Untuk melihat angkasa raya
akhirnya mengudaralah teleskop luar angkasa Hubble. Teleskop ini telah
beroperasi sejak 1990. Selama 29 tahun terakhir, teleskop ini telah memberi
gambar-gambar luar angkasa yang indah dan gambar-gambar antar bintang yang
mengungkap misteri di luar tata surya kita.
Pertanyaan yang menelisik adalah
apakah gambar-gambar ini mereka edit? Jawabannya adalah IYA. Para peneliti
memberikan warna kepada gambar-gambar yang terpotret ini. Bukan karena luar
angkasa adalah sesuatu yang tidak berwarna. Hanya karena teleskop Hubble masih
menggunakan lensa kamera yang belum mampu menangkap warna selain hitam dan
putih. Jadi yang pertama kali terpotret oleh camera ini adalah gambar yang
tidak berwarna.
Teleskop luar angkasa Hubble
hanya dapat mengambil gambar hitam-putih. Para ilmuan NASA lalu menambah warna
dengan turut menganalisis panjang gelombang cahaya yang dipancarkan dari
berbagai elemen di ruang angkasa, yang juga memang sebagian elemen-elemen itu
berada di bumi. Berdasarkan hasil analisa itulah mereka lalu mengedit dan
memberikan warna pada gambar-gambar yang terpotret. Sehingga mereka bisa
menampilkan gambar-gambar potret yang sangat luar biasa indah untuk kita lewati
begitu saja tanpa melihatnya.
Sahabatku… Mungkin seumur hidup kita
tidak bisa melihat angkasa raya secara langsung. Apa yang kita ketahui tentang
luar angkasa hanyalah suatu pengetahuan yang sangat-sangat sedikit. Bahkan sisa
umur kita pun tidak akan cukup untuk mempelajari satu bintang yang bersinar
dari dalam jendela kamar kita.
Beruntung rasanya kita bisa
menikmati hasil-hasil gambar luar angkasa ini tanpa perlu menghabiskan energy
apapun. Kita bisa mengesampingkann pertanyaan kritis kita tentang apakah
faktanya benar, luar angkasa seperti gambar-gambar potret itu atau tidak. Kita
memilih melakukan pelepasan kritisasi hanya untuk sekejap saja mulai mengambil
sebuah pelajaran. Lalu apa itu pelajarannya?
Pelajarannya adalah bahwa ke
semua potert-potret gambar ini masih terlalu kecil untuk menggambarkan SANG MAHA
BESAR. Sementara kita yang bahkan tidak memiliki ilmu apa-apa tentangnya, lebih
kecil dari yang terlalu kecil. Sebesar dan sebanyak apapun potret gambar yang
mampu kita kumpulkan untuk membuktikan ke MAHA BESARAN-NYA tetaplah DIA LEBIH
BESAR dari apa yang mampu kita lihat besar.
Ini hanya menunjukan bahwa tidak
ada tempat setitik pun bagi ‘kesombongan’ didalam sepotret gambar ilmu
pengetahun. Semakin mengetahui hanya akan membuat kita semakin menjadi kecil –
terlalu kecil – sangat terlalu kecil atau sangat-sangat-sangat kecil untuk
mengaku kecil. Kita hanya mampu untuk melihat sambil terus mentadaburkannya,
dan memang hanya beginilah cara kita belajar dari semesta. Mentadaburkan segala
yang mampu terlihat oleh mata dalam kejernihan dan kenetralan berpikir.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com