“Bagaiamana caranya agar tidak
terus-terusan dipermainkan pikiran???” Melalui anugerahNYA izinkan kami
menjawab.
Sahabatku… Boleh dibilang manusia
memang selalu akan hidup didalam pikirannya. Pikiran menangkap kesadaran, lalu
jasad mengelola pikiran yang menangkap kesadaran tersebut. Jadi ini seperti
roda yang akan selalu berputar ke arah yang sama.
Manusia tidak bisa menghentikan
arus pikirannya, namun bukan berarti manusia selalu harus bersedia diri menjadi
korban pikirannya sendiri. Penggunaan kata ‘korban’ disini bukan tanpa alasan. Karena
betul memang pikiran kita senang mempermainkan diri kita sendiri.
Ambil contoh saat kita melamun dan
membiarkan otak kita menvisualisasikan apa yang terlintas oleh pikiran. Saat pikiran
menvisualisasikan sesuatu, maka bagian jasad otak merespon persis sebagaimana
yang divisualisasikan.
Misalnya jika kita membayangkan
diri bergelantungan di seutas tali dan melakukan lemparan bebas. Maka bahan
kimia yang diproduksi oleh otak kita dan impuls listrik yang dikirim ke otot-otot
kita, identik dengan yang akan dikirim jika kita benar-benar melakukannya.
Jadi sifat dan cara kerja pertama
otak adalah OTAK TIDAK MENGETAHUI PERBEDAAN
ANTARA PIKIRAN NYATA DENGAN PIKIRAN IMAGINASI.
Hanya saja dalam hidup ini sudah
menjadi keniscayaan kalau harus ada negatif dan positif. Begitu juga dengan
sifat dan cara kerja otak yang pertama ini, yaitu bisa menjadi sangat positif atau
sangat negatif.
Positif karena kalau kita bisa
mengendalikan lintasa pikiran kita sesuai dengan goal hidup, maka otak akan
mengerahkan seluruh anggota jasad kita tanpa terkecuali untuk hidup sesuai goal
hidup yang sengaja kita ciptakan. Kabar baiknya dari apa yang dilakukan oleh
otak ini adalah, vibrasi yang kita kelola dan kita pancarkan akan selaras
dengan goal hidup yang kita inginkan.
Jasad kita adalah energy, begitu
juga pikiran dan segala isinya adalah energy. Setiap energy akan menghasilkan
vibarsi yang menarik frekuensi. Kalau jasad kita beroperasi dalam energy baik
karena pikiran kita juga beroperasi dalam energy baik. Maka jasad dan pikiran
menghasilkan energy yang selaras, yaitu sama-sama baik. Energy yang selaras ini
akan membuat vibrasi yang selaras untuk menarik yang sama pula.
Ini disebut dengan hukum vibrasi (the law
of vibration) yang merupakan dasar dari cara kerja hukum Tarik menarik (the law of attraction). Kalau hukum Tarik menarik hanya tentang
bagaimana kita mengatur pikiran kita, maka hukum vibrasi lebih luas lagi,
karena mengatur bagaimana alur vibrasi yang dikeluarkan oleh pikiran diselaraskan
dengan vibrasi semesta.
Lalu bagaimana ini menjadi negatif adalah saat
pikiran melakukan yang sebaliknya. Sayangnya ini sering sekali kita lakukan dan
inilah yang dimaksud dengan pikiran yang mempermainkan kita.
Ambil contoh sederhana begini. Di
tengah lamunan, pikiran kita membayangkan hal buruk menimpa usaha yang sedang
kita jalankan. Bisa saja itu stock yang menumpuk karena barang tidak laku,
pegawai yang tidak amanah, atau omset yang tidak naik-naik. Apapun itu yang
pastinya bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh goal sebenarnya.
Tentunya goal usaha kita
bersebarangan dengan semua yang
dibayangkan oleh pikiran. Hanya saja kita malah memikirkan yang sebaliknya. Akhirnya
otak kita beroperasi sesuai dengan apa isi pikiran kita. Hasilnya detak jantung
kita tidak stabil, hormone stress kita meningkat dan hormon kebahagian kita
berkurang. Organ hati kita juga bekerja lebih kuat karena hormone ketakutan
muncul dan itu adalah racun buat jasad.
Sebenarnya banyak lagi yang
terjadi didalam jasad, yang mana intinya energy negatiflah yang dipancarkan
oleh jasad sesuai dengan apa yang dipancarkan pula oleh pikiran kita. Hasilnya energy
negatif ini akan mencari frekuensi yang sesuai dengan vibrasinya. Alhasil energy
yang kita vibrasikan jauh dari energy yang sebenarnya sedang kita inginkan. Dan
jelas ini adalah masalah yang mempermainkan kita sendiri.
Sekarang kita akan memikirkan
solusi dari ini semua. Jelas kita butuh solusinya bukan? Solusi bagaimana cara
agar kita mampu mengharmonisasikan pikiran sehingga kita tidak dipermainkan
oleh pikiran kita sendiri.
Sahabatku… Kami memiliki tiga
tips ampuh disini semoga bisa membantu :
TIPS PERTAMA:
INPUT
– BELAJARLAH MEMILIH PIKIRAN
Pernahkah kita
memilih pikiran? Atau kita hanya membiarkan pikiran kita seperti semangkuk
penuh yang bisa diisi oleh apa saja?
Kita menerima
input dari kesadaran dan ini tidak akan pernah berhenti. Namun kita memiliki
andil untuk memilih input apa yang akan kita proses didalam pikiran. Kita juga
memiiki andil untuk memilih bagaimana memproses input itu untuk menghasilkan
output yang sesuai dengan apa yang kita pilih.
Jadi intinya, jangan
membom bardir diri dengan pikiran, namun buatlah skala prioritas pikiran. Pilihlah
pikiran sesuai kepentingan.
Terimalah
kesadaran dengan kesadaran. Jadilah waskita dengan apapun yang berlangsung
diluar dan jadilah waskita juga dengan apa yang dimasukkan kedalam.
Karena meski
semuanya dalam hidup ini bermakna, kadang mata kita tidak terlalu jeli dan hati
kita belum terlalu tajam untuk menjadikan semuanya bermakna.
Karenanya kita
harus mampu memilih input dari pikiran kita sendiri. Ingat saja, kalau kita
bukan korban pikiran, melainkan raja dari pikiran. Raja memiliki kuasa untuk
memilih apa yang terbaik baginya dan bagi apa yang dipimpinnya.
TIPS
KEDUA:
PROSES
– BERPIKIRLAH SECARA EFEKTIF BUKAN AKTIF
Sahabatku…
Aktif berpikir sebenarnya bukan hal yang buruk, bahkan tidak sama sekali. Hanya
saja kebanyakan kita saking aktifnya berpikir, maka kita sering mencampur aduk
pikiran tanpa sama sekali memprosesnnya menjadi apa-apa. Jasad kita pun
kelelahan dan kita pun merasa banyak pikiran.
Merasa banyak pikiran
adalah hasil dari diri yang terlalu bepikir secara aktif, bukan efektif. Lalu seperti
apakah berpikir secara efektif itu?
Bayangkan di
hadapan kita sekarang terdapat semangkok mie ayam komplit dengan segala
pelengkapnya. Pastinya sebelum menjadi semangkok mie ayam semuanya tidak
beraturan. Ada begitu banyak bahan baku diatas sebuah meja. Ada ketidakberaturan
yang menunggu diberaturkan. Bukan begitu?
Begitu pulalah
pikiran manusia. Pikiran adalah ketidakberaturan yang menunggu diberaturkan. Pastinya
kita memiliki keterbatasan kapasitas. Karena itu kita harus mampu memilih input
dan memproses inputan itu dengan baik dan benar, sehingga menghasilkan
keteraturan.
Ketarturan itu
adalah sebuah karya dari hasil pikiran manusia yang telah berproses. Saat
melodi tidak beraturan tentu sama sekali tidak enak didengar, tapi saat teratur
maka akan terdengar seperti harmoni yang indah.
Proseslah pikiran
kita agar menjadi output yang harmonis sesuai dengan goal yang diharapkan. Ada satu
hal dramatis disini yang suka muncul saat kita memproses pikiran. Satu hal
dramatis itu adalah ketidakpercayaan diri.
Kadang muncul
ketidakpercayaan diri saat kita berpikir. Bisa jadi kita tidak percaya bisa
menyelesaikan masalahnya, kita tidak percaya bisa menemukan idenya, kita tidak
percaya bisa menemukan kata kuncinya, dll. Apabila ini terjadi cobalah menarik energy
yang lebih besar dari pikiran kita sendiri. Apa itu?
Cobalah berproses,
bergerak dan berpikir dengan kesadaran penuh kalau kesadaran ini adalah anugerahNYA.
Gerakan ini adalah gerakanNYA. Pikiran ini adalah pikiranNYA. Proses ini adalah
prosesNYA. Diri ini adalah diriNYA.
Berserah diri
bukan berpasrah diri dalam berproses adalah kebaikan bagi pikiran yang sedang
berproses.
TIPS KETIGA:
OUTPUT
– BERPIKIR ITU ADALAH BERAKSI
Sahabatku… Apa
itu hasil dari pikiran? Banyak! Bagaimana tulisan ringan ini mempengaruhi atau
tidak mempengaruhi hidup kita itu adalah hasil pikiran. Bagaimana masalah kita
selesai dengan berbagai modenya itu
adalah hasil dari pikiran. Bagaimana semangkok mie ayam berada dihadapan dan
bagaimana kita menghabiskannya adalah hasil dari pikiran.
Banyak hal
yang dihasilkan oleh pikiran bahkan saat kita merasa tidak beraksi apa-apa. Tetap
otak kita beraksi terhadap apa yang dibayangkan pikiran bukan? Jadi apa itu
hasil dari pikiran sebenarnya?
Hasil dari
pikiran adalah AKSI. Hasil dari pikiran adalah doa yang terjawab. Hidup ini
dibangun oleh aksi-aksi, inilah berdoa yang sebenarnya, bukan sekedar
harapan-harapan yang memenuhi pikiran dan dipanjatkan secara optimis karena DZAT
MAHA akan mengabulkan.
Apabila kita
benar-benar optimis bahwa DZAT MAHA akan mengabulkan segala harapan yang
dipikirkan, maka kita pasti akan ber-Aksi. Pikiran-pikiran kita tidak akan
berwujud apa-apa selain wujud nyata kehampaan, apabila kita tidak pernah
mengikuti ide-ide DZAT MAHA untuk mewujudkannya. Bukankah pikiran kita adalah
pikiranNYA?
Berdoa artinya
dinamis, dengan kata lain penuh dengan harapan-harapan menuju perbaikan. Berdoa
bukan sekumpulan bait-bait mantra yang hampa. Tapi sekumpulan pikiran yang
hidup.
Pikiran yang
hidup adalah pikiran yang di-aksikan. Mana yang lebih hampa; orang yang
menyerahkan pikirannya didepanNYA begitu saja, atau mereka yang menempatkan pikirannya
ditempat yang benar dan terus beraksi bersamaNYA untuk mewujudkan pikiran-pikiran
itu agar pantas untuk menerima frekuensi yang sudah disiapkan olehNYA?
Akhir kata sahabatku… DZAT Maha
bukan sengaja membuat pikiran untuk mengutuk manusia. DZAT Maha membuat
pikiran-pikiran bukan untuk membiarkan kita berdiam diri dalam kesendirian.
Tapi untuk menemani kita mewujudkannya. Membantu kita memunculkan sifat optimis
didalamnya. Memberikan ide-ide aksi tentangnya.
Lalu membuat kita tersenyum dan berkata “Terimakasih telah telah menemaniku dalam berpikir, menemaniku dalam beraksi, lalu membuat harapan-harapanku menjadi nyata. Aku sangat ber-bahagia”. - Kita bersyukur atas pikiran ini.
Lalu membuat kita tersenyum dan berkata “Terimakasih telah telah menemaniku dalam berpikir, menemaniku dalam beraksi, lalu membuat harapan-harapanku menjadi nyata. Aku sangat ber-bahagia”. - Kita bersyukur atas pikiran ini.
Ingatlah selalu kalau pikiran
adalah sekumpulan AKSI DINAMIS yang dijalankan secara OPTIMIS dan kepercayaan
bahwa diri ini selalu bersamaNYA.
Lalu apa yang kita pikirkan hari
ini?
Mari kita koreksi dulu pikiran-pikiran
itu. Proseslah pikiran untuk mencari kebaikannya, untuk menemukan sisi
dinamisnya. Lalu hadirkan optimisme nya dan lakukan aksi-aksinya.
Sahabatku… Pikiran tidak tercipta
untuk mempermainkan kita, pikiran kita tercipta agar kita mampu menghubungkan
diri kepada yang memberpikirkan kita. Teruslah berpikir dalam kebaikan untuk
terus terhubung denganNYA.
Salam Semesta
Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com
#pesansemesta