Untuk mengerti judul diatas Anda
cukup melihat kedalam diri Anda sendiri. Apa yang Anda lakukan pagi ini? Pagi
ini Anda memilihkan tubuh Anda baju yang sangat cocok dan serasi. Kalau Anda
seorang laki-laki, Anda sudah terlihat gagah dengan jambang yang telah dicukur
rapi. Kalau Anda perempuan Anda merias wajah Anda dengan tata rias yang sangat
cantik. Saat kuku tangan Anda panjang dan kotor, Anda pasti langsung
membersihkannya. Saat rambut Anda berantakan, Anda langsung menyisirnya. Kalau muka
dan tubuh Anda kotor Anda pasti langsung membasuhnya. Anda mencintai diri Anda,
karenanya Anda terus menjaga tubuh Anda.
Tapi bisakan Anda melihat kedalam
tubuh itu. Siapa yang menjaga setiap sel-sel tubuh Anda dari kerusakanannya?
Siapa yang melindungi jantung Anda dari berhenti berdetak? Siapa yang
mengaktifkan system imun tubuh Anda saat Anda terpapar virus? Siapa yang
menyembuhkan luka sayatan di jari Anda? Siapa yang dengan sengaja menumbuhkan
bulu-bulu halus untuk melindungi kulit Anda yang tipis itu? Siapa yang dengan
sabar memproses seluruh makanan dan minuman yang Anda masukkan? Siapa yang
tetap menjaga bulu mata itu agar tidak terus tumbuh menutupi mata?
Bukankah cintaNYA melebihi cinta
Anda kepada tubuh Anda sendiri? Pagi ini Anda mencintai tubuh dan
mempersiapkannya agar tampil sempurna didepan orang lain. Namun DIA
mempersiapkan tubuh Anda agar sempurna buat Anda sendiri.
Apakah tubuh Anda meminta ucapan terimakasih untuk segala hal yang
telah mereka lakukan untuk Anda? TIDAK
Apakah Semesta meminta ucapan terimakasih untuk segala proses yang
telah dia lakukan untuk Anda? TIDAK
Apak SANG PENCIPTA meminta ucapan terimakasih untuk segala kehidupan
yang dia hidupkan? TIDAK
Lalu kenapa hari ini Anda tidak
merasa dicintai hanya karena mereka tidak mengucapkan kata terimakasih. Anda
memandang rendah diri Anda sebagai istri, hanya karena suami dan anak-anak
tidak mengucapkan terimakasih untuk masakan yang Anda hidangkan. Anda memandang
kesal kepada pengemis itu hanya karena dia pergi berlalu tanpa mengucapkan
terimkasih. Anda menggerutui mereka yang tidak mengucapkan terimakasih untuk
ilmu pengetahuan yang Anda sebarkan, untuk gaji yang Anda bayarkan, untuk kasih
sayang yang Anda curahkan, untuk uang yang Anda nafkahkan.
Sungguh malu sebenarnya. Kita
terus-terusan merasa bangga dengan ucapan terimakasih yang dilontarkan orang
lain kepada kita. Kita merasa seperti telah melakukan banyak kebaikan dan
pantas menerima ucapan terimakasih. Padalah Semesta tidak mengenal kata
terimakasih, karena sebagai satu kesatuan kita tidak bergerak untuk kata
terimakasih. Kita bergerak sebagai penyebar cinta dan kasih sayang yang tidak
bersyarat. Bukan pengumpul ucapan terimakasih. Mulai sekarang kosongkan diri dari
kebutuhan menerima ucapan terimakasih. Ketulusan Anda adalah ucapan terimakasih
yang paling indah.
Salam Semesta
Copyright © www.pesansemesta.com