Sahabatku… Jangan terkecoh dengan
judul diatas. Karena siapa lagi manusia listrik itu? Kalau jawabannya bukan
kita semua. Bukan hanya peralatan elektronik, jasad manusia juga adalah pengguna
dan penghasil listrik. Namun lucunya tidak pernah ada tagihan listrik yang
datang untuk semua listrik yang kita pakai. Lalu dari manakah sumber listrik
gratis yang kita gunakan?
Jawabannya adalah atom. Seperti
yang kita pelajari dalam fisika, semuanya terdiri dari atom , dan atom terdiri
dari proton, neutron, dan elektron. Proton memiliki muatan positif, neutron
memiliki muatan netral, dan elektron memiliki muatan negatif. Ketika muatan ini
tidak seimbang, atom menjadi bermuatan positif atau negatif. Peralihan antara
satu jenis muatan dan lainnya memungkinkan elektron mengalir dari satu atom ke
atom lainnya. Aliran elektron atau muatan negative ini, adalah apa yang kita
sebut listrik.
Karena jasad kita adalah massa
atom yang sangat besar, maka kita dapat menghasilkan listrik. Lalu untuk apakah
listrik yang kita hasilkan secara gratis ini?
Sahabatku… Sel-sel manusia
dikhususkan untuk melakukan dan mengelola arus listrik. Listrik diperlukan oleh
sistem saraf untuk mengirim sinyal ke seluruh jasad dan ke otak, sehingga
memungkinkan kita untuk bergerak, berpikir dan merasakan. Tanpa listrik, Anda
tidak akan membaca artikel ini sekarang, karena otak Anda tidak akan bekerja.
Otak membutuhkan listrik untuk
mengirimkan sinyal antara neuron. Artinya; kita membutuhkan listrik untuk
memerintahkan otak membalik omelet kita sebelum gosong, atau untuk sekedar
memerintah otak untuk mengedipkan mata. Jadi, neuron otak adalah kumpulan aliran
listrik sibuk. Bahkan para ilmuan mengklaim pada waktu tertentu, otak manusia mampu
menghasilkan arus listrik yang cukup untuk menyalakan bola lampu 15-20 watt.
Selain otak, di dalam jasad kita
ada arus listrik yang lebih sibuk, dan itu adalah ritme jantung kita. Di
dalamnya jantung terdapat pengelompokan sel yang dikenal sebagai simpul Sinoatrial
Anda (SA node). Sel-sel dalam simpul SA, kadang-kadang disebut alat pacu
jantung dan mengandung elektrolit baik di dalam maupun di luar sel.
Sebagaimana kita ketahui, elektrolit
yang paling umum di dalam jasad adalah natrium, kalium, kalsium, magnesium,
fosfor, dan klorida. Dari mana jasad kita mendapatkan elektrolit adalah dari hasil
olah makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Sodium dan kalsium umumnya berada
di luar sel-sel kelenjar SA. Kalium umumnya ada di dalamnya. Sementara membran
sel bertindak sebagai penghalang antara elektrolit-elektrolit ini. Tekanan
dalam aliran darah memungkinkan natrium masuk ke dalam sel sehingga menyebabkan
kalium meninggalkannya. Kalium lebih sedikit meninggalkan sel daripada natrium
yang masuk. Hasilnya adalah muatan positif yang terus tumbuh.
Ketika muatan itu mencapai titik
tertentu, saluran kalsium di membran sel terbuka dan memungkinkan kalsium
masuk. Ini membuat bagian dalam sel sangat positif dibandingkan dengan di luar
sel, yang dikenal sebagai potensial aksi. Begitu potensi itu mencapai titik
tertentu, ia memiliki arus listrik yang cukup untuk melepaskan saraf jantung.
Listrik inilah yang menyebabkan otot berkontraksi dan jantung berdetak.
Jadi bagian terparah apabila
jasad manusia tidak bisa lagi menghasilkan arus listrik adalah otak dan jantung
yang berhenti bekerja. Apabila otak dan jantung kita berhenti bekerja, lalu
bagian mana lagi dari diri kita yang tersisa untuk mengoperasikan kesadarannya.
Jangankan berhenti menghasilkan arus
listrik, bahkan apabila jasad mengalami gangguan arus listrik saja itu sudah dapat
menyebabkan banyak penyakit. Misalnya, arus listrik yang tidak teratur dapat
mencegah otot jantung berkontraksi dengan benar, menyebabkan serangan jantung. Apabila
terjadi pada neuron otak, maka akan terjadi kelambatan atau disfungsi beberapa
organ dan pemrosesan didalam otak. Ini hanya salah satu contoh yang menunjukkan
peran penting listrik dalam kesehatan dan penyakit.
Sahabatku… Apakah pernah satu kali
dalam seumur hidup, kita mengatur bagaimana jasad untuk menghasilkan arus
listrik? Untuk mengatur kemanakah jasad akan menggunakan listriknya? Atau untuk
sekedar mengecek apakah arus listrik sudah cukup atau tidak? SAMA SEKALI TIDAK
PERNAH. Kita bahkan sama sekali tidak peduli dengan itu semua.
Faktanya! Kita tidak peduli tentang
arus listrik kita sendiri. Sering kali kita menjadi frustasi dengan listrik
yang tiba-tiba padam. Namun tidak pernah membayangkan betapa frustasinya kalau
tiba-tiba arus listrik didalam jasad kita padam.
Sahabatku… Meski kita begitu mengabaikan
diri kita sendiri. Namun DIA tidak pernah berhenti mengabaikan kita. DIA tahu
kekurangan kita dan melengkapinya. DIA tahu kebutuhan kita dan memenuhinya. DIA
tahu kelalaian kita dan memakluminya.
Baru dari arus listrik yang
beroperasi otomatis didalam jasad kita saja, kita sudah merasakan kasih
sayangNYA yang penuh dengan ketulusan. Ketulusan yang tidak pernah bisa
terbahasakan. Bagaimana kita memuji dan berterimakasih dengan jantung yang
masih terus berdenyut ini, atau dengan otak yang masih mampu berpikir ini? Mampukah
seribu kata terimakasih membayarnya?
Sahabatku… DIA SANG MAHA tidak
memerlukan ucapan terimakasih apapun dari kita. Namun kita lah yang harus
belajar mensyukuri nikmat ketulusan kasih sayangNYA yang tidak bisa terbahasakan.
Karena hanya dengan syukurlah kita mampu merasakan kasih sayangNYA yang penuh
ketulusan.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com