Apakah Anda sudah mencoba the law
of attraction, tapi tidak pernah berhasil. Anda merasa selalu gagal, dan penasaran
alasan dari kegagalan itu. Sebenarnya cukup satu alasan ini untuk menggagalkan
the law of attraction (LOA) yang sedang Anda jalani. Lalu apa satu alasan itu?
Satu alasan itu adalah “KETIDAK SELARASAN”
Sahabatku… Melalui LOA kita akhirnya
percaya bahwa pikiran adalah energy. Dengan memfokuskan pikiran untuk
memikirkan apa yang ingin dicapai, maka kita akan menerima energy timbal balik
yang sama. Jadi saat Anda memikirkan kemakmuran, Anda akan menerima kemakmuran.
Saat Anda memikirkan kemelaratan, Anda akan menerima kemelaratan.
Begitulah memang semesta bekerja.
Karena semesta seluruhnya adalah energy. Jadi kalau Anda berpikir LOA adalah
dongeng, sebenarnya tidak, karena memang begitulah energy bekerja. Kalau Anda
berpikir LOA tidak pernah berhasil didalam hidup Anda, sebenarnya tidak juga,
karena memang hanya kita saja yang tidak selaras dengan LOA itu sendiri.
Hidup ini adalah tentang
kemampuan menyelaraskan. SANG PEMBUAT telah membuat segala sesuatunya dengan
hukum keselarasan. Coba tengok apakah pipi Anda selaras dengan tengkorak muka Anda,
jawabannya iya. Kita tidak bisa melihat ada secelah tengkorak muka yeng
menonjol keluar dari pipi. Bahkan dari langit pun kita bisa belajar
keselarasan; Ada siang ada malam, tapi diantara itu terdapat transisi yang
selaras yaitu pagi dan sore.
Begitu juga saat mempraktekkan
LOA, maka kita harus selaras dengan hukum LOA itu sendiri. Karena LOA itu tidak
pernah salah, dia tetap bekerja meskipun seumur hidup kita sama sekali tidak
mengetahui apa itu LOA. Kalau hasil LOA salah, berarti kita memang harus
menunjuk kedalam, yaitu diri kita yang menjalani LOA itu sendiri.
Namun sekarang kita sudah
mengetahui, bahwa kegagalan LOA kita hanya disebabkan karena ketidak selarasan.
Lalu apa saja ketidak selarasan yang telah kita lakukan?
# KETIDAK SELARASAN PERTAMA
Sahabatku… LOA itu tentang teritunggal,
yaitu pikiran, perasaan dan keinginan. Tugas kita adalah menyelaraskan ketiga
hal ini. Menyelaraskan pikiran, perasaan dan keinginan artinya membuat ketiga
hal ini bekerja sama bersama-sama dalam arah yang sama bukan arah yang
berlawanan.
Saat ketiga hal ini bekerja
bersama-sama dalam arah yang berlawanan, maka muncullah ketidak selarasan
pertama. Ketidak selarasan ini kami sebut diurutan pertama bukan karena sebab,
ini berada diurutan pertama, karena ini sering sekali dilakukan. Kita seringkali,
disadari atau tidak disadari melakukan ketidak selarasan ini.
Contoh kecilnya mungkin baru
terjadi kemarin. Anda bangun sepagi mungkin untuk menyiapkan interview super penting.
Anda menginginkan interview ini berjalan semulus mungkin. Tapi alih-alih
memikirkan interview yang mulus. Anda mulai memikirkan jalanan yang macet, data
yang tertinggal, interview yang gagal. Lalu akhirnya Anda mulai merasakan kekecewaan,
kekhawatiran dan kesedihan dari interview yang gagal. Padahal interview itu
belum dimulai, dan Anda masih menginginkan interview yang berjalan mulus.
Jadi sambil terus menginginkan
sesuatu, Anda juga terus memikirkan dan merasakan sesuatu yang bertolak
belakang dengan keinginan Anda sendiri. Inilah ketidak selarasan pertama yang
Anda buat. Bukankah itu seperti mengharapkan air kolam yang tenang, tapi tangan
Anda secara sengaja terus mengaduk-aduk air itu. Pertanyaanya : Apakah air
kolam itu akan tenang kalau diaduk-aduk terus?
Sahabatku… Budi menginginkan
rumah, lalu budi memikirkan rumah yang dia inginkan. Budi mengetahui hukum LOA,
kalau dia memikirkan rumah, maka dia akan mendapatkan rumah. Selama setahun
Budi menunggu hasil LOA nya tapi tidak kunjung berhasil. Akhirnya Budi berintrospeksi
diri tentang ketidak selarasan yang dia lakukan. Oh ternyata jawabannya adalah;
benar memang Budi selalu memikirkan rumah, tapi selama memikirkan rumah. Budi juga
memikirkan bagaimana caranya membeli rumah dengan gajinya yang pas-pasan yang bahkan
kalau pun dicicil itu tidak akan cukup. Perasaan Budi akhirnya ikut menga-amini
kemustahilan Budi.
Betul memang Budi menginginkan
rumah, tapi pikiran dan perasaan Budi sama sekali tidak selaras dengan
keinginan Budi. Akhirnya meski Budi selalu memikirkan keinginannya, Budi tidak
pernah sampai ke state mendapatkan keinginannya. Karena pikiran dan perasaan
Budi selalu menghalangi dirinya sendiri.
# KETIDAK SELARASAN KEDUA
Sahabatku… LOA sebenarnya adalah mempercayai
kekuatan dan bekerja sama dengan kekuatan itu sendiri. Jadi Anda memang harus
mempercayai kekuatan itu terlebih dahulu sebelum bekerja sama dengan kekuatan
itu sendiri.
Sayangnya percaya itu berbeda
dengan mengetahui. Anda boleh mengetahui bahwa hukum LOA bisa memberikan apapun
kebutuhan Anda. Tapi belum tentu Anda mempercayainya bukan?
Ketidak selarasan kedua adalah; Tidak
adanya kepercayaan. Contoh : Joko menginginkan mobil, lalu dia mencoba hukum
LOA. Namun selama mencoba LOA Joko tetap saja tidak mempercayai bahwa LOA akan
benar-benar berhasil. Dia tidak percaya kepada hukum energy, dia tidak percaya
kalau hidup ini tentang timbal balik, dia juga tidak percaya kalau dia akan
memenangkan mobil karena LOA.
SANG PEMBUAT sudah membuat sebuah
system yang sangat nyaman, yang memang membutuhkan kenyamanan penggunanya. Keselarasan
kedua yang Anda buat adalah menjadi nyaman dengan diri Anda sendiri. LOA adalah
diri Anda sendiri, karena memang kita adalah energy dan energy bekerja sebagaimana
energy bekerja. Apakah ketidak-percayaan kita tentang diri kita sendiri adalah sesuatu
yang nyaman? Kita bisa menjawabnya dengan kata tidak. Sebuah keniscayaan bahwa
rasa percaya menghasilkan kenyamanan. Kita nyaman dengan semesta yang bekerja
dengan diri kita. Kita nyaman dengan system yang dibuatkan olehNYA sendiri.
Jadi kalau Anda ingin dengan sadar
menggunakan LOA, Anda memang harus percaya dengan LOA itu sendiri. Bukan hanya
percaya bahwa hukum ketertarikan itu berfungsi, tapi percaya kepada siapa yang
membuat system itu sendiri. Karena LOA adalah bagian dari system semesta (the
law of universe) bukan system buatan manusia.
# KETIDAK SELARASAN KETIGA
Sahabatku… DIA MAHA ADIL, MAHA
MENGETAHUI, MAHA MENCUKUPI. Segala kemahaan adalah milik SANG PEMBUAT. Karena keadilanNYA
DIA mampu memenuhi keinginan Anda. Karena kemengetahuanNYA DIA mengetahui
keinginan Anda. Karena kemaha mencukupiNYA DIA mencukupi kebutuhan Anda. Ini selalu
dan selalu, baik Anda sadar menjalani hukum LOA ataupun Anda tidak sadar
menjalani hukum LOA. Karena sekali lagi hukum LOA tetap berjalan, baik kita
sadar menjalaninya ataupun tidak sadar. Hanya saja kita akan selalu mendapatkan
hasil yang maksimal dari sebuah kesadaran.
Kembali ke topik, lalu apa itu
keselarasan yang ketiga. Keselarasan ketiga adalah tentang menyelaraskan
keinginan itu sendiri.
Sahabatku… Keinginan manusia itu
ibarat keran bocor apabila tidak diselaraskan. Betul memang kita menginginkan
mobil dan bisa mendapat mobil dengan LOA. Betul memang kita menginginkan sejuta
hektar tanah dan bisa juga mendapatkannya dengan LOA. SANG MAHA PEMBERI tidak
akan pernah kekurangan apapun untuk memenuhi keinginan manusia.
Hanya sahabatku… Kadang keinginan
kita tidak selaras dengan kebutuhan kita sendiri. Saat keinginan tidak selaras
dengan kebutuhan, maka muncullah ketidak selarasan ketiga. Hanya saja memang kita
sangat amat buta dengan ketidak selarasan yang ketiga ini. Karena kadang
keinginan manusia membutakan dirinya sendiri untuk melihat dan berpikir ulang
dengan akal, apakah keinginan ini adalah sesuatu yang dibutuhkan atau tidak.
DIA sudah pasti akan memenuhi
kebutuhan makhlukNYA. Tapi untuk keinginan perlu dipikir ulang. Karena DIA tahu
dibalik keinginan kita apakah hasilnya akan baik atau buruk. DIA MAHA
MENGETAHUI sahabatku… Bahkan untuk keinginan kita sendiri. Boleh jadi kita
menginginkan sesuatu yang baik, dan ternyata itu buruk. Bisa jadi juga kita
tidak menginginkan sesuatu padahal itu baik bagi kita.
Jadi apabila Anda merasa gagal
dengan LOA Anda, coba perhatikan ketidak selarasan yang ketiga ini. Coba pikirkan
ulang apakah keinginan Anda memang sudah selaras dengan kebutuhan Anda. Contohkan
saja seperti ini; Anda memiliki anak yang sangat Anda sayangi dan cintai. Anak Anda
merengek meminta permen, apakah Anda akan membiarkan anak Anda merengek? Anda
akan memberikannya permen. Berapa banyak permen yang Anda berikan? Apakah Anda
akan memberikannya sebox besar permen? Tentunya tidak, Anda menyanyanginya. Anda
tahu kalau sebox besar permen akan merusak dirinya, dan Anda tidak mau dia
rusak, karena Anda menyanyanginya, maka Anda melindunginya.
Begitu juga dengan SANG MAHA
sahabatku… Bukan berarti LOA Anda gagal DIA tidak menyanyangi Anda. Kita memang
hanya belum cukup bijaksana untuk mengerti alasannya saja. Kita belum cukup
bijaksana untuk membedakan keinginan dan kebutuhan.
Karenanya sahabatku… Cobalah sejenak
untuk menyelaraskan antara keinginan dengan kebutuhan melalui akal dan
kejernihan penilaian kita. Lalu setelah itu serahkanlah kepadaNYA. DIA SANG
MAHA MEMENUHI akan memenuhi segala kebutuhan Anda sahabatku… Kalau ternyata
ketidak selarasan terjadi dalam praktek LOA Anda maka dengan kasih sayangNYA
DIA akan meluruskannya untuk Anda.
Sahabatku… Menyelaraskan diri
dengan hukum the law of attraction seperti memiliki lampu aladin yang mampu
mengabulkan permintaan. Tapi sama juga seperti lampu aladin yang harus digosok.
Hukum LOA tidak bergerak begitu saja. Energy yang menarik energy tidak serta
merta bergerak begitu saja. Menggerakan hukum LOA berarti menggerakan bagian
diri kita yang percaya bahwa diri kita memang menyatu dengan pencipta dan
penggerak energy itu sendiri. Itulah alasan kenapa hukum LOA akan bekerja sangat
powerfull bagi mereka yang mampu menyelaraskan pikiran, perasaan dan
keingiannya. Dan bagi mereka yang memiliki kepercayaan. Dan bagi mereka yang
mampu membedakan dengan akal antara kebutuhan dengan keingiannnya sendiri.
Akhir kata sahabatku… Apakah kita
butuh berdoa kalau kita sudah menjadi DOA itu sendiri? Pikirkan kembali… Kalau
Anda sudah meresapi dan bergerak sesuai doa Anda sendiri, maka Anda memang
tidak perlu lagi duduk sambil merengek dan mendikteNYA. Karena memang Anda
percaya DIA MAHA ADIL, MAHA MENGETAHUI, MAHA MENCUKUPI. DIA bersama Anda, dan
Anda sudah bersama doa Anda. Lalu bagian mana yang tidak selaras dengan ini? Kalau
begitu, jagalah keselarasan Anda sebagaimana yang telah DIA ajarkan. Hukum the law of attraction akan bekerja seperti lampu ajaib dalam hidup Anda kalau Anda bisa selaras dengan pembuat hukum itu sendiri.
Salam Semesta