Seorang sahabat bertanya “Batasan
yang disebut berpikir masa sekarang itu sampai dimananya? Lalu bagaimana dengan
rencana-rencana jangka panjang dan pendek yg kita buat?” Melalui anugerahNYA
izinkan kami menjawab.
Hidup
pada Masa sekarang adalah dimana secara sadar kita memilih untuk
sepenuhnya memusatkan hidup kita pada detik yang sama dengan kehadiran kita.
Artinya, dimana kita berada – apapun
yang terjadi, maka disitu pulalah pikiran kita hadir dan tercurah. Kita dikatakan
hidup dimasa sekarang, apabila kita beserta pikiran kita berada pada detik yang
sama dan memanfaatkan detik yang sama.
Jadi begini sahabatku… Manusia
memiliki konsep waktu, karena otak kita memiliki kemampuan menyusun waktu,
berkat pengkodean memori. Karena kemampuan otak ini, akhirnya kita mampu
memecah-mecah waktu menjadi tiga sifat : lalu – sekarang – nanti. Apabila bagian
otak kita kehilangan kemampuan ini, maka waktu akan bersifat acak. Kenapa ini
terjadi adalah karena otak tidak bisa lagi mengkodekan memori berdasarkan
urutan normalnya.
Kasus ini bisa kita temui pada beberapa
penderita demensia atau alzhemair akut, yang mana bagian otak hipoocampus
mereka mengalami penyusutan parah,
sehingga mereka mengalami ketidaksadaran akan urutan waktu.
Nah, jadi bayangkan apabila konsep
waktu itu memang hanyalah SEKARANG. Masa
lalu adalah memori, masa depan juga adalah memori. Sementara waktu dan ruang
yang benar-benar kita miliki adalah SEKARANG. Manusia hanya menyimpan memori
akan masa lalu. Tapi sudah tidak memiliki waktu dan ruangnya. Bagaimana dengan
masa depan, bukankah kita bisa memprediksi dan merencanakan masa depan?
Iya betul. Memori di otak kita
mampu menvisualisasi dan mampu membangun rencana masa depan. Tapi waktu dan
ruangnya belum lah milik kita. Masa depan masih menjadi sepotong memori yang
diolah oleh otak kita, berkat pikiran kita yang berkeliaran. Namun masa depan
belum memiliki waktu dan ruang. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan unsur
waktu dan ruang untuk mewujudkan rencana. Tanpa waktu dan ruang yang ada
hanyalah kehampaan.
Unsur kehidupan tidak dapat
dipisahkan dari waktu dan ruang. Apapun yang terjadi didalam kehidupan semuanya
berlangsung dalam waktu dan ruang. Ruang adalah tempat berlangsungnya proses
kehidupan dan waktu adalah kapan terjadinya proses kehidupan itu.
Waktu itu bukan hanya tentang
lalu – sekarang – depan. Melainkan waktu adalah konsep berkesinambungan. Waktu
masa lalu sangat menentukan waktu masa sekarang. Kemudian masa sekarang sangat
menentukan apa yang terjadi pada masa depan yang akan datang.
Bukti nyata kalau waktu itu
berkesinambungan adalah sejarah manusia itu sendiri. Hidup manusia berjalan
dengan dinamis, bukan statis. Mulai dari dia dikandungan, keluar dari rahim
menjadi bayi, berubah menjadi balita, lalu berubah menjadi anak kecil, berubah
menjadi remaja, dewasa, lalu menjadi orang tua. Sepotong apel yang hijau, lalu
memerah, lalu dipetik lalu berubah menjadi busuk atau dimakan.
Waktu membawa konsep perubahan
kesegala aspek kehidupan. Tapi uniknya perubahannya adalah konsep yang
berkelanjutan. Segala peristiwa di kehidupan ini memiliki rangkaian. Kehidupan
yang sekarang adalah lanjutan dari kehidupan yang kemarin. Begitu juga
kehidupan masa depan adalah lanjutan dari kehidupan saat ini. Oleh karena itu
dapat disebut mata rantai kehidupan manusia. Dimana sebuah peristiwa selalu
berkaitan dengan peristiwa lainnya, tidak terpisahkan.
Konsep-konsep diatas menyadarkan
kita pada satu hal penting; Bahwa menjadi sebaik-baiknya sekarang adalah
pilihan yang terbaik. Karena sebaik-baiknya sekarang akan menentukan
sebaik-baiknya masa depan. Sebaik-baiknya masa depan juga ditentukan dari
sebaik-baiknya sekarang.
Apabila kita dengan sengaja menggunakan
jatah waktu dan ruang kita untuk hidup pada masa lalu, maka jelas kita sudah
mensia-siakannya. Begitu juga saat kita menggunakan jatah waktu dan ruang kita
untuk hidup pada masa depan yang masih berkonsep memori.
Kita dikatakan hidup dimasa
sekarang, apabila kita beserta pikiran kita berada pada detik yang sama dan
memanfaatkan detik yang sama.Bukan berarti kita tidak boleh menyusun rencana-rencana
jangka panjang dan pendek. Itu adalah hal yang baik. Namun pastikan kita tidak
terhanyut (overthinking) pada satu titik memori kita dan melupakan JATAH anugerah
ruang dan waktu kita sendiri.
Dan selalu ingat, bahwa waktu itu
bersifat sinambung, membawa perubahan dan berkelanjutan. Jadi, biarkan pikiran
kita fokus memikirkan aksi-aksi apa yang bisa kita lakukan sekarang, yang bisa
membawa dan menarik perubahan-perubahan baik pada masa depan.
Berbicara masa depan, maka mohon
pahami bahwa masa depan tidak berada disatu ‘tempat’ yang akan kita tuju. Tapi masa
depan itu adalah apa yang kita bawa sekarang.
Sahabatku… Jelas kita butuh waktu
untuk memahami ini, tapi dengan seiring bertambahnya pemahaman kita, akhirnya
kita akan menyadari, bahwa dalam hidup ini kita sering sekali mubazir waktu.
MUBAZIR WAKTU adalah saat ‘kita’ tidak
hadir pada jatah waktu dan ruang kita. Tapi ‘kita’ hadir pada memori masa lalu dan masa depan. Bukankah akhirnya
waktu dan ruang yang kita miliki menjadi mubazir? Padahal hanya dengan masa
SEKARANG lah masa depan kita berwujud. Masa depan kita akan selalu sama, kalau
masa sekarang kita sama. Sekali lagi, masa depan itu adalah apa yang kita bawa
sekarang.
Sahabatku… Waktu akan selalu
menjadi kehidupan. Tapi bagaimana kehidupan itu menjadi sesuatu tergantung dari
bagaimana kita hidup pada masa sekarang. Mari kita belajar mempraktekkan hidup
pada masa sekarang. Kalau Anda masa bingung bagaimana memulainya, maka izinkan kami
untuk mencoba membahasnya pada tulisan ringan yang berikutnya.
Akhir kata sahabatku… Hidup ini
indah, waktu itu indah, karena keindahan waktu ibarat hembusan keindahan jiwa. Sementara
keindahan jiwa kita selalu beriiringan, dan sangat tergantung dengan bagaimana
kita memaknai kehidupan, lalu menjalani tiap detik kehidupan. Pastikan saja tiap
detik kehidupan kita tidak pernah luput, dari jiwa yang selalu terangkai dengan
keindahan SANG MAHA INDAH.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com