Sahabatku… Pernah dengar istilah “Manusia hanya mau mendengar apa yang mereka
mau dengar”. Lalu bagaimana kalau yang tidak mau mendengar itu adalah
pasangan Anda, anak Anda, orang tua Anda atau sahabat Anda? Haruskah Anda
berteriak? Tidak sahabatku... Janganlah muram, mari
kita mendengar kabar gembira buat Anda yang sedang tidak didengar. Ego Anda
akan tersenyum mendengar tulisan dibawah ini, sebentar saja baca dan pahami.
Hal pertama yang harus kita sadari bahwa mereka tidak mendengar, karena mereka tidak mau mendengar. Entah
itu mendengar nasihat Anda, saran Anda, keinginan Anda, curhatan Anda, ide Anda
atau apapun itu. Yakinilah satu hal sebelum kita mengeluarkan rasa kecewa
kedalam diri, bahwa mereka tidak mau mendengar karena mereka tidak mau
mendengar, bukan karena ada yang salah dengan diri Anda. Apapun kalimat yang
Anda keluarkan itu adalah kalimat Anda. Jangan merusak diri Anda dengan menyalahkan
dirinya. Hargai mereka yang tidak mau mendengar Anda, begitu juga hargai diri
Anda dengan tidak menyalahkannya.
Hal kedua adalah apa Anda tahu kalau
suara adalah vibrasi (gelombang getaran). Lalu manusia menterjemahkan vibrasi
itu menjadi sebuah susunan kata yang bisa dimengerti. Dan tahukah bahwa segala vibrasi memancar dalam masing-masing frekuensi. Lalu frekuensi itu memancar dan
hanya akan diterima oleh frekuensi yang sama. Baiklah ini memang sciense, tapi
ini juga memang kenyataannya. Kita ini memang radio yang saling memancarkan frekuensi.
Kalimat-kalimat Anda, pidato
Anda, nasihat Anda, curhatan Anda, perintah-perintah Anda adalah energi yang
bervibrasi dalam sebuah frekuensi, dan diterima oleh mereka yang hanya memiliki
frekuensi yang sama dengan Anda. Jelas Anda tidak bisa mengontrol frekuensi
orang diluar diri Anda bukan? Kalau begitu kita tidak perlu menyulut emosi hanya untuk
sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Mereka begitu hanya karena berbeda
frekuensi dengan kita.
Dengan mengetahui ini kita akhirnya menjadi maklum, bahwa negatif tidak akan mempengaruhi positif. Begitu juga positif tidak akan mempengaruhi negatif. Masing-masing bergema didalam frekuensinya sendiri. Positif dan negatif adalah keseimbangan. Bukankah kita tidak bisa menilai positif kalau tidak ada negatif, begitu juga sebaliknya? Jadi kita hanyalah perbedaan yang menjadi satu untuk sebuah keseimbangan. Satu tidak selalu berarti harus sama. Karena sama juga harus berbeda agar kita bisa tahu itu sama.
Dengan mengetahui ini kita akhirnya menjadi maklum, bahwa negatif tidak akan mempengaruhi positif. Begitu juga positif tidak akan mempengaruhi negatif. Masing-masing bergema didalam frekuensinya sendiri. Positif dan negatif adalah keseimbangan. Bukankah kita tidak bisa menilai positif kalau tidak ada negatif, begitu juga sebaliknya? Jadi kita hanyalah perbedaan yang menjadi satu untuk sebuah keseimbangan. Satu tidak selalu berarti harus sama. Karena sama juga harus berbeda agar kita bisa tahu itu sama.
Jadi bagaimana? Haruskah
Anda berteriak? Jawabannya tidak bukan. Tidak perlu berteriak, karena besar kemungkinan
mereka tidak tuli, mereka hanya tidak mendengar karena mereka belum satu
frekuensi dengan Anda. Jadi Anda hanya harus ‘merangkul’ mereka yang tidak
mau mendengar Anda bukan? Merangkul mereka dengan kasih sayang, sehingga mereka
secara sukarela masuk kedalam frekuensi Anda.
Kalau mereka memang tidak terangkul, berarti memang itu adalah bentuk keseimbangan. Haruskah disesali? Tidak, mereka ada karena Anda ada. Anda ada karena mereka ada. Sadarilah ini dan semua akan baik-baik saja. Benar-benar baik-baik saja.
Kalau mereka memang tidak terangkul, berarti memang itu adalah bentuk keseimbangan. Haruskah disesali? Tidak, mereka ada karena Anda ada. Anda ada karena mereka ada. Sadarilah ini dan semua akan baik-baik saja. Benar-benar baik-baik saja.
Satu tugas kita sekarang
adalah melepas ego kita untuk didengar, memaklumi yang tidak mendengar, lalu
mengerti bahwa apapun isi suara kita itu hanyalah vibrasi yang bergema dalam
frekuensi, dan pekerjaan kita hanyalah menyamakan pendengar agar menjadi satu
dengan frekuensi kita.
Sahabatku.. Tepat setelah Anda
berhasil dengan satu tugas diatas. Maka selanjutnya Anda akan menyiapkan diri
untuk menjadi satu dengan frekuensi semesta, sehingga Anda bisa mendengar DIA
berbicara. Dan percayalah, setelah itu Anda tidak akan pernah merasa tidak
didengar lagi. Karena memang segalanya saling mendengar didalam frekuensinya masing-masing.
Jadi bagaimana sahabatku... Sudahkah Anda
tahu apa yang seharusnya Anda lakukan saat kehilangan pendengar? Tersenyumlah... Semua adalah bagian keseimbangan. Ketidak mauan mereka mendengar adalah keseimbangan. Suara Anda adalah keseimbangan. Kita semua berharga selama kita mengerti bahwa SANG PEMBUAT MAHA SEIMBANG.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7