Seorang anak dan ayahnya berjongkok
didepan kandang kecil dipojokan rumahnya. Mereka sedang memperhatikan sebutir
ayam yang sebentar lagi akan menetas. Mata anak itu seakan tidak mau berkedip,
terus saja dia menatap telur itu. Tak lama kemudian telur itu bergerak dan
menggeser lalu seperti mendapat tekanan dari luar telur itu pun akhirnya pecah.
Bukan kepalang senangnya sang anak, sambil tersenyum gembira dia berteriak “Ayah
telurnya pecah… Horeeee itiknya keluar”. Ayahnya hanya tersenyum mengerti.
Keesokan harinya sang anak
disuruh ibunya untuk mengambil telur di kandang. Karena kurang
berhati-hati, kaki sang anak terpleset, dia menjatuhkan kelima telur yang dia ambil.
Anaknya mulai ketakutan saat ibunya menghampiri, dengan sigap dia langsung berujar “Mama,
maaf telurnya pecah…”. Ibunya hanya tersenyum mengerti.
Dua hari ini sang anak belajar
dua hal penting dalam hidupnya; Pertama telur harus pecah dengan sendirinya
untuk mengeluarkan itik. Kedua telur
kalau dipecahkan tidak akan mengeluarkan itik, hanya telur.
Sahabatku… Begitu juga dengan
diri tiap-tiap kita, sama seperti telur. Untuk mampu menghasilkan
sesuatu, maka kita harus berani memecahkan telur kita sendiri dari dalam.
“Dari dalam” semuanya berawal
hanya dari dalam. Kebahagiaan Anda, kedamaian Anda, kesuksesan Anda, semua
hal-hal terindah dari Anda selalu berawal dari dalam diri Anda sendiri.
Saat berada dikerumunan orang-orang
yang memiliki kebahagiaan, lalu mereka memaksa Anda untuk ikut bahagia, belum
tentu hati Anda akan bahagia.
Saat berada dikerumunan
orang-orang yang damai, lalu mereka memaksa Anda untuk berdamai, belum tentu
hati Anda akan damai.
Saat berada dikerumunan
orang-orang sukses, lalu mereka memaksa Anda untuk sukses, belum tentu hati Anda
terpanggil untuk benar-benar sukses.
Saat semua keindahan dunia
ditumpukkan didepan Anda, belum tentu hati Anda bisa menerima segala keindahan
itu.
Sahabatku… Anda tidak bisa memaksa
telur untuk mengeluarkan itik. Tapi Anda bisa membiarkan telur mengeluarkan
sendiri itiknya. Semuanya hanya berawal dari dalam sahabatku… Sebelum merubah
dunia Anda, maka Anda harus merubah diri Anda terlebih dahulu. Kalau diri Anda
sudah berubah, maka pasti dunia pun akan berubah karena Anda.
Sahabatku… Sering-sering membisikkan
ini ke dalam diri Anda sendiri, katakanlah dengan lembut :
“Wahai diri yang aku sayangi… Aku perlu kau mengeluarkan permata yang berkilau dari dirimu. Karena aku ingin melihatnya bersinar terang. Mulai sekarang kita akan bekerjasama, untuk mengeluarkan permata yang berkilau itu”
“Wahai diri yang aku sayangi… Aku perlu kau mengeluarkan permata yang berkilau dari dirimu. Karena aku ingin melihatnya bersinar terang. Mulai sekarang kita akan bekerjasama, untuk mengeluarkan permata yang berkilau itu”
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com
IG : @pesansemesta.ig - FB: pesansemesta.7