Sahabatku… Pada kesempatan kali
ini, mari kita membahas dari mana diri kita mendapatkan energy atau lebih
tepatnya bagaimana cara mitokondria menghasilkan energy bagi jasad. Ini adalah
pembahasan yang penting. Karena setelah Anda mengerti cara kerjanya, Anda akan
bisa memodifikasinya, ini kalau memang Anda percaya dan mau. Percaya adalah
melihat. Melihat artinya paham dan untuk paham kita harus belajar. Mari kita
belajar bersama dalam kenetralan.
Mitokondria awalnya disebut
"bioblas" atau "kuman kehidupan" oleh ilmuwan Jerman
Richard Altmann, pada tahun 1890, dan kemudian dinamai oleh mikrobiologis
Carl Benda, dari "mitos" atau benang Yunani, dan granula
"chrondos,". Namun, tidak sampai pertengahan tahun 1950-an, fungsi
sebenarnya mulai mereka pahami dan mereka memanggilnya "pembangkit tenaga
sel".
Namun jauh sebelum penemuan
primitif kita tentang mitokondria, para leluhur manusia sudah lebih mengenal
mitokondria dalam tingkatan yang sangat professional dan melepas jauh dari
ke-primitifan kita sekarang. Tapi bahkan pengetahuan primitif kita tentang
mitokondria saat ini sudah sangat bermanfaat bagi kita. Meski masih sangat jauh
bila dibandingkan bagaimana leluhur kita memanfaatkannya.
Sahabatku… Dalam jasad kita yang
terbentuk dari milyaran juta sel ini terdapat beberapa sel yang memiliki lebih
banyak mitokondria dan beberapa yang memiliki lebih sedikit. Jadi dapat
bervariasi tergantung pada berapa banyak energi yang dibutuhkan sel. Biasanya mitokondria
di gambarkan seperti silinder yang panjang dan kaku, tetapi mitokondria sendiri
mampu berubah bentuk, saling bersatu untuk membentuk jaringan yang kompleks,
dan bahkan berpisah lagi untuk membuat mitokondria diskrit yang lebih kecil
tergantung pada apa yang dibutuhkan sel.
Mitokondria adalah bagian sel.
Jadi sudah bisa dibayangkan betapa kecilnya si mitokondria ini. Mitokondria
dapat sangat bervariasi dalam ukuran dimulai dari 0,5 mikrometer - 10
mikrometer jadi memang mikroskop sangat penting untuk pemahaman kita tentang
struktur dan fungsi mitokondria. Untugnya
mitokondria bisa terlihat di bawah mikroskop cahaya. Dibawah ini adalah foto
yang berhasil ditangkap. Apabila Anda membaca artikel ini melalui facebook,
Anda bisa meng-klik menu ini untuk melihat foto mitokondria (https://www.pesansemesta.com/2019/07/dari-mana-kita-mendapatkan-energy.html)
Mikroskopi elektron transmisi (foto
sebelah kiri) menunjukkan struktur membran internal mitokondria yang kompleks,
dan tomografi elektron (foto sebelah kanan) memberikan tampilan tiga dimensi.
Foto ini kami ambil berdasarkan izin oleh SCI (sciencelearn.org.nz)
Lalu bagaimana mitokondria menghasilkan energi?
Fungsi utama mitokondria adalah
menghasilkan energi untuk sel. Sel-sel dalam jasad manusia membutuhkan pasokan
energi yang konstan untuk menghasilkan dan mempertahankan tatanan biologis yang
membuat mereka tetap hidup. Energi ini berasal dari energi ikatan kimia dalam
molekul makanan, yang berfungsi sebagai bahan bakar untuk sel.
Hanya sel-sel kita tidak bisa
menerima molekul makanan begitu saja. Sel menggunakan molekul khusus untuk
energi yang disebut ATP. ATP adalah singkatan dari adenosine triphosphate. Nah,
ATP untuk sel dibuat di dalam mitokondria.
Mitokondria menghasilkan energi
melalui proses respirasi seluler. Respirasi adalah kata lain untuk bernafas.
Mitokondria mengambil molekul makanan dalam bentuk karbohidrat dan
menggabungkannya dengan oksigen untuk menghasilkan ATP.
Jadi pada prosesnya seluruh makanan
yang kita konsumsi diurai menjadi molekul komponen yang diimpor ke mitokondria,
untuk diubah menjadi ATP dan dibakar untuk memompa proton melintasi membran
bagian dalam, menciptakan tegangan listrik.
Singkatnya kita dapat menganggap
mitokondria sebagai pabrik energi atau pembangkit listrik sel. Selain
menghasilkan energi, mitokondria melakukan beberapa fungsi lain untuk sel
termasuk metabolisme sel, siklus asam sitrat, menghasilkan panas, mengendalikan
konsentrasi kalsium, dan memproduksi steroid tertentu.
Fakta menarik lainnya.
Mitokondria adalah akselerator sel. Dengan memahami alur energy yang masuk dan
terserap olehnya. Maka kita bisa memanfaatkan mitokondria didalam seluruh
sel-sel yang membentuk jasad kita. Artinya; kita bisa menyerap dan menggunakan mitokondria
dalam jasad untuk menghasilkan sejumlah energy tertentu sesuai kebutuhan dengan
beberapa metode penerapan.
Jujur kita bisa menjabarkan
proses diatas sampai menjadi berpuluh halaman penuh dengan bahasa-bahasa
biology yang pastinya akan sangat membosankan untuk dibaca, yang bahkan puluhan
halaman itu pun belum lah sampai ke penjabaran detail.
Namun terlepas dari semua
penjabaran scientific itu. Kita akhirnya menyadari hal besar yang selama ini kita
sepelekan. Saat kita merasa lelah dan tidak berenergy, sebagian kita akan
segera bangun untuk membuat secangkir kopi. Namun ternyata DIA bukan hanya
membiarkan kita menikmati kopi itu, namun melalui jasad ini DIA juga mengelola
tiap tetes kopinya untuk kita. Harus kita akui ternyata memang terlalu banyak kasih
sayangNYA yang telah kita lewati begitu saja dalam hidup ini, dan kita tidak
akan melewatinya lagi tanpa merasa berterima kasih.
Selama SANG PENGHIDUP masih
berkenan membiarkan setiap mitokondria didalam sel kita hidup untuk
menghasilkan energy, maka selama itu pula-lah kita akan terus belajar untuk
memahami. Karena beginilah cara kita mengungkapkan rasa berterima kasih. Kita
berterimakasih dengan cara terus belajar dan belajar, agar semakin paham. Meski
pemahaman kita masih sangat terbatas, karena dalam sekejap setelah paham, kita langsung
menjadi tidak paham lagi tentang yang seterusnya.
Sahabatku… Ketidak pahaman baru
akan membuka lembar pemahaman yang baru. Dan lembar pemahaman baru hanya akan
membawa ketidak pahaman baru lainnya. Ini menandakan bahwa memang, kita tidak
akan pernah putus-putusnya belajar untuk memahami ciptaanNYA. Kita memahami bukan
untuk mengumpulkan ilmu dan gelar, melainkan hanya agar kita bisa melihat
keagunganNYA, cintaNYA, dan kasih sayangNYA yang tidak pernah terbatas meliputi
seluruh waktu danruangNYA. Ini kita lakukan hanya agar kita bisa merasa berterima
kasih. Satu ungkapan rasa yang bahkan tidak pernah DIA butuhkan. Hanya saja
sebagai makhluk, kita terlalu malu kalau tidak mampu merasakannya. Meski kita
tidak pernah tahu bagaimana lagi bisa mampu mengucapkannya.
Bayangkan, didalam sel-sel organ
hati manusia dewasa terdapat 1000-2000 mitokondria per sel-nya, sementara hati
manusia terdiri dari ribuan sel. Pikirkanlah, bagaimana bisa kita mengucapkan
terimakasih untuk ratusan ribu mitokondria yang detik ini sedang bekerja hanya
didalam organ hati kita? Belum lagi dengan jumlah mitokondria didalam organ-organ
lainnya? Mampukah kita menghitungnya?
Pikirkanlah sahabatku… Bagaimana
bisa kita mengucapkan terimakasih untuk triliunan juta mitokondria didalam setiap
sel yang membentuk jasad kita ini? Bukankah seluruh mitokondria itu senantiasa bekerja
dengan kasih sayangNYA. Pahamilah dan kita akan mengerti bahwa kasih sayangNYA
memang tidak akan pernah berbatas dan mitokondria adalah secuil bukti ketidak
berbatasan itu.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com