Anggaplah sekarang umur Anda pada
tahun ini adalah 60 tahun. Dengan rasa hormat bolehkah kami bertanya tentang 59
tahun milik Anda yang telah berlalu. Bukankah semua hanya terkenang sebagai
memory didalam benak Anda? Lalu apabila kami meminta izin untuk menghapus
seluruh memory yang tertinggal itu, dan setelahnya kami tanyakan pertanyaan
yang sama – tentang kemanakah 59 itu pergi? Maka Anda pun akan dengan polos bertanya
“59 tahun yang mana?”
Sahabatku… Begitulah waktu. Hitungan
mundur yang terkesan maju. Hal yang kita ingat tentang waktu-waktu mundur itu
hanyalah karena kita merasa memiliki sekelumit memory tentangnya. Meski kita
tidak mengingat ke semua moment yang terlewat, tetap sisa-sisa moment yang
teringat itu sangat berguna. Ingatan-ingatan itulah yang membuat kita bisa mengakui
kalau kita telah melewati moment demi moment dalam hidup ini.
Memory adalah sebuah identitas hidup
yang kita bawa didalam otak kita. Andai identitas itu rusak atau terhapus, maka
apalah hidup kita ini. Lalu dibagian otak manakah memory diolah dan disimpan?
Sahabatku… Hippocampus membantu manusia memproses dan mengambil dua jenis memori, memori deklaratif dan hubungan spasial. Ingatan deklaratif adalah yang terkait dengan fakta dan peristiwa. Contohnya, bagaimana menghafal pidato atau kalimat dalam sebuah drama. Sementara ingatan hubungan spasial melibatkan jalur atau rute. Misalnya, ketika seorang sopir taksi mempelajari rute melalui kota, mereka menggunakan memori spasial.
Uniknya hippocampus adalah tempat
mengolah ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka panjang. Setelah diolah,
memory itu akan diimport ke bagian lain dalam otak. Jika hippocampus rusak oleh
penyakit seperti penyakit Alzheimer, atau jika mereka terluka dalam suatu
kecelakaan, orang tersebut dapat mengalami kehilangan ingatan dan kehilangan
kemampuan untuk membuat ingatan baru jangka panjang.
Seseorang yang hippocampusnya rusak kemungkinan tidak
dapat mengingat beberapa hal yang terjadi sesaat sebelum kerusakan
hippocampusnya, tetapi mereka mungkin masih mengingat hal-hal yang terjadi
lebih lama. Ini karena ingatan jangka panjang disimpan di bagian lain otak.
Jadi memang betul memory manusia
bisa rusak dan terhapus. Lalu hal apakah yang mempengaruhi ingatan manusia?
Sahabatku… Harap diingat bahwa hidup
ini tergantung kemampuan kita menyeimbangkan antara jasad dan spiritualitas. Kemampuan
ini mempengaruhi segala aspek kehidupan, termasuk didalamnya urusan memory. Hippocampus
adalah bagian otak yang sensitif. Berbagai kondisi dapat mempengaruhinya,
termasuk paparan jangka panjang terhadap tingkat stres yang tinggi.
Perlu diketahui bahwa hippocampus
adalah bagian otak yang memiliki kemampuan menyusut. Penyusutan ini bukan kabar
yang baik. Karena ini adalah indikasi terjadinya kerusakan hippocampus. Pada
orang dengan depresi, hippocampus dapat menyusut hingga 20 persen. Ulasan
penelitian menunjukkan bahwa hippocampus pada orang dengan depresi berat
mungkin rata-rata 10 persen lebih kecil dari pada mereka yang tidak mengalami
depresi.
Sahabatku… Tanpa hippocampus seluruh
tulisan didalam artikel ini tidak akan pernah terserap menjadi apapun dalam
ingatan. Begitu pentingnya organ ini, maka penyusutan 10 persen adalah bencana
besar, apalagi sampai 20 persen. Karena orang-orang yang memiliki gangguan hippocampus
saja (tanpa adanya penyusutan) cenderung memiliki kemampuan mengingat yang
buruk.
Penting untuk dicatat bahwa
walaupun stres dapat menyebabkan penyakit, stres sebenarnya hanya terjadi pada
beberapa orang. Terlalu banyak stres dalam hidup ini adalah betul. Namun semua
kembali kepada bagaimana seseorang breaksi terhadap stress, itulah yang
menentukan. Disinilah spiritualitas seseorang akan bekerja untuk menyeimbangkan
kembali jasadnya. Satu-satunya hal yang merubah persepsi kita dalam menghadapi
stress agar tidak menjadi stress adalah spiritualitas. Dengan spiritualitas seseorang
akan memiliki kematangan control terhadap respon stressnya. Artinya; stress
apapun tidak mempengaruhi level kesadarannya dalam bertindak, berpikir dan
berperasaan.
Memang ada banyak cara untuk
mengelola stres tetapi tanpa koneksi spiritual yang kuat, cara-cara itu
hanyalah perbaikan permukaan. Stres adalah siklus yang bergerak dari stresor ke
respons stres kembali ke stresor. Mangkuk di mana siklus ini berada adalah
pemutusan kita dari diri sendiri dan dari PENCIPTA kita. Jika Anda tetap
terhubung dengan diri dan SANG PENCIPTA, siklus stres tidak pernah mendapatkan
momentum.
Itulah kenapa seseorang yang
spiritual memiliki management stress yang baik. Karena memang kita harus tahu
siapa diri kita, dan bagaimana hidup kita untuk menjalani kehidupan yang tenang
dan damai. Ketika kita terhubung kembali dengan diri dan SANG PENCIPTA,
cara-cara untuk mengelola stres kita akan muncul secara alami. Karena ketika
kita terhubung dengan Yang Ilahi, ada banyak sekali bantuan dan dukungan
sehingga kekhawatiran kecil manusia kita, tampaknya tidak lagi penting. Mereka
pergi berlalu tanpa arti dan kita pun terus menjadi damai tanpa stress.
Sahabatku… Spiritual adalah hal
pribadi yang memang setiap spirit (jiwa) memiliki spiritual. Karena
spiritualitas adalah hubungan seseorang dalam memaknai kehidupan dan keTuhanan
didalam dirinya. Kita tidak membicarakan agama saat berbicara tentang
spiritualitas. Setiap agama dibangun berdasarkan spiritualitas. Jadi meskipun
seseorang tidak memeluk agama, bukan berarti dia tidak spiritual. Begitu juga
sebaliknya. Bukan berarti seseorang memeluk agama, maka lantas dia menjadi
spiritual, meskipun agama dibangun berdasarkan spiritualitas.
Inilah yang menjadi jawaban
kenapa banyak dari kita yang beragama, tapi masih mengalami stress dan terjebak
didalamnya. Kalau kita bertanya; Kenapa agama tidak bisa menyelematkan mereka? Jawabannya
adalah karena tidak adanya spiritualitas dalam beragama mereka. Agama hanyalah
label identitas, spritualitas lah yang akan membawa seseorang mau memahami dan
memaknai ajaran-ajaran positif yang dibawa oleh label agamanya.
Jadi sahabatku… Apapun agama Anda
pahamilah bahwa keagamaan harus didasari dengan spiritualitas, bukan sekedar
menyembah tapi turut merasakan keterhubungan dengan yang disembah. Menghadirkan
yang disembah dan hidup bersamaNYA sambil terus memaknai ajaranNYA.
Kalau Anda bisa meresapi ini,
maka Anda akan mengerti bahwa tidak ada stress dalam hidup ini. Setiap lembar
goresan memory yang tertanam didalam otak Anda adalah kebersamaan Anda
denganNYA dan hanya itulah yang Anda ambil dari hidup ini. Ibarat berjalan
dihamparan kebun bunga mawar, Anda hanya memetik mawarnya, bukan memetik
durinya.
Memory adalah anugerah kehidupan.
Sedetik-sedetik yang berlalu tersimpan dalam ingatan kita sebagai anugerah,
bahwa kita memang telah berjalan dalam hidup ini. Saking sucinya anugerah itu,
maka apabila kita membiarkan diri memetik duri, maka dia akan rusak. Begitu mudah
hippocampus rusak hanya karena duri-duri yang kita petik. Lalu apa lagi
duri-duri itu kalau bukan wujud dari stress yang dengan sengaja kita terima dan
olah. Dengan sengaja kita menerima dan mengolah semua stress itu dengan stress
juga, hanya untuk merusak memory kita sendiri.
Sahabatku… Sekarang Anda sudah
menyadari bahwa ingatan akan rusak karena apa yang diingat terlalu berduri. Karenanya,
mulai sekarang lihatlah duri hanya sebagai duri, tidak perlu dipetik. Lewati saja.
Lihatlah kedepan, bukankah mawar-mawar itu lebih indah? DIA menciptakan duri
hanya untuk menjaga mawar-mawar itu untuk Anda. Lalu kenapa Anda tidak
menikmatiNYA.
Akhir kata sahabatku… Biarkan hippocampus
Anda merasa nyaman karena Anda hanya fokus kepada mawar-mawar yang memang telah
dihadirkan untuk Anda ingat. Biarkan duri-duri itu pada tempatnya, maka
hippocampus Anda akan bahagia dengan memorinya.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com