Apakah Anda sudah bosan dengan
rasa takut yang selalu muncul secara berlebihan. Cobalah ikuti beberapa tips
dibawah ini, agar rasa takut Anda perlahan-lahan bisa pergi dan hilang dengan
sendirinya.
Tips 1 # Rasakan takut itu dan menyatulah dengannya
Rasa takut
adalah sikap antisipasi, dia akan muncul hanya apabila kita menginginkan
sesuatu terjadi, dan apabila sesuatu yang kita takuti itu tidak terjadi, maka
kita akan mencari ketakutan yang lainnya. Karena memang ketakutan adalah rasa yang terus memaksa untuk
dihadirkan. Dengan kata lain, sesuatu itu belum menjadi apa-apa, dan tidak bisa
dipastikan menjadi apa-apa. Namun kita hanya mengharapkan sesuatu itu terjadi.
Pikiran
negatif, itulah asalnya rasa takut. Jadi, cara paling awal adalah kita menyatu
dengan rasa takut itu, bukan agar rasa takut mengendalikan kita, justru
sebaliknya.
Caranya adalah
dengan mengetahui apa yang kita takuti, maka kita akan berpikir logis dan
menganalisa kembali rasa takut kita, agar pikiran-pikiran negatif itu berhenti
menguasai pikiran. Saat kita sudah tidak dikuasai oleh pikiran negatif, maka
kita pun bebas merubahnya menjadi pikiran-pikiran positif. Ini tidak bisa
dilakukan kecuali, kita mengenal dan menyatu dengan rasa takut yang muncul.
Jadi, kita harus bisa menjadi detektif untuk setiap kasus ketakutan yang
muncul. Apapun itu. Baik dalam menerima kebenaran, ataupun dalam menghadapi
perjalanan hidup.
Tips 2 # Berhenti menjadi korban
Selama kita
menempatkan diri sebagai korban, selama itu pula kita akan memunculkan
ketakutan. Bagaimana agar itu tidak terjadi? Caranya kita harus merubah persepsi
bahwa kita bukanlah korban, hidup ini ditentukan oleh kita. Jadi apa yang
terjadi selalu menjadi pilihan-pilihan kita. Kita tidak pernah menjadi
sebenar-benarnya korban. Kita hanyalah korban dari diri kita sendiri. Jadi
disini kita menyadari, bahwa rasa takut itu tidak dibawa oleh kebenaran, tapi
dibuat oleh dan berdasarkan pilihan-pilihan kita sendiri.
Kita yang
membuat ketakutan itu menjadi nyata, lalu berteriak mengaku kalau kita takut.
Padahal tidak ada yang menakuti diri kita, selain diri kita sendiri. Orang lain
bisa saja menghasut diri kita agar takut. Tapi kalau kita tidak memilih untuk
takut, maka kita tidak akan takut bukan? Ingat, kita berdasarkan apa yang kita
pilih.
Tips 3 # Jangan memberi makan
rasa takut
Bahkan rasa
takut itu butuh makan. Saat kita fokus dengan rasa takut, berarti kita berhasil
memberi ketakutan energi. Fokus adalah makanannya ketakutan. Semakin kita fokus
dengan rasa takut, maka rasa itu hanya akan bertambah kuat dan kuat. Tanpa
berkurang sedikit pun.
Jadi apabila
sudah terlanjur merasa takut, cobalah dengan mengalihkan fokus ke titik point
yang lain. Jadi ketimbang terus membayangkan rasa takut dari menerima
kebenaran. Lebih baik merubah fokus kepada memahami kebenaran itu sendiri.
Carilah alasan yang mematahkan rasa takut itu. Bukan alasan untuk membenarkan
rasa takut itu sendiri. Perhatikan para batita itu. Mereka memfokuskan diri
untuk belajar berjalan, bukan memfokuskan diri untuk takut jatuh. Tangisan
mereka saat jatuh, tidak menakutkan mereka untuk terus berjalan.
Tips 4 # Rasa takut bukan musuh
Rasa takut itu
bukan musuh, dia adalah guru. Karena dia mengajarkan kita tentang siapa kita.
Bagaimana proses kita berpikir, dan merespon situasi yang kita hadapi.
Semakin kita
belajar dari rasa takut yang muncul, semakin rasa takut itu menghilang dari
hidup. Karena kita belajar untuk tidak membiarkan diri terkontrol olehnya,
justru malah sebaliknya, kita berteman dengan ketakutan dan ini adalah sikap
yang terbaik.
Tips 5 # Kita tidak butuh body
guard
Say NO to body
guard. Takut adalah over protective body guard, dia akan mengikuti kita terus
menerus. Lalu tanpa disadari, kita ternyata sudah berdiri diantara 10 sampai
belasan body guard. Apakah ini bagus? Tentu tidak, bagi saya berada di antara
10 sampai belasan body guard, seperti berada didalam penjara. Saya memilih
untuk bebas bergerak. Saya tidak butuh body guard, saya hanya membutuhkanNYA.
DIA tidak mengirim rasa takut untuk menjadi body guard saya. Saya lah yang
meminta mereka untuk datang. Sehingga akhirnya saya terkekang dan merana.Dan
sekaranglah waktu yang tepat, bagi saya untuk memecat mereka semua.
Tips 6 # Hidup adalah saat ini
Kenapa banyak
orang membiarkan takut terjadi? Karena mereka memikirkan masa depan atau masa
lalu. Mereka tidak percaya, kalau hidup adalah sekarang. Sekarang adalah hidup
kita. Bukan dimasa depan, bukan juga dimasa lalu.
Berbicara
tentang rasa takut, berarti kita membicarakan tentang masa depan yang belum
datang, atau masa lalu yang sudah menghilang. Jadi dengan kata lain, kita
membicarakan sesuatu yang tidak ada. Sama sekali tidak ada. Karena kita hidup
saat ini, sekarang adalah hidup kita. Kalau kita memang takut, coba tengok
kembali, dimana ketakutan itu berada?
Misalkan saat
ini Anda sangat ingin berhenti bekerja. Namun masih sangat takut. Anda takut
tidak bisa memberi keluarga Anda makan dan tidak bisa membayar tagihan-tagihan.
Pertanyaannya, apakah itu sudah terjadi? Apakah Anda pada saat ini, sedang
tidak bisa memberi keluarga Anda makan dan tidak bisa membayar tagihan-tagihan?
Tidak bukan, itu bukan sesuatu yang SEKARANG sedang terjadi. Tapi itu suatu
peristiwa yang diprediksi ‘akan terjadi’ dimasa depan. Dengan kata lain,
pristiwa itu Anda tidak sedang terjadi dalam kenyataan hidup yang sekarang.
Namun hanya dalam ketidak pastian. Apakah memang akan terjadi, atau mungkin
tidak akan terjadi. Bukankah begitu?
Disinilah
kenapa diatas disebut, rasa takut adalah guru. Misal, Anda takut berhenti
bekerja karena takut tidak bisa memberi keluarga Anda makan dan tidak bisa
membayar tagihan-tagihan. Berarti Anda bukannya, membiarkan diri tidak berhenti
bekerja gara-gara rasa takut Anda. Tapi Anda mencari solusi agar bisa memberi
keluarga Anda makan dan bisa membayar tagihan-tagihan tanpa bekerja. Misal
dengan berbisnis, berinvestasi, menjadi freelancer dan lain sebagainya. Dalam
posisi ini, Anda bukan mempertahankan ketakutan Anda disisi yang negatif, namun
Anda merubahnya menjadi positif. Anda belajar dari rasa takut yang dirasakan,
untuk tidak membiarkannya terjadi. Hebat sekali!
Tips 7 # Berhenti mencintai rasa takut
Kenapa berita
buruk selalu menjadi viral, sementara tidak begitu terlalu dengan berita baik?
Karena kita senang dengan rasa takut, adrenalin kita meningkat dan kita jadi
semakin bersemangat. Kenapa begitu? Karena rasa-rasa ini, seakan mengajak kita untuk
beristirahat dari realita kita yang sebenarnya, kenyataan hidup yang
sebenarnya. Kita diprogram untuk senang teralihkan. Meski dengan cara yang
negatif. Namun, sekarang Anda terlalu sadar untuk tidak mengalihkan hidup Anda
dengan cara ini. Karena Anda mencintai kebenaran. Bukan ketakutan.
Tips 8 # Jangan jadi pemikir yang salah
Kebanyakan
kita senang menjadi pemikir ditempat yang salah. Ketakutan hadir karena kita
terlalu berpikir berlebihan, atau bahkan sangat berlebihan. Kita berpikir
seperti seorang pemikir profesional, hanya saja objek yang kita pikirkan tidak
tepat. Mulai sekarang, tempatkan pemikiran kita ditempat yang benar dengan cara
yang benar.
Sebelum kita
memikirkan sesuatu yang belum ada. Kenapa kita tidak mulai memikirkan hal yang
sudah ada terlebih dahulu. Biarkan kebenaran itu masuk secara utuh tanpa kita
ganggu dengan pikiran-pikirian yang tidak tepat.
Coba kita renungkan : Apakah sebenarnya
ketakutan sesuatu yang nyata ada, atau hanya ego pribadi yang memang sengaja
kita inputkan menjadi ada?
Nyatanya memang iya. Memang
ketakutan adalah sesuatu yang kita pilih untuk hadir didalam diri. Kita mungkin
bukan alasan utama kenapa ketakutan itu terjadi, bisa jadi ketakutan terjadi
karena sebab lingkungan, pendidikan, dan pengalaman hidup. Tapi kita lah yang
memilih membiarkan ketakutan hadir didalam diri, untuk bersemayam dan
mengontrol diri dari dalam. Kita lah yang mengizinkan ketakutan memproteksi
diri dari kebenaran yang seharusnya diterima. Dan, kita pula lah yang
membiarkan diri terjebak didalam tameng ketakutan yang kita buat sendiri.
Namun kabar baiknya adalah,
tameng itu tidak akan aktif, kecuali kita memilih meng-aktifkannya. Biarkan rasa
takut itu pergi dan menghilang. Isilah jiwa Anda hanya dengan cahaya-cahaya
kekuatanNYA.
Salam Semesta
Copyright © www.pesansemesta.com