Andaikan di dunia ini terdapat
sebuah mesin yang mampu mengulang setiap moment hidup yang telah kita lalui,
maka kira-kira moment apa yang akan kita ulang kembali dalam hidup ini?
Pastinya jawaban tiap-tiap Anda
adalah sesuatu yang sangat berharga, terlalu berharga sampai-sampai Anda hendak
mengulang kembali moment itu. Atau mungkin moment itu sama sekali tidak
berharga, melainkan sesuatu yang sangat memalukan, dan Anda hanya ingin kembali
untuk memperbaikinya.
Apapun itu sahabatku… Kabar
buruknya adalah tetap itu tidak akan pernah terulang kembali. Karena kita
memang memilih untuk tidak pernah hidup di masa lalu. Seindah atau seburuk
apapun yang terjadi, secanggih apapun teknologi, atau meski kita punya energy
yang sangat besar untuk time traveling,
tetap sesuatu yang telah tergores didalam hidup ini, tidak akan pernah bisa dikembalikan
untuk digores kembali.
Itulah ber-harganya hidup ini. Kita
hanya bisa menengok kebelakang dengan hanya cukup puas membawa segala moment
rasa yang telah kita lewati. Rasa-rasa dari moment itulah yang akan terus kita
bawa maju. Waktunya, tempatnya, pelakunya mereka tidak pernah abadi untuk bisa
tetap kita bawa maju.
Namun sahabatku… DIA MAHA
BIJAKSANA, DIA tahu kita sangat tersiksa dengan rasa-rasa yang belum tuntas ini,
dan DIA juga tahu betapa kita ingin mengulangnya sekali saja. Karena itu berkat
KE MAHA BIJAKSANAAN-NYA itulah kita masih diberi kesempatan untuk
memperbaikinya.
Berarti memang mesin pengulang
itu ada? Iya sahabatku, hanya mesin itu berwujud sesuatu yang lebih indah,
yaitu kesadaran.
Mari kita merenung sebentar,
dahulu mungkin Anda tidak sadar kalau waktu yang Anda luangkan dengan ayah Anda
tidak berharga, tapi sekarang Anda menyadarinya. Dahulu mungkin Anda tidak
sadar kalau hal yang Anda lakukan itu menyakiti sahabat Anda, tapi sekarang
Anda menyadarinya. Dahulu mungkin Anda tidak sadar dengan sikap Anda sendiri,
tapi sekarang Anda menyadarinya.
Lalu berkat kesadaran itulah sekarang
Anda ingin mengulang kembali moment itu, untuk sekali lagi memperbaiknya.
Memang Anda tidak akan pernah menemukan mesin apapun. Namun bukankah kesadaran
itu adalah sebuah alasan yang membuat Anda berpikir untuk mengulang dan
memperbaiki?
Betul memang ayah Anda sudah
meninggal, kematian adalah sistem kehidupan. Tapi sekarang Anda sudah menjadi
seorang ayah, dan bukankah Anda bisa memperbaiknya. Misal, dengan membuat
kenangan indah sebanyak-banyaknya bersama anak-anak Anda.
Betul memang dahulu sahabat Anda
sudah terlanjur tersaikiti oleh Anda. Tapi bukankah Anda masih menyimpan nomor
telepon dan alamatnya. Jadi Anda bisa memperbaikinya kembali bukan? Sekali lagi
Anda melakukan kebaikan kepadanya untuk memperbaiki kejahatan Anda pada masa
lalu.
Betul memang mereka-mereka sudah
terlanjur melihat bagaimana diri Anda mempermalukan dirinya sendiri. Tapi
sekarang Anda masih ada untuk melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Sahabatku… Betul memang mesin
pengulang hidup tidak akan pernah berwujud sebuah mesin. Namun DIA YANG MAHA
BIJAKSANA tidak akan pernah menutup kesempatan sekecil apapun bagi makhlukNYA
untuk mengulang dan memperbaiki. Kesadaran adalah mesin pengulang hidup yang lebih
canggih. Anda hanya cukup memencet tombol ‘sadar’, dan semua akan membaik
kembali.
Jadi mana yang lebih berharga
sahabatku… Mesin pengulang hidup atau sebuah kesadaran? Renungkanlah… Kalaupun Anda
masuk kedalam mesin pengulang hidup dan sama sekali tidak memiliki kesadaran
apa-apa tentang apa yang akan Anda lakukan dengan mesin itu, maka Anda hanya
akan berputar di putaran hidup yang sama.
Sahabatku… Kesadaran Anda itu bermakna,
ia mampu mengulang dan memperbaiki. Berjuanglah sedikit untuk memunculkan kesadaran itu.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7