Sahabatku… Kami mengerti Anda
adalah orang tua yang bertanggung jawab, Anda sangat menyanyangi anak Anda dan
sama sekali tidak mengizinkan ada hal buruk yang menggores dirinya. Ini adalah
sikap orang tua yang sangat naluriah. Karena memang mereka para orang tua tercipta
sebagai pelindung. Tapi ada waktu dan moment dimana kita harus dengan sengaja
melonggarkan tali perlindungan itu sebagai wujud kasih sayang yang sebenarnya.
Karena kasih sayang tidak selalu
harus melindungi, kadang kasih sayang berwujud pada sikap diam Anda yang
mengizinkan anak-anak Anda untuk salah. Karena didalam kesalahan yang mereka
lakukan mereka akan menerima sebuah pembelajaran yang mungkin belum Anda
ajarkan.
Lalu apa itu pembelajaran yang akan
mereka terima didalam kesalahan yang mereka lakukan?
*1# Mereka akan belajar untuk mengerti
bahwa tidak apa-apa untuk salah*
Sahabatku,
kesalahan bukanlah wujud yang memalukan atau wujud sebuah kegagalan. Dan ini
harus kita ajarkan kepada anak-anak kita. Saat mereka melakukan kesalahan, hal
pertama yang diajarkan adalah bukan buru-buru memberitahu mereka jalan keluarnya.
Namun memberi mereka pengertian bahwa tidak apa-apa kalau kita melakukan
kesalahan dalam hidup ini, karena kesalahan bukanlah hal yang memalukan dan
bukan tanda kalau kita gagal. Kesalahan hanyalah gerbang menuju kebenaran. Tidak
ada benar kalau tidak ada salah.
*2# Mereka akan belajar untuk bersikap
bijak*
Sahabatku,
adalah kebijaksanaan apabila kita tidak menyalahkan orang yang melakukan
kesalahan. Apabila kita tidak membantu memperbaiki kesalahannya, maka lebih
baik kita diam, karena sebuah kepercumaan seseorang menyalahkan tapi tidak bisa
memperbaiki. Hal ini lah yang akan dibelajarkan oleh anak kita saat mereka
melakukan kesalahan. Tapi pembelajaran ini tidak akan sampai apabila orang tua mereka
sendiri yang malah bersikap menyalahkan. Akhirnya mereka bukannya belajar kebijaksanaan
dalam menghadapi kesalahan justru malah sebaliknya. Sahabatku… Memang
menyalahkan itu sangat enak dilakukan apabila kesalahan muncul, tapi Anda harus
ingat, sikap suka menyalahkan Anda adalah tularan dari orang tua, dan sebagai
orang tua Anda tidak mau lagi menularkan hal yang sama bukan ?
*3# Mereka akan belajar mandiri*
Sahabatku… Suatu
hari teman Anda datang sambil menangis-menangis, dia bercerita kalau baru
ditimpa masalah terlilit hutang kartu kredit. Dalam hati Anda tidak mengerti,
karena teman Anda itu adalah anak seorang kaya raya dan tidak mungkin terlilit
hutang. Selang seminggu kemudian Anda bertemu lagi dengan teman Anda itu. Kondisinya
tidak lagi menangis-nangis, dia bercerita kalau urusan hutang kartu kreditnya
sudah selesai. Ayahnya yang kaya raya telah melunasi seluruh hutang kartu
kreditnya. Anda pun mengucap syukur.
Ternyata sudah
15 tahun berselang, lama tak jumpa dengan teman Anda itu, sampai akhirnya Anda mendengar
kabar teman Anda dari teman Anda yang lain. Kata mereka teman Anda itu sekarang
hidupnya kekurangan akibat terlilit hutang kartu kredit. Anda lalu menanyakan
ayahnya yang kaya raya, ternyata ayahnya sudah lama meninggal dunia.
Sahabatku… Sebagai
orang tua memang kita tidak akan pernah mau melihat anak kita kesusahan. Bahkan
dengan rela kita akan menggendong mereka menaiki seribu anak tangga, apabila
mereka mengeluh lelah pada anak tangga yang ke lima.
Tapi sahabatku…
Izinkanlah mereka untuk berdiri dan menyelesaikan masalah mereka sedari kecil,
agar kelak mereka bisa mandiri dengan segala konsekwensi dari pilihan mereka
sendiri. Anda tidak akan hidup selamanya hanya untuk memberi mereka
perlindungan. Jadi jelas mereka harus mandiri untuk melindungi diri mereka
sendiri.
*4# Mereka akan belajar kreatif*
Kemandirian akan
memaksa seseorang untuk menjadi kreatif. Awalnya memang terpaksa, tapi lama
kelamaan si anak akan menjadi kreatif dengan sendirinya. Masih ingat saat dulu sebagian
kita mendapat masalah untuk mendapatkan lem saat mau melakukan prakarya, akhirnya
kita menggunakan sisa nasi yang lengket, dan prakarya pun jadi tanpa masalah
yang berarti.
Sahabatku… Kreatifitas
adalah wujud dari akal yang berpikir untuk menyelesaikan masalah yang datang. Jadi
kreatif bukan sekedar kreatif, ada sebuah kecerdasan yang berproses disana.
Anda tidak mau menghentikan proses kecerdasan anak-anak Anda bukan?
*5# Mereka akan menghargai diri mereka
sendiri*
Sahabatku… Seyogyanya
memang kita tidak akan melakukan kesalahan untuk yang kedua kali. Karena kita
memang tidak mau bergelut dengan rasa tidak enak yang sama. Tapi bukankah ada
beberapa orang yang kalau kita perhatikan, selalu mengulang-ulang kesalahan
yang sama? Sebenarnya kenapa ini terjadi?
Pertama karena
belum mampu melihat dan menerima pelajaran dari kesalahan yang dilakukan. Karena
itulah kesalahan itu harus diulang. Kedua karena mereka belum mampu menghargai
diri mereka sendiri, dengan terus melakukan kesalahan untuk diri mereka
sendiri.
Dari kesalahan
yang dibuat anak, mereka akan belajar untuk menghargai diri mereka sendiri. Yaitu
dengan memilih untuk belajar agar tidak mengulang lagi kesalahan yang sama.
*6# Mereka akan belajar untuk semakin
mendekat*
Maksud kami bukan
mendekat kepada Anda, tapi mendekat kepada SANG MAHA. Mereka akan belajar bahwa
apapun kesalahan yang mereka lakukan SANG MAHA tidak pernah menunjuk itu
sebagai sebuah kesalahan, melainkan sebuah proses pembelajaran.
Kesalahan bukanlah
sebuah dosa. Karena dari sana mereka akan belajar bahwa untuk menerima
pembelajaran dari kesalahan yang mereka buat, maka mereka harus mendekat kepada
sumber yang mengizinkan mereka untuk melakukan kesalahan itu.
Sahabatku…
Jujur mungkin anak-anak kita belum bisa memahami hal terakhir ini. Jadi tugas
kita untuk mengajarkan pemahaman ini kepada mereka. Sementara salah satu
pengajaran yang paling efektif untuk seorang anak adalah dengan contoh. Maka itu
contohkanlah anak-anak Anda saat Anda melakukan kesalahan. Contohkan ke mereka
cara Anda yang semakin mendekat, saat melakukan kesalahan untuk menerima
pembelajaran dariNYA.
Akhir kata sahabatku… Kita selalu
melindungi anak dari segalanya. Tapi jangan sampai kita melakukan perlindungan
yang salah kepadanya. Ingatkan diri Anda, iya memang tugas Anda adalah
melindungi. Tapi SANG MAHA PELINDUNG adalah pelindung yang sebaik-baiknya. Dan bukan
berarti kesalahan yang dilakukan oleh anak kita itu bukan bagian dari
perlindunganNYA. Pastikan anak-anak Anda mengetahui bahwa perlindungaNYA adalah
lebih besar dari perlindungan Anda. Karena perlindunganNYA meliputi segalanya.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com