Anak 12 tahun itu hanya berdiri
disamping ayahnya yang terbaring diam tanpa kata apa-apa. Setelah menyadari
bahwa ayahnya tidak akan berkata apa-apa lagi, dia lalu berlari pergi masuk ke
kamar dan menutup wajahnya dengan bantal. Ini adalah kematian pertama yang
pernah dia lihat didalam hidupnya. Begitukah orang yang meninggal…? Jasadnya
terdiam, mukanya tertutup kain transparent, pucat pasi dengan menyunggingkan
seulas senyum misterius.
Hari berikutnya anak itu resmi
menjadi seorang yatim, tanpa seorang ayah yang mendampinginya lagi. Dia harus
terpaksa menerima kenyataan berdiri hanya bersama seorang ibu yang akan
berjuang membesarkannya sendirian, melepasnya ke panti asuhan atau
memberikannya seorang ayah baru.
Kematian tidak pernah menjadi
pilihan. Begitu juga dengan menjadi yatim. Itulah kenapa menyanyangi anak yatim
menjadi suatu kebaikan yang berharga. Tapi, sahabatku tahukah Anda arti
menyanyangi anak yatim yang sebenarnya?
Menyanyangi anak yatim artinya,
mengisi ruang yang kosong. Para yatim memiliki sebuah ruang yang menjadi kosong
didalam jiwanya dan itu harus diisi kembali. Lalu apa itu ruang kosong yang harus
diisi?
Ruang kosong itu adalah contoh
hidup. Tiap anak harus memiliki contoh hidup yang terus akan mereka lihat dan
ikuti. Apabila contoh hidup itu hilang, maka harus kita gantikan. Tanggung
jawab kita bersama untuk menggantikannya. Bukan dalam arti sempit, memberikan
ayah atau ibu tiri. Bukan pula dalam arti sempit, sebatas uang kertas. Namun
dalam arti yang lebih mulia, yaitu mendidik, menganyomi, memberi contoh, dan
memberi ruang teduh bagi jiwa mereka yang kosong.
Anak-anak yatim itu belum
mengerti kenapa kematian itu harus datang. Mereka juga tidak mengerti apakah
memang mereka membutuhkan ruang teduh bagi jiwa mereka yang kosong atau tidak.
Mereka hanyalah anak-anak yang tetap sama seperti anak-anak kita.
Karena
kita diciptakan dari sumber yang satu, maka jangan biarkan mereka sendirian. Segala
kekurangan kita memang tidak akan sempurna. Biarlah didalam kekurangan itu kita
tetap menyediakan ruang untuk mereka. Sapalah anak-anak yatim yang Anda temui,
berikan mereka seulas senyum dan bisikan ke telinga mereka untuk tetap berdiri
kuat, karena mereka tidak berdiri sendiri.
Apa yang Anda lakukan ini
bukanlah pahala. Anda tidak akan pernah bisa menghitung pahala dari sebuah
kebaikan. Karena kebaikan itu tidak untuk dihitung. Tidak ada pula yang
menghitung. Kebaikan adalah kehidupan. Karena ditiap diri kita adalah kebaikan,
maka gunakanlah kebaikan itu bagi yang memerlukan. Anak-anak yatim itu
memerlukan kebaikan Anda. Sebarkanlah kebaikan yang Anda punya untuk hidup
mereka.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com