Sahabatku… Tahukan Anda kalau
kebencian adalah sesuatu yang memang sengaja diajarkan? Salah satunya melalui
ideologi ekstrem, penyamarataan nilai dan ketakutan berlebihan.
Semoga tulisan ringan ini bisa
menjawab kenapa terorisme yang mengatas namakan agama selalu dan akan selalu
terjadi. Kecuali kita mau mencerna, memberpikirkan lalu memahami sesuatu yang
diajarkan olehNYA secara lebih sadar.
Sebelumnya kami ingin
memberitahu, tulisan ini bukan bertujuan menyalahkan kelompok tertentu dan apa
yang mereka yakini, sama sekali tidak. Tulisan ini adalah kebutuhan kita
bersama untuk mengintrospeksi diri, bahwa terorisme tidak pernah diajarkan
olehNYA. Terorisme muncul dari kebencian yang diajarkan. Bukan muncul dari
ajaranNYA.
Kesedihan tersendiri bagi kami
menulis tulisan ini. Mencoba sejenak merasakan betapa para teroris telah
melakukan kekeliruan besar dengan meng-atas namakanNYA. Padahal mereka hanyalah
korban dari ideologi ektrem yang memang sengaja disebar dan diajarkan
sedemikian rupa, sehingga yang menerima ajaran itu terkonsep kedalam alam bawah
sadarnya, bahwa apa yang mereka lakukan adalah untukNYA dan karenaNYA. Padahal
mereka hanyalah korban.
Ada tujuan besar yang memang
dibangun dengan mengatas namakan terrorisme. Mari kesampingan tujuan mereka
itu, untuk melihat apa yang kita terima dari terorisme ini selain kebencian.
Kebencian, itulah satu kata yang
ingin mereka tanamkan dari terorisme. Mau tidak mau kebencian itu pasti akan
muncul saat seseorang kehilangan yang mereka cintai, apalagi akibat dari
kesengajaan yang terencana. Bukan hanya tentang kebencian satu orang, melainkan
ratusan, ribuan bahkan jutaan orang sekaligus pada waktu yang bersamaan melepas
kebencian.
Dan berkat kebencian itu pulalah,
maka terjadilah perpecahan. Akhirnya, manusia yang seyognyanya adalah satu
kesatuan terpaksa terpecah belah. Bukan hanya itu, energi kebencian yang tidak
mau dihilangkan itu akan terserap oleh bumi dan pastinya itu bukan hal yang
positif bagi bumi. Tidak hanya itu juga, kebencian adalah episode berkelanjutan
bagi sejarah kemanusiaan untuk edisi-edisi negatif lainnya. Kerusakan,
kehilangan, kemiskinan, serta kejahatan terencana.
Lalu apa yang harus kita lakukan?
Sahabatku… Jangan pernah menarik
energi kebencian kedalam diri dengan melepas energi yang sama. Kebencian yang kita
sebar dengan mengatas namakan toleranisme hanyalah perusak tambahan bagi
keberlanjutan kehidupan bumi. Berhentilah! Jangan membenci, tapi belajarlah,
ambillah pelajaran dari edisi terorisme yang lagi-lagi terjadi.
Lihatlah bagaimana kita masih
mengingat perang salib dan apa yang mereka lakukan. September 11 dan apa yang
mereka lakukan, bom Srilanka dan apa yang mereka lakukan. Ini tidak akan
terulang lagi kalau kita mau kembali mencerna, memberpikirkan lalu memahami
sesuatu yang diajarkan olehNYA secara lebih sadar.
Apakah DIA mengajarkan kita
penyamarataan nilai? TIDAK. Apakah DIA mengajarkan kita ketakutan yang
berlebihan? TIDAK. Apakah DIA mencontohkan ideologi ekstrem didalam Semesta?
TIDAK.
Tapi DIA mengajarkan kita untuk
berpikir!
Coba pikirkan sahabatku… Pikirkan
sesuatu yang masuk kedalam akal dan jiwa. Apakah benar kita harus menghapus
kehidupan yang memang DIA hidupkan? Kalau kita memang beriman dan percaya hanya
ada satu PENGHIDUP untuk semesta raya ini. Maka kita tidak mungkin menghapus
kehidupan itu, hanya karena mereka berbeda kelompok dengan kita.
Coba pikirkan sahabatku… Dari
mana kebencian itu muncul dan kenapa kita harus membenci saat DIA dengan kasih
sayangNYA masih menyanyangi kita dan mereka. Apakah DIA memilih kasih sayang? TIDAK.
Kalau begitu kita tidak mungkin berhenti menyanyangi yang DIA sayangi bukan?
Akhir kata sahabatku… Kalau iman
kita masih lebih tipis dari kebencian kita, maka selama itu pula terorisme
tidak akan berhenti dari atas bumi ini. Satu kata tentang iman adalah tentang
mendekat kepadaNYA, bukan kepada nama kelompok. Karena memang DIA tidak
berkelompok. DIA adalah Tuhan Semesta Alam Raya. Sadarilah sahabatku… Kesadaran
Anda akan menghentikan niat mereka untuk menyebarkan kebencian ini.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7