumi diri, bahwa waktunya belum datang untuk sebuah
pencapaian hasil. Pemahaman kita bahwa pencapaian itu pasti akan hadir diwaktu
yang sangat tepat adalah kekuatan bersabar. Semakin kita paham, semakin kita
rela, semakin kita memiliki kekuatan bersabar.
Percayalah!
DIA hanya ingin kita mengetahui seberapa tinggi level keinginan kita dalam
dalam sebuah pencapaian. Ingin. Sangat ingin. Sangat ingin sekali, atau sangat
- sangat - sangat ingiiiiin sekali-sekali dan sekali. Masing-masing keinginan
memiliki levelnya tersendiri. Tuhan sebenarnya sudah tahu, karena DIA MAHA
MENGETAHUI. Namun, DIA ingin kita menyadarinya sendiri, dan itu akan tercermin
jelas dari seberapa besar sifat bersabar kita.
Seberapa
tangguh Anda bersabar, itulah cerminan rasa ingin Anda. Jadi, semakin level
ingin kita meningkat, maka semakin level bersabar kita pun meningkat, dan tanpa
disadari kita sudah memiliki apa itu kekuatan bersabar.
3# Berhentilah berbicara dan jadilah diri sendiri
Untuk memiliki
kekuatan bersabar, kita harus berhenti berbicara. Kita harus berhenti
membicarakan rencana-rencana kita kepada orang lain. Orang lain tidak
membutuhkan cerita-cerita rencana kita, tapi hasil dari rencana-rencana kita.
Mereka ingin melihat pencapaian, bukan proses. Kitalah yang berproses, bukan
mereka.
Semakin banyak
kita berbicara, maka semakin mereka tidak akan bersabar untuk melihat hasilnya.
Harus diakui ini akan menyakiti kita. Ego orang lain untuk melihat hasil,
perlahan-lahan akan mengikis kesabaran kita sendiri. Dengan kata lain kita
membiarkan sifat bersabar kita digoyang-goyang dan dirontokkan oleh orang lain,
hanya karena kita tidak bisa mengontrol diri untuk tidak membicarakan rencana.
Jadi, apabila
sekarang kita memiliki rencana, diamlah dan lakukanlah. Kita hanya boleh
membicarakan rencana kita hanya kepada mereka yang ikut mensupport. Biarkan
orang lain menunggu hasil akhirnya dalam ketidaktahuan mereka. Sampai nanti
mereka melihat hasil dari kekuatan sabar kita.
Saya mengerti
rasa bersabar bisa membuat kita sangat percaya diri. Tapi tetap saja, jangan
biarkan diri kita secara sengaja menjebak diri dikerumunan para penyinyir. Itu
kalau kita sedang berusaha keras untuk memiliki kekuatan bersabar. Para
penyinyir tetap saja akan menjadi penyinyir. Sama seperti singa, dia tetap akan
menjadi singa yang siap melahap Anda saat lapar. Begitu pun para penyinyir,
mereka hadir untuk memutar balikan kesabaran kita menjadi ego yang siap melahap
diri kita dari dalam.
Dalam proses
memiliki kekuatan bersabar, pastikan kita menjaga jarak dengan mereka. Mungkin
para penyinyir tidak akan berpengaruh apabila kita telah memiliki kekuatan itu.
Saat kita telah memiliki kekuatan bersabar, maka omongan para penyinyir
hanyalah tiupan lilin selamat ulang tahun. Perkuat dulu diri Anda, sebelum Anda
masuk kedalam kandang singa.
4# Percaya diri lah dan selalu bersiap diri menerima kesalahan
Kita tidak
selemah itu. Untuk memiliki kekuatan bersabar, kita harus mempercayai kemampuan
kita. Tidak akan ada yang mampu menilai diri kita telah memiliki kekuatan
bersabar atau belum, selain diri kita sendiri. Jadi, penilaian kita tentang
diri kita sendiri adalah kekuatan itu sendiri.
Ingat, kita
harus mencintai diri 1000%. Jangan terlalu menekan diri dengan keragu-raguan
dan kecemasan yang muncul, baik dari dalam diri maupun dari luar diri. Cukup
katakan ini kepada diri sendiri, apapun yang mereka katakan tidak akan
mempengaruhi aksi bersabar saya, karena saya percaya pada kemampuan saya dalam
beraksi.
Kepercayaan
kita kepada diri sendiri, salah satu bentuk kepercayaan kita kepada DIA yang
telah memberikan kita keunikan dan kemampuan-kemampuan diri dalam beraksi.
Apapun yang kita aksikan meskipun sulit, kita pasti mampu melampauinya. Karena
DIA mengenal persis batasan-batasan kita. Tugas kita hanya belajar bersabar
untuk melampaui batasan-batasan itu dan menerima tantangan-tantangan lainnya.
Demi merasakan potensi diri yang terus meningkat.
Seberapa
banyak kita melakukan kesalahan dalam proses-proses pencapaian ini? Biarkan
saja kesalahan-kesalahan itu terjadi, tidak perlu dihitung. Kita tidak bodoh
karena telah melakukan semua kesalahan itu, kita hanya sedang belajar. Pertama,
kita belajar bersabar dengan menerima semua kesalahan itu. Kedua, kita belajar
untuk mengolah semua kesalahan itu untuk merubahnya mejadi versi terbaik dari
proses kita. Jadi, sebenarnya tidak ada yang namanya kesalahan, yang ada
hanyalah pijakan-pijakan untuk menjadi lebih baik. Ego kita tidak menerima
kesalahan, tapi kekuatan bersabar siap menerima segala kesalahan.
5# Jangan berhenti beraksi justru perbanyak jumlah aksinya
Sudah
berbulan-bulan aksi-aksi itu dilakukan tanpa hasil akhir yang jelas. Ego kita
sudah berteriak, menggedor-gedor pintu untuk berhenti dan menyerah. Lalu apakah
kita akan mengikutinya? Tidak, justru kita akan memperbanyak jumlah aksi-aksi
itu dan terus bersabar.
Karena justru
syarat utama untuk memiliki kekuatan bersabar, adalah kita harus memperbanyak
aksi-aksi kita. Biarkan aksi-aksi itu menjadi radikal. Sehingga akhirnya ego
kita menahan nafasnya kembali. Kekuatan bersabar kita akan selalu membara,
selama kita percaya, bahwa kita tidak pernah sendirian dalam aksi bersabar ini.
Akhir kata; Kekuatan bersabar
didapat dari proses pembelajaran dan penempaan diri. Kagumi setiap tahap
pembelajaran dan penempaan diri. Disana ada DIA yang selalu menemani.
Salam semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7