Belajar adalah proses menuju yang hakiki. Mengambil database
semesta dan mengolahnya agar menjadi kesadaran. Semesta memberikan ilmuNYA
bukan untuk sebuah pe-nilai-an, tapi untuk sebuah pemahaman. Pemahaman awal
tentang diri kita sendiri dan semesta.
Bayangkan! Dahulu sebelum terjadi, semesta adalah selembar
kertas hitam yang kosong. Lembar kosong itu belum berwujud apa-apa seperti
semesta yang sekarang ini. Dia hanyalah selembar kertas kosong. Pertanyaannya,
siapakah yang membuat selembar kertas kosong itu menjadi ada?
Tidak bisa dipungkiri. Jawabannya adalah SANG PENCIPTA yang
menciptakan sebuah ketiadaan, lalu menjadi ada. Betul bukan? Tidak mungkin
‘ada’ menjadi ada, kalau ‘tidak ada’ itu tidak ada. Bagaimana pun ini
diputar-putar, logikanya tetap sama. Percaya atau tidak percaya, logikanya
tetap sama. Harus kita akui, memang ada sebuah proses pekerjaan yang tidak bisa
dimengerti oleh kita.
Kita terlalu kecil untuk menjabarkan siapa SANG PENCIPTA dan
bagaimana SANG PENCIPTA bekerja. Karenanya, lupakan saja prosesnya, dan terima
kesimpulan yang tidak bisa dibantah. Mari kita hanya fokus dalam melihat diri
kita sebagai sebuah karya nyata SANG PENCIPTA.
Mari kita fokus kepada diri bahwa kita adalah makhluk yang
tidak terbatas. Kita adalah energi dan tiap kita memancarkan energi unik kita
sendiri. Bukan hanya kita, seluruh semesta ini pun energi. Ini bukanlah
dongeng, ini adalah fakta ilmiah. Ilmu pengetahuan, telah membuka tabirnya
sendiri, bahwa semesta ini tidak lain, dari sekedar ilusi yang dibuat oleh SANG
PENCIPTA.
Hanya memang ilusi-ilusi ini terlalu nyata untuk bisa kita
sebut sebagai sebuah ilusi. Itulah kenapa kita tidak akan pernah bisa terlalu
sombong mengaku mengenal SANG PENCIPTA. Karena SANG PENCIPTA terlepas dari
ilusi-ilusinya sendiri.
Pemahaman ini akan mempermudah kita untuk memahami tingkatan
selanjutnya. Yaitu tingkatan dimana kita memaksimalkan energi kita, untuk
menarik energi yang kita inginkan. Ada sebuah metode besar disini. Dimana kita
akan bermain dengan kemustahilan yang menjadi tidak mustahil lagi.
Bagaimana kalau kami bilang kehidupan ini hanya memiliki satu
pekerjaan, yaitu tarik menarik energi? Karir yang Anda kejar, setumpuk uang
yang Anda kumpulkan, secangkir kopi hangat yang Anda seruput. Semua adalah
energi bukan? Jadi kita ini hanyalah energi yang bermain-main dengan energi,
dan energi-energi yang sedang bermain ini, berada didalam energi yang lebih
besar, yaitu semesta. Dan energi yang lebih besar ini diciptakan oleh yang
menciptakan ketiadaan.
Kalau semuanya sesimpel ini, kenapa semuanya menjadi harus
terlalu merepotkan? Kita cukup bergerak menjadi diri kita yang sebenarnya,
ENERGI! Masalahnya otak kita sudah terbentuk
dari puluhan ribu generasi, yang berpikir bahwa energi adalah sesuatu yang
diluar tubuh. Parahnya lagi berpikir bahwa energi adalah sesuatu yang
metafisis, padahal diri kita adalah metafisis itu sendiri.
Apabila pernyataan ini belum ter-resonate dengan Anda, itu
tidak masalah. Jangan pernah memaksakan suatu pengertian yang belum bisa Anda
terima. Karena ada saatnya Anda akan mengerti, yaitu saat frekuensi yang Anda
vibrasikan menarik frekuensi yang sama. Jadi, kalau memang Anda ingin mengerti,
maka rubahlah frekuensi Anda menjadi sama dengan apa yang Anda inginkan, dan
itulah yang akan Anda dapat. Beginilah cara kita sebenarnya belajar.
Sekali lagi, kita adalah energi yang menggunakan energi.
Seluruh energi bervibrasi dalam frekuensi yang berbeda-beda. Setiap kita
memancarkan vibrasi uniknya masing-masing. Misi manusia dibumi ini adalah belajar
untuk menjadi master dari energi, vibrasi dan frekuensi. Sehingga manusia bisa
bergerak sepanjang hidup dengan mudah.
Jadi, apabila pertanyaannya adalah “Apa yang seharusnya kita
pelajari di bumi?” Maka jawabannya adalah diri kita sendiri! Sebuah energi yang
bervibrasi dan memancarkan frekuensi. Karena bagaimana pun bentuknya manusia, bumi
dan semesta adalah wujud dari energi, vibrasi dan frekuensi. Maka itu,
mempelajari hal ini adalah perkara yang wajib, apabila Anda memang ingin
bergerak sesuai ciptaanNYA.
Salam Semesta
Copyright © www.pesansemesta.com