Sesungguhnya manusia tidak
mencintai apa yang diluar dirinya. Tapi hanya mencintai apa yang didalam
dirinya. Kita selalu menaruh alasan untuk sebuah cinta. Dia istri saya, karena
itu aku mencintainya. Dia anak saya, karena itu aku mencintainya. Dia ibu bapak
saya, karena itu aku mencintainya. Mereka baik, karena itu aku mencintai
mereka. Dia memberikan aku sesuatu, karena itu aku mencintainya. Dia terlihat
sangat menarik, karena itu aku mencitainya. Begitu seterusnya, manusia selalu
membutuhkan alasan untuk mencintai. Jadi jelas bukan, sebenarnya kita hanya
mencintai apa yang kita cintai.
Lalu bagimana dengan Semesta.
Apakah semesta mencintai sebagaimana kita mencintai? Apakah Semesta memilih
cinta sebagiamana kita memilih untuk mencintai? Apakah cinta Semesta memiliki
keterbatasan? Dan apakah semesta butuh sebuah alasan untuk mencintai?
Kita bahkan bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini tanpa berpikir terlebih dahulu. Mari bayangkan
sejenak, bagaimana jadinya apabila Semesta benar-benar mencintai sebagaimana
manusia mencintai.
Apakah Anda yakin orang-orang
yang kita sebut penjahat itu akan menghirup udara yang sama dengan Anda? Apakah
orang-orang yang kita sebut berdosa itu tidak mendapatkan tempat untuk
berpijak? Apakah orang-orang yang kita yakini tidak mengakui keberadaan SANG
PENCIPTA akan menerima kemelaratan?
Jawabannya tidak bukan. Para
penjahat tetap menghirup udara yang sama dengan yang bukan penjahat. Para
pendosa tetap mendapat tempat untuk berpijak diatas bumi ini. Para kafir pun
tetap menerima kemakmuran.
Apakah bagi kita ini adil? Bagi kita
ini tidak adil, tapi Semesta tidak membutuhkan keadilan manusia untuk
mencintai. Dari Semesta kita belajar satu hal tentang cinta. Bahwa cinta belum
bernilai apa-apa sampai kita bisa memberikannya secara tulus. Ketulusan mencintai
artinya menghilangkan keuntungan dan penilaian pribadi dari mencintai itu
sendiri.
Mari kita berintrospeksi sejenak.
Kalau memang kita telah menerima cinta yang begitu tulus dari Semesta. Lalu apa
arti penilaian kita untuk mencintai saat Semesta sama sekali tidak menilai
apa-apa untuk memberi cinta? Bagi kita yang masih bertanya apakah cinta tanpa syarat
itu benar ada atau tidak. Maka mulailah memperhatikan saat Semesta mencintai,
karena hanya DIA yang mampu menjawab kalau cinta tanpa syarat itu memang ada.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @PesanSemesta.ig . FB : PesanSemesta.7