Mereka bilang semesta ini luas
dan tak terhingga. Sayangnya itu seakan tidak berlaku diatas Bumi. Diatas Bumi
ini manusia masih mengejar, membentuk dan meraih sesuatu yang sama untuk tujuan
yang sama.
Keunikan kita terhalang oleh kata
‘sama’. Kita menatap keluar dan mencari arti kata ‘sama’ hanya untuk
mencocokkannya kedalam diri. Meski jiwa kita tahu diri dalam kemeranaannya
kalau ‘sama’ yang diluar itu tidak akan pernah cocok dengan ‘sama’ yang
didalam.
Kita berpikir ‘sama’ akan membawa
kita kepada keistimewaan. Padahal ternyata jawaban-NYA tentang istimewa sangat
sederhana. Istimewa itu hanya tentang dua hal: Hal pertama, kita mengenal diri –
Hal kedua, kita bergerak sesuai diri
Sederhana bukan? Tidak perlu
melihat keluar cukup kedalam. Karena DZAT MAHA ada disana. Temuilah DZAT MAHA
dalam kebersamaan abadi. Lalu biarkan RUH yang menentukan ujung keabadian.
Sayangnya memang kita tidak
teringat akan hal ini. Kita lupa untuk mengenal diri. Kita lupa untuk bergerak
sesuai diri. Kita hanya fokus melihat keluar dan kita hanya fokus bergerak
sesuai perintah.
Bukankah kita tidak tahu lagi apa
yang istimewa? Kita tersesat mencari kata ‘istimewa’ didalam kubangan kata ‘sama’.
Padahal istimewa tidak pernah ada disana.
Sahabatku… Kembalilah menjadi makhluk
semesta yang istimewa. Saatnya membuat hidup baru. Menghapus kata sama dan
mencari keistimewaan unik dari mengenal diri. Lalu bergerak sesuai denganNYA.
Lihatlah langit sahabatku… Suatu
hari kita akan memandang langit yang berbeda dengan rasa yang berbeda dan hanya
ada satu yang sama. Kita memandangnya bersamaNYA... Selalu bersamaNYA.
Beruntung mereka yang mampu merasakan
kebersamaan ini. Rasa ini adalah nyata. Kita tidak sendirian. Seramai dan
seribut apapun hidup kita dalam potret canvas yang tercoret sama, tetap DZAT
MAHA Penyanyang senantiasa menyertai nafas kita.
Kita adalah diriNYA yang istimewa.
Hidup memang seistimewa diriNYA. Teruslah bergerak menggapai keistimewaan.
Salam Semesta
Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com
#pesansemesta
.