Sahabatku… Hidup ini sama sekali
tidak memiliki masalah. Hanya kita saja yang gagal menghadapi keadaan. Akhirnya
kita membuat masalah.
Misal saat seseorang yang tidak
disangka-sangka menginjak kaki kita dengan teroly belanjaan, lalu berlalu tanpa
mempedulikan kaki kita yang sakit. Atau saat pelayan restoran melayani
pengunjung yang baru datang, padahal kita sudah menunggu lima belas menit lebih
awal. Atau saat pasangan kita melupakan tanggal ulang tahun, sementara kita
sudah bersiap diri menerima kejutan.
Hal-hal sepele yang akhirnya seakan
memaksa kita untuk kalah. Karena terinjak teroly belanjaan lalu kita mengumpat.
Karena keteledoran pelayan restoran lalu kita marah. Karena kealpaan pasangan mengingat
tanggal lalu kita bersedih. Akhirnya kita kewalahan karena merasa selalu
diliputi masalah. Jujur saja kalau hal-hal sepele sudah menjadi masalah buat
kita, maka sudah dipastikan hal-hal yang lebih besar akan menjadi azab buat
kita, sementara azab itu bukanlah ujian.
Sahabatku… Kita tidak pernah
diuji untuk menyelesaikan masalah. SANG MAHA MENGETAHUI tidak perlu menguji
kita lagi, karena DIA sudah mengetahui bagaimana dan seperti apa, jauh sebelum
sesuatu itu berlangsung. Jadi ujian yang berlangsung dalam hidup manusia hanyalah
hasil dari sebab-akibat yang terus bergulir. Begitu juga dengan masalah, masalah
adalah hasil dari sebab-akibat. Bukan sesuatu yang sengaja diturunkan olehNYA. Jadi
apabila kita tidak membuat masalah, maka masalah itu tidak ada.
Kembali lagi kepada contoh
diatas; Apabila kita dihadapi dengan keadaan bahwa seseorang menabrak kita
dengan trolly, pelayan restorant lelet dengan pesanan kita atau pasangan
melupakan ulang tahun kita. Lalu kita hanya memilih respon menerima. Maka respon
selanjutnya sudah bisa dipastikan adalah respon yang positif. Karena kita tidak
akan memilih mengumpat, marah atau bersedih apabila kita sudah mampu menerima
keadaan. Akhirnya diri kita hanya mengingat keadaan-keadaan itu sebagai moment
kejadian bukan masalah.
‘Memilih RESPON’ inilah satu hal
yang ditugaskan untuk kita. Jadi sebelum menyelesaikan masalah, tugas kita
sebenarnya adalah memilih respon yang baik untuk setiap keadaan. Manusia bisa mengontrol
sesuatu yang diluar dengan terlebih dahulu mengontrol sesuatu yang didalam.
Kita bisa mengontrol respon kita, akhirnya kita juga bisa mengontrol keadaan
apapun dalam hidup kita. Sehingga kita tidak selalu menjadi korban dari keadaan
yang berlangsung.
Keadaan apapun dalam hidup ini tidak
pernah menjadi masalah apa-apa. Tapi respon kita lah yang membuat keadaan itu
menjadi masalah. Dan respon pertama yang paling baik diantara yang terbaik
adalah acceptance (penerimaan).
Menerima bahwa keadaan yang
sedang berlangsung tidak seperti apa yang kita harapkan, rencanakan dan
inginkan. Jadi secara sengaja kita mengkondisikan diri kita secara sadar untuk memilih
menerima keadaan apapun dengan porsi yang positif, baik keadaan damai ataupun
tidak damai.
Respon menerima adalah pelajaran
awal untuk mengendalikan ego. Ego kita selalu menolak sesuatu yang tidak
nyaman, dan akan memaksa kita untuk meraih kembali dan mempertahankan kenyamanan
itu. Karena mempertahankan ego maka respon kita adalah marah, mengumpat atau
bersedih. Akhirnya kita gagal menghadapi keadaan, lalu keadaan itu pun berubah
menjadi masalah.
Agar tidak gagal menghadapi keadaan,
maka kita perlu memilih respon menerima. Dengan memilih respon menerima, maka kita
akan mampu mengendalikan ego. Lalu karena ego sudah terkendali, maka jiwa kita
bisa menikmati ketidak-damaian yang sedang berlangsung. Akhirnya kita
terlindungi dari stress dan depresi.
Stress yang muncul dan depresi yang
berkepanjangan adalah akibat dari diri yang belum mampu menerima keadaan. Sehingga
kita membuat keadaan menjadi masalah. Ini terjadi karena ego terus menerusan
memberontak dan belum mau menerima ketidak-damaian yang terjadi. Padahal saat
kita memilih menerima sepenuhnya ketidak-damaian, ketidak-damaian akan berubah
menjadi kedamaian. Dan inilah yang dibutuhkan oleh jiwa dan jasad kita.
Sahabatku… Segala sesuatu yang
kita terima dengan sepenuhnya hanya akan membawa kita kepada kedamaian. Meski ego
kita tidak bisa menjelaskan alasannya. Karena inilah keajaiban penyerahan diri
kepadaNYA. Kita berserah diri kepadaNYA, karena itu kita mempercayakan segala
keadaan kepadaNYA. Mulai detik ini kita akan belajar menerima keadaan apapun. Karena
jiwa kita percaya kebaikanNYA ada dimana-mana.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com