Cara Jitu Agar Pikiran Bawah Sadar Menyakini Kedekatan Dengan-NYA











Sahabatku… Apakah Anda yakin DIA DEKAT?

Jawabannya tentu akan sangat relatif. Tapi sesungguhnya apa yang kita percayai tentang kedekatan itu sendiri lah yang akan menentukan kedekatan itu sendiri. Kepercayaan kita tentang sifat-sifat Tuhan hanya akan menjadi realita kita sendiri.

Apa yang kita percaya tentang Tuhan menjadi hal yang sangat terkait dengan bagaimana ‘belief’ (kepercayaan) kita terprogram didalam subconscious mind (pikiran bawah sadar). Artinya; Apa yang kita percayai tentang Tuhan, maka itulah Tuhan didalam hidup kita. Setiap orang memiliki kepercayaan yang terprogram didalam pikiran bawah sadarnya. Belief yang terprogram kedalam pikiran bawah sadar secara berulang menghasilkan sebuah keyakinan. Jadi, apa yang Anda yakini tentang sesuatu selalu selaras dengan apa yang pikiran bawah sadar Anda yakini.

Begitu juga dengan keyakinan kita kepadaNYA. Kami yakin Anda tentu masih ingat dengan kalimat “AKU tergantung prasangka hambaKU”. Menggambarkan bahwa bagaimana keyakinan kita tentangNYA, begitulah DIA dalam realita Anda.

Pengaturan keyakinan adalah langkah pertama yang paling mudah untuk kita lakukan. Maksudnya; kalau Anda ingin merasakan kedekatan, maka Anda harus mulai menanam keyakinan tentang kedekatan itu dahulu. Anda tidak akan pernah merasa dekat, kalau tidak menyakini DIA DEKAT. Pengalaman rasa muncul dari keyakinan tentang keberadaan rasa itu sendiri. Anda mengalami takut, karena yakin takut itu ada. Kalau Anda tidak menyakini takut, maka bagaimana pengalaman-pengalaman Anda bisa membawa kepada rasa takut.

Jadi sebenarnya ini adalah tentang bagaimana pikiran bawah sadar kita memegang keyakinannya. Lalu pertanyaannya sekarang, apakah pikiran bawah sadar kita yakin DIA DEKAT? Boleh saja pikiran sadar menjawa iya, tapi kalau pikiran bawah sadar masih menjawab tidak, maka realita yang kita hadapi tetap akan sesuai dengan pikiran bawah sadar.

Cara termudah untuk mengetahui keyakinan pikiran bawah sadar adalah dengan teknik ‘bertanya dan merasakan’. Sebagai contohnya kita bisa mencoba hal melakukan ini; Duduklah dalam keheningan yang netral. Tanyakan pertanyaan ini kedalam diri dengan suara lantang. “Diri apakah kamu percaya DIA DEKAT?”

Selang 2 menit cobalah menjawab “IYA” dengan lantang. Lalu dalam keadaan pikiran yang masih kosong, rasakan diri. Apabila muncul penolakan dari dalam untuk jawaban itu, berarti itu adalah pikiran bawah sadar yang masih menolak.

Kenapa pikiran bawah sadar menolak? Karena itu bukan jawaban yang dia yakini. Artinya; itu bukan belief yang selama ini terprogram. Berarti ada belief lain yang masih terprogram di pikiran bawah sadar yang bertentangan dengan kepercayaan baru pikiran sadar.

Perlu diketahui, bahwa pikiran sadar kita belajar dengan cara yang berbeda dengan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar belajar melalui informasi. Sementara pikiran bahwa sadar belajar melalui kebiasaan yang tertanam (terprogram). Kebiasaan disini berhubungan dengan banyak hal; perilaku, aktifitas, perasaan, pikiran, reaksi dan hal-hal lain yang dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan. Pemrograman pikiran bawah sadar mulai terprogram otomatis sejak dalam kandungan, terus sampai usia tujuh tahun. Setelah lewat tujuh tahun program menjadi baku, lalu mengoperasikan 95% kehidupan kita.

Tapi lewat usia itu, pikiran bawah sadar kita masih terus belajar melalui kebiasaan-kebiasaan baru yang sengaja ditanam oleh pikiran sadar. Jadi agar pikiran bawah sadar selaras dengan pikiran sadar, maka kita harus menanam keyakinan pikiran sadar ke dalam pikiran bawah sadar.

Contoh kasus kita sekarang adalah; Pikiran sadar kita percaya DIA DEKAT, namun pikiran bawah sadar kita menolak. Akhirnya tidak terjadi keselarasan. Kita terus-terusan ragu dengan pernyataan DIA DEKAT. Akhirnya kita tidak merasakan ke-dekatan itu. Padahal kalau kita mau mem-berpikirkan-nya dengan akal, sebenarnya tidak ada alasan yang membuktikan bahwa DIA tidak dekat. Hanya pikiran bawah sadar kitalah yang terus saja meng-ingkari akal kita sendiri. Mungkin karena dahulu kita terbiasa menerima program-program yang bertentangan dengan kenyataan bahwasanya DIA DEKAT.

Lalu bagaimana menanamkan keyakinan ke dalam pikiran bawah sadar, bahwa DIA adalah MAHA DEKAT. Agar perasangka pikiran bawah sadar kita yang 95% ini selaras dengan kesadaran dan keinginan kita yang ingin mendekat. Bukankah DIA selalu sesuai dengan prasangka hambaNYA? Berarti DIA akan menyesuaikan segalanya sesuai dengan perasangka kita. Jadi ini bukan masalah DIA yang tidak dekat, tapi kita lah yang tidak meyakini kedekatan itu. Jadi kita semua harus bisa menyelaraskan serta menanamkan keyakinan-keyakinan baik tentangNYA. Hidup adalah tentang menyelaraskan. Kita memiliki tugas untuk mempelajari diri agar kita mengerti bagaimana iman itu sebenarnya kita ciptakan sendiri. Ini bukan tentang takdir, tapi tentang bagaimana kita bergerak didalam diri kita sendiri.

Sekarang pikiran sadar kita telah memilih kepercayaan. Namun agar keyakinan itu tidak hanya bersarang di dalam pikiran sadar, tapi juga mendarah daging di pikiran bawah sadar, maka harus dilakukan pengulangan. Sebagaimana yang telah disebut tadi, bahwa pikiran bawah sadar belajar melalui kebiasaan. Lalu kebiasaan apakah yang akan menjadi jalan keluar dari masalah ini?

Sahabatku… Mulai sekarang dan seterusnya, senantiasalah membiasakan diri untuk berzikir dengan akal dan hati. Itulah kenapa kita selalu diajarkan agar zikir itu jangan pernah diputus. Artinya, jangan sampai akal dan hati kita berhenti dari mengingatNYA.

Zikir artinya mengingat. Mengingat adalah aktifitas yang memerlukan pengulangan. Sementara pengulangan adalah cara pikiran bawah sadar belajar. Kami akan memberikan contoh cara termudah agar Anda bisa tanpa henti berzikir, khususnya berzikir dengan akal dan hati.

Sekarang coba letakkan tangan Anda ke atas jantung. Anda kah yang mendegupkannya atau DIA? Perhatikan bulu di lengan Anda, Anda kah yang menumbuhkannya atau DIA? Letakkan tangan Anda diurat nadi. Andakah yang mendenyutkannya atau DIA?

Resapilah dengan akal dan hati jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas karena begitulah caranya kita berzikir dengan akal dan hati. Zikir akal dan hati adalah melihat setiap inci hidup sebagai sebuah anugerah penciptaan. Lalu meresapinya dengan akal dan hati. Jadi memang zikir dengan akal dan hati adalah aktifitas yang akan terus terulang dalam keseharian kita. Semakin pikiran bawah sadar kita meresapi zikir itu, semakin kita akan bisa merasakan kedekatan yang nyata denganNYA. Lalu kita akan mulai menyakini bahwa DIA memang terlalu dekat untuk disebut dekat.

Setelah Anda berhasil memprogram keyakinan itu. maka jangan lupa untuk meresapi kedekatan Anda denganNYA. Lalu apa itu meresapi kedekatan?

Sahabatku… Ibaratkan seperti ini; Jam sepuluh malam di atas tempat tidur Anda sedang menghadap kanan membaca facebook, sementara pasangan Anda menghadap kiri membaca facebook. Kalian berdua memang dekat, meski kalian berdua tidak meresapi rasa kedekatan itu.

Sekarang keyakinan pikiran bawah sadar Anda yang baru sudah meyakini bahwa Anda denganNYA memang dekat. Lalu untuk apa keyakinan kedekatan itu kalau Anda tidak mampu meresapi rasanya?

Kita menyakini kedekatan agar kita mampu meresapi rasa kedekatan kita denganNYA. Agar kita tidak lagi mengabaikanNYA. Agar kita menyapaNYA ditiap detik hidup kita. Agar kita membersamaiNYA selamanya.

Akhir kata sahabatku… Selalu dan selalu-lah meresapi rasa kedekatan Anda denganNYA. Resapilah kedekatan itu dan Anda hanya akan melihat, ternyata DIA jelas lebih dekat dari apa yang pernah Anda bayangkan. Memang awalnya kedekatan adalah soal keyakinan. Namun setelahnya hanya akan bermuara pada rasa. Kedekatan dengan-NYA adalah rasa termewah dari iman. Jagalah terus rasa itu dengan senantiasa meresapinya. Karena begitulah seharusnya memang jiwa tiap manusia. Sampai nanti kita terhubung dengan frekuensiNYA. 


Salam Semesta


Copyright © www.PesanSemesta.com


Lebih baru Lebih lama