Sahabatku… Kita tentu masih bisa
mengingat dengan sangat jelas sifat-sifat air yang diajarkan oleh guru IPA
sewaktu SD dulu. Hari ini kita akan mengulang kembali pelajaran tentang beberapa
sifat air, lalu mengambil lagi tali hikmah dari apa yang dahulu kita pelajari.
*Air selalu mengalir ketempat yang lebih rendah*
Sahabatku… Saat melihat air yang
sengaja disemprotkan keatas, kita akan melihat air itu segera turun kebawah. Mata
air yang berasal dari puncak gunung juga akan tetap mencari jalan untuk
mengalir kebawah. Boleh dijawab ini memang karena hukum gravitasi bumi. Tapi
boleh juga dijawab karena air sedang mengajarkan kita kerendahan hati.
Hikmah pertama yang kita ambil
dari sifat air adalah kerendahan hati. Air adalah sumber kehidupan tapi air
selalu merendah. Air tidak pernah mencari pengakuan atau penghargaan dari tiap
kehidupan yang bergantung kepadanya. Air tetap mengalir dan selalu mengalir merendah.
Lalu seberapa merendah hati kita
dari segala hal yang kita miliki, hal yang kita raih, dan hal yang kita perbuat
untuk orang lain?
*Air adalah netral dan jernih*
Sahabatku… Kalau kita memasukan
segenggam garam, maka air akan asin. Kita masukkan gula, air akan manis. Kita
campur tinta, air akan menghitam. Kita campur darah, air akan memerah. Air
memiliki kenetralan yang tinggi. Air jernih kalau sumbernya jernih. Air kotor
kalau sumbernya kotor. Air bau kalau sumbernya bau.
Berkat kenetralan dan
kejernihanya, air selalu membangun hubungan yang lebih kuat dengan sekitarnya.
Membuat kita bertanya tentang seberapa jernih dan netral jiwa ini. Mampukan
jiwa ini melihat perbedaan sebagai sebuah harmoni bukan penilaian, sebagaimana
air yang tidak melihat dan tidak pula menilai dengan siapa dia bersentuhan?
*Air selalu menyesuaikan dengan tempatnya*
Sahabatku… Segelas air yang
sengaja dibekukan dalam gelas, lalu setelah beku dikeluarkan dari gelas, lalu
dibiarkan meleleh diatas mangkuk, maka setelah mencair dia akan berbentuk
mangkuk bukan lagi gelas. Menunjukkan bahwa air memang terbuka dengan
perubahan. Tergantung dengan suhu, ia bisa menjadi cair, padat, atau gas.
Tergantung wadahnya, ia bisa menjadi sebuah panci, cangkir, atau vas bunga.
Kemampuan air untuk beradaptasi,
berubah, dan tetap fleksibel membuatnya abadi, bahkan jika terjadi perubahan
dalam lingkungan sekalipun. Misal air yang melalui proses pengeringan tidak
membuat air benar-benar lenyap, tapi air hanya berubah menjadi uap. Uap yang
dikumpulkan bisa berubah menjadi embun, dan embun yang dikumpulkan akan kembali
menjadi air.
Sifat air yang fleksibel membuat
kita belajar, bahwa dalam kehidupan yang terus berubah ini. Kita tidak bisa
lagi mengharapkan sesuatu yang statis, atau mengikuti hanya satu hal yang baku.
Kita pun diharapkan untuk terus belajar untuk menyesuaikan diri disegala
situasi. Jadi apapun kondisi dan tempatnya kita akan terus bisa kuat bertahan,
karena kita dinamis.
*Air mampu meresap melalui celah-celah*
Sahabatku… Meskipun air itu
berada didalam himpitan tumpukan batu sekalipun, air tetap mencari jalan untuk
menyembur keluar, sekalipun itu hanya melalui sedikit celah yang sangat kecil,
tetap tidak dia lewati kesempatan dia untuk meresap. Sampai perlahan-lahan
tanpa disadari dia melebarkan celahnya kemana-mana. Lalu muncullah dia sebagai
mata air yang segar, yang tentunya dicari dan dipuji banyak orang.
Sayangnya perjalanan mata air ini
tidak terlalu berarti buat kita. Kita sering sekali meremehkan hal yang kecil.
Kita memimpikan kesuksesan yang besar tapi melupakan proses-proses kecil kita menuju
kesuksesan itu sendiri.
Mulai sekarang apabila
mimpi-mimpi kita masih terhimpit, maka kita akan tetap melakukan banyak aksi,
meskipun itu hanya hal-hal yang kecil, sampai nanti mimpi-mimpi kita bisa
keluar dan menjadi berarti.
*Air adalah kebaikan*
Sahabatku… Air adalah kebaikan
yang melimpah. Sulit dibayangkan kalau dirumah kita sama sekali tidak ada air, bahkan
untuk 3 jam saja. Kebaikan air adalah kebutuhan.
Akhir kata hikmah yang bisa kita
pelajari dari air adalah; Jadilah seseorang yang melimpah kebaikannya. Tapi
tetaplah rendah hati, tetaplah netral dan jernih, tetaplah fleksibel, dan
tetaplah beraksi. Bawalah kebaikan didiri kita sebagaimana air membawa
kebaikannya.
Sahabatku… Itulah alasan kenapa kita
diajarkan bersuci dengan air, karena air mengandung hikmah pelajaran bagi jiwa,
agar jiwa kita mamu belajar sehingga mampu memiliki sifat air didalamnya.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemeta.com