Pagi ini Anda membuka jendela
kamar sambil tersenyum. Anda melihat anak-anak Anda bangun lalu tersenyum. Anda
membuat sarapan sambil tersenyum. Anda juga tersenyum saat anak dan suami Anda
pergi meninggalkan rumah. Anda pun melanjutkan aktifitas sambil terus
tersenyum. Teman kantor Anda bertanya “Kenapa
hidup kamu begitu bahagia? Aku lihat kamu selalu tersenyum sepanjang hari”
Lalu Anda menjawab “Perlukah aku menjadi bahagia untuk tetap
tersenyum…? Bagaimana kalau senyum itu yang membuatku bahagia? Bagiku tersenyum
bukan karena bahagia, tapi karena ingin pantas berbahagia. Semesta selalu
memberikan apa yang pantas kita terima, bukan apa yang ingin kita terima. Bagaimana
bisa aku menerima kebahagiaan, kalau hari ini aku penuhi dengan cemberut,
frustasi, kesal, dan keluhan? Coba deh kamu tersenyum tanpa harus merasa
bahagia terlebih dulu”
Teman Anda lalu pulang dari
kantor dengan mengikuti saran Anda. Dia
mencoba tersenyum sepanjang jalan. Dia memutar CD lagu kesukaannya ditengah
macet sambil tersenyum. Dia membuka kaca pintu mobil dan memberikan selembar
uang kepada pengamen sambil tersenyum. Lalu dia mampir ke satu pasar untuk
membeli bahan makan malam, menyusuri koridor-koridor pasar dia tetap tersenyum.
Setelah selesai berbelanja, dia kembali mengendarai mobilnya masih terus
tersenyum.
Sesampainya dirumah dengan
senyuman dia disambut oleh kedua anaknya. Bermain sebentar dengan buah hatinya.
Masih dengan semangat dan senyum dia langsung beranjak menuju dapur. Selang beberapa
waktu, sang suami pulang. Dia melihat istrinya yang tersenyum, hidangan diatas
meja, dan anak-anak yang berbahagia. Setelah makan malam dengan heran suaminya
bertanya “Aku lihat kamu selalu tersenyum
dari tadi, kamu lagi bahagia banget yaa hari ini?”
Lalu teman Anda menjawab “Awalnya aku tidak percaya, bahwa untuk
tersenyum aku perlu bahagia dulu. Tapi ternyata tidak. Hari ini aku belajar,
justru tersenyum sebelum berbahagia menjadikan aku bahagia tanpa syarat apapun
untuk bahagia. Coba deh kamu tersenyum tanpa harus merasa bahagia terlebih dulu”
Suaminya pun mengangguk dan mulai tersenyum.
Sahabatku… begitulah arti senyum
adalah ibadah. Ibadah adalah kebaikan yang kita lakukan dengan ketulusan, tanpa
pengharapan apa-apapun kecuali kebaikan itu sendiri. Sunggingkanlah senyum itu
dengan ketulusan dan perhatikan dunia yang mulai berubah menjadi lebih berbahagia.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7