Sahabatku… Memiliki passion
berbeda dengan memiliki pekerjaan. Pekerjaan adalah untuk pemenuhan nilai-nilai
manusia dan kebutuhan hidup. Sementara passion adalah pemenuhan jati diri,
tugas manusia diatas planet bumi yang harus ditemukan, dijalankan untuk menjaga
keseimbangan kehidupan. Oleh karena passion adalah panggilan kepada tugas
awalnya, maka passion tiap manusia bersifat unik dan apa adanya.
Kebanyakan kita salah mengartikan
passion (hasrat) sebagai cita-cita. Sebenarnya bukan, cita-cita adalah impian
yang belum berwujud. Sementara passion itu bukan impian, passion itu adalah
sesuatu yang nyata yang memang sudah melekat didalam tiap diri manusia. Hanya saja
bagi sebagian kita, passion itu belum ditemukan. Tapi meski belum ditemukan,
passion adalah nyata keberadaannya (bukan impian).
Sebenarnya tugas orang tua kita lah dahulu untuk membantu menemukan passion kita. Tapi kebanyakan orang tua
membesarkan dan mendidik anak-anaknya dengan penilaian ego mereka sepihak,
akhirnya sang anak tumbuh tanpa passion. Kebanyakan orang tua, berpikir mereka
adalah sang maha mengetahui kebaikan yang terbaik untuk anaknya, tanpa
mempedulikan hasrat si anak itu sendiri. Padahal hasrat atau passion itu adalah
tugas mulia sang anak dariNYA.
Karena itu, sekali lagi apabila
sekarang kita adalah orang tua, maka pastikan anak-anak kita hidup dengan
passionnya sendiri, bukan hidup dengan ego penilaian kita sebagai orangtua. Setiap
kita memang memiliki impian agar anaknya tumbuh menjadi normal, tapi jangan
sampai impian kita terlalu mendikte sehingga anak kehilangan jati diri dia yang
sesungguhnya.
Kembali lagi kepada passion, karena
passion itu adalah sesuatu yang sudah ada. Jadi kalau beberapa kita merasa
tidak memiliki passion, bukan berarti kita tidak memiliki passion, hanya saja
kita belum menemukan passion kita itu apa. Tugas kita lah bagi yang belum,
untuk mulai mencari passionnya. Tapi bagaimana caranya menemukan
passion? Bagaimana kalau sekarang misal kita sudah ber-umur 45 tahun tapi belum
juga merasa menemukan passion?
Sahabatku… Tidak ada kata
terlambat dalam hidup ini. Karena tidak ada kata kebetulan juga kita belum
menemukan passion kita, semua berjalan sebagai sistem sebab akibat yang terus
bergulir. Jadi kalau memang waktunya sekarang, mari kita mulai sekarang.
Disini Kami ingin berbagi 3 jurus ampuh untuk menemukan passion, semoga
bisa membantu sahabat semua dalam menemukan passion-nya :
1# Mengenal Diri Sendiri
Passion itu
adalah tentang mengenal diri sendiri. Kita tidak menanyakan keinginan orang
tua, pasangan, sahabat atau atasan untuk menemukan. Jadi passion adalah tentang
kita.
Namun sahabatku…
Seberapa diri kita mengenal dirinya sendiri? Jangan-jangan kita lebih mengenal
dengan orang-orang lain dari pada diri kita sendiri.
Kalau memang sekarang
passion itu belum terlihat, maka cobalah dengan mengenal diri sendiri. Mulailah
dengan berintrospeksi dan mulai membuat list tentang hal-hal apa yang membuat diri
nyaman dan juga membuat diri tidak nyaman. Dari mulai aktifitas, sikap, kondisi
dan visi misi.
Sahabatku… Apabila
kita mulai memikirkan sesuatu dengan akal, maka frekuensi kita akan bergetar
(bervibrasi) sesuai dengan frekuensi yang kita pancarkan. Fokuslah sebentar
kepada diri Anda untuk mengenal diri Anda sendiri. Dari sana Anda akan kembali
ke titik awal untuk menggali dan mengais-ngais dengan kaca pembesar untuk
mencari apa yang telah terlewat dari diri Anda, yang membuat Anda belum
menemukan passion itu. Percayalah, setelah ini, diri Anda akan sangat
berterimakasih karena telah diperhatikan.
Sahabatku… Betapa
sering kita memperhatikan yang diluar sementara mengabaikan yang didalam. Padahal
logikanya memang tidak mungkin ada seseorang yang mampu memperhatikan diri kita,
sebagaimana diri kita memperhatikan dirinya sendiri. Kalau memang ada, berarti
itu adalah tanda ketidak pedulian kita terhadap diri sendiri.
2# Mencoba Ber-Aksi
Setelah mengenal
diri sendiri maka jurus setelahnya adalah mencoba ber-aksi. Sahabatku… kita
membutuhkan pengalaman, experience makes
perfect itu bukan sekedar semboyan, tapi memang begitulah manusia
berproses. Anggaplah dari perenungan Anda diatas, Anda sangat nyaman dengan
makanan yang sehat dan menyehatkan. Jadi sekarang lah saatnya Anda mulai
mencoba membuat makanan yang sehat dan menyehatkan itu. Misal lagi hasil dari
perenungan Anda, tersimpulkan bahwa Anda sangat berhasrat dengan climbing. Berarti
sekarang saat Anda mencoba ber-aksi memanjat gunung. Misal hasil perenungan
Anda adalah Anda ingin membuat buku. Berarti sekarang saatnya Anda menulis.
Mungkin selama
ini Anda tidak pernah bergerak mengikuti hasrat hati Anda. Banyak alasan,
umumnya karena Anda terlalu peduli dengan penilaian orang lain, sehingga
aksi-aksi hidup Anda terbatasi.
Jadi sekaranglah
saatnya. Apakah Anda akan langsung berhasil, belum tentu. Proses yang panjang
justru akan membuat seseorang lebih sempurna. Dari proses-proses panjang Anda
itu, maka Anda mampu menghasilkan beberapa resep makanan yang sehat dan tetap
enak dimakan. Anda mampu jago climbing sampai menaklukkan gunung Himalaya. Dan Anda
mampu menulis buku bestseller.
Jadi memang
Anda harus memiliki kebulatan tekad dan keberanian untuk mencoba hal yang Anda
sukai. Hal yang anda nyaman untuk menjadi diri Anda sendiri tanpa memperdulikan
penilaian yang lain, selain diri Anda sendiri.
Tahap mencoba
ini memang harus melewati tahap yang pertama, karena sebelum mencoba anda
memang diharuskan mengenal diri sendiri terlebih dahulu.
Sahabatku…
Hidup bukanlah hidup kalau tidak pernah di-aksikan, di-coba dan diperjuangkan. Kita
adalah makhluk dinamis yang selalu membutuhkan pemenuhan.
3# Membuat Rencana Untuk Memakmurkan
Sahabatku… Passion
itu diinputkan untuk sesuatu yang disebut kemakmuran. Apa itu kemakmuran? Kemakmuran
adalah memfungsingkan diri untuk kehidupan, bukan untuk keuntungan. Anda
memakmurkan kalau Anda sudah bisa berperan untuk kehidupan semesta, bukan
sekedar mencari keuntungan bagi diri sendiri.
Iya memang
awalnya kita mencari passion dari dalam diri sendiri, tapi apabila yang dari
dalam itu sudah muncul kepermukaan, maka yang muncul bukan untuk keuntungan
peribadi tapi keuntungan bersama. Bukan hak tapi kewajiban. Hidup ini selalu
tentang kewajiban apa, bukan mana hak saya? Tapi apa kewajiban saya? Hidup itu
sendiri sudah menjadi hak yang sudah kita terima, dan sekarang tinggal
kewajiban kita saja.
Itulah kenapa
menemukan passion adalah titik kritis yang harus dilakukan, karena itu adalah
kewajiban yang tertunda bagi kehidupan. Jadi passion adalah peran kebermakmuran
Anda bagi kehidupan. Sangat mulia bukan? Dan sekali lagi, passion bukan sesuatu
yang tidak ada, karena setiap manusia sudah diinputkan passion yang mana dengan
passion masing-masing itu, mereka berperan. Berperan untuk kemakmuran bukan
keuntungan.
Sahabatku… seharusnya
kita menyadari kalau diri ini adalah bagian dari kesatuan semesta untuk saling
berperan secara sukarela, berdasarkan passion (hasrat bawaan) tanpa paksaan dan
penuh dengan kebahagiaan. Jadi memang SANG PEMBUAT tidak pernah melakukan
pemaksaan yang tidak adil kepada makhlukNYA. Justru sekarang kita ini dipaksa,
didikte untuk memenuhi penyamarataan penilaian-penilaian manusia lain, lingkungan,
kelompok yang malah menjauhkan kita dari tugas mulia ini.
Sekarang mari
kita merenung sebentar sahabatku… Bagaimana bisa kita menjadi seimbang kalau
kita menyamaratakan semuanya bukan? Kalau semua sekolah mencap anak-anak
muridnya yang tidak jago matimatika dan fisika adalah tidak pintar. Lalu mereka
mensyaratkan seluruh muridnya untuk memiliki nilai pintar yang seperti itu,
lalu siapakan yang akan menjadi sejarahwan, siapakah yang akan menjadi guru TK,
siapakah yang akan menjadi pelukis, penari dan lainnya. Artinya kita tidak bisa
menyamakan nilai untuk menjalani keseimbangan kehidupan.
Itulah kenapa
passion itu adalah sesuatu yang unik dan apa adanya, karena passion adalah untuk
keseimbangan, bukan pemenuhan nilai-nilai serta keuntungan manusia. Dari passion
maka manusia akan berperan dengan keahlian dan panggilan jiwanya, untuk saling
memakmurkan, saling melengkapi dan saling bahu membahu. Bukan untuk saling
bersaing, saling merendahkan apalagi saling berlomba untuk menentukan siapa
yang lebih unggul.
Sahabatku… Memakmurkan
itu sama seperti bangunan. Untuk menjadi bangunan yang sempurna, tidak mungkin bangunan
ituhanya terdiri dari satu bahan saja, tapi terdiri dari banyak bahan. Begitu juga
dengan kehidupan. Kita memang harus berbeda untuk sebuah keharmonisan dan
inilah fungsi DIA menginputkan passion didalam tiap buatanNYA.
Jadi, jurus
terakhir setelah passion ditemukan adalah membangun rencana untuk memakmurkan. Lagi-lagi
rencana itu pasti ada kalau kita mau berpikirkan.
Akhir kata sahabatku… Passion adalah
kunci untuk mengenal diri, dan berperan sebagaimana yang di amanahkan SANG
PEMBUAT untuk manusia. Mari kita temukan dan hidup bersama amanah yang
diberikanNYA.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com