Didalam jasad yang sehat,
terdapat jiwa dan akal yang sehat juga. Menjadi versi terbaik diri. Bukan hanya
tentang karir atau pencapaian diri. Tapi juga tentang menjaga jasad yang sehat.
Jasad adalah titipan SANG MAHA yang diciptakan khusus untuk kita. Tidak ada
jasad yang diciptakan sama persis seperti jasad yang kita tempati sekarang.
Jadi sudah menjadi kewajiban untuk menjaga jasad itu, sebagai wujud penghargaan
kita terhadap hidup kita sendiri.
Untuk hidup, manusia membutuhkan
tiga komponen utama, yaitu jasad, ruh dan jiwa. Jasad adalah tubuh kita saat
ini. Ruh adalah aliran energi yang membuat tubuh itu mampu bergerak dan hidup.
Jiwa yaitu program yang mengatur jasad kita.
Jasad atau tubuh adalah organisme
rumit yang merupakan struktur fisik (dapat dilihat sebagai materi), ditelaah
dan dimengerti keseluruhan bagiannya. Seluruh komponen jasad diciptakan agar
manusia mampu mengoperasikan jiwa.
Contoh ringannya seperti ini,
anggaplah kita mau memainkan game Mobile Legend. Tentu untuk memainkan game itu
kita terlebih dahulu harus memiliki handphone. Tanpa handphone dimanakah kita
akan menginstall aplikasi game? Tidak ada handphone – tidak ada aplikasi
apa-apa. Tidak ada jasad – tidak ada kesadaran – tidak ada pikiran. Pikiran
tidak akan pernah bisa bermain ditempatnya sendiri tanpa adanya jasad sadar
yang mengelolanya. Tentunya tanpa pikiran kita tidak akan mampu berpikir,
mengingat, merespon kesadaran, dll.
Jadi kalau kita menganggap diri
manusia adalah handphone. Tentu untuk memainkan aplikasi game didalam
handphone, kita membutuhkan handphone. Tidak ada handphone tidak ada aplikasi
apa-apa. Begitu juga dengan manusia. Pikiran yang merupakan salah satu bagian
hasil operasi jiwa yang merupakan aplikasi (software) tidak akan berfungsi
apa-apa kalau tidak ada jasad. Sementara ruh yang merupakan sumber energy tidak
akan berfungsi apa-apa kalau tidak ada jasad.
Jadi jasad ini memang harus
dijaga, dan untuk menjaganya kita harus mengerti jasad kita sendiri. Ini bagian
penting. Segala pengetahuan berapapun kadarnya akan berpengaruh 100% pada
pilihan dan kebijaksanaan memilih.
Memang urusan ruh adalah murni
milik SANG MAHA PENGHIDUP. Kita tidak bisa mengontrol yang satu ini. Ruh adalah
misteri kehidupan. Namun kita masih bisa mengontrol jasad dan jiwa. Mengasah
spritualitas dan berpikir adalah salah satu cara mengontrol dan menjaga jiwa
untuk berkembang menjadi bentuk yang utuh dan sempurna. Lalu bagaimana dengan
jasad?
Untuk menjaga jasad kita bisa
mulai dengan hanya memberikan kepada jasad apa yang dibutuhkannya, bukan apa
yang kita inginkan. Memahami kebutuhan dan keinginan adalah kemampuan yang
memang harus dimiliki oleh materi pemilih seperti manusia.
Ada banyak level untuk
membicarakan segala materi didalam semesta. Tapi ketika kita masuk kedalamnya
lalu merunut mundur. Maka segala sesuatunya adalah energi. Benar-benar
segalanya. Tidak ada sesuatu yang tidak tersusun dari molekul. Seluruh materi
didalam semesta ini tersusun dari molekul. Molekul terdiri dari atom dan atom
adalah energi yang bervibrasi. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas
bahwa manusia dan semesta adalah satu. Pernyataan ini bukan sebuah analogi,
melainkan ilmu pengetahuan.
Jasad itu ibarat mesin yang
masing-masing bagiannya memiliki kehidupan. Mari kita merunut mundur jasad kita
sendiri. Sebagai organisme, didalam jasad manusia terdapat organ sistem. Organ
sistem terdiri dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta
sel-sel. Sel-sel itu tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan
atom terbentuk dari energi. Jadi wujud asli jasad manusia adalah energi.
Jadi pada wujud yang sebenarnya
manusia adalah energi yang mengelola energi. Lalu bagaimana caranya kita
menjaga energi yang kita bawa ini. Bukankah begitu pertanyaanya?
Hal utama adalah menjaganya
dengan memenuhi kebaikan-kebaikan yang dia (jasad) butuhkan. Apa yang
dibutuhkan oleh jasad kita? Itulah yang harus kita penuhi. Bukan apa yang kita
(ego) inginkan.
Jasad
kita butuh nutrisi bergizi yang baik dan alami. Hati-hati dengan
sesuatu yang halal, karena belum tentu itu baik buat jasad. Di negeri kita
halal selalu mendapat prioritas yang utama. Itu baik, sama sekali tidak salah,
tapi ada yang terlewat yaitu kata thoyyib (baik). Boleh kita cek kemasan
makanan yang berlogo halal, apabila didalamnya masih terdapat kandungan yang
tidak baik, maka sebaiknya kita kesampingkan dan pilihlah makanan yang lebih
murni, yang baik buat tubuh kita.
Jasad
kita butuh perlindungan dari pencemaran, baik itu pencemaran
external maupun internal. kita pasti sudah cukup mengerti dengan pencemaran
external. Lalu apa itu pencemaran internal? Pencemaran internal adalah aksi
merusak jasad dari dalam; marah, stress, khawatir, ragu, sedih, berkegalauan,
dengki, iri, cemburu dan banyak lainnya. Semua pikiran dan perasaan negatif
sebenarnya adalah racun bagi tubuh, dan sering tanpa kita sadari masih kita
meminumnya secara sengaja bahkan berlebihan.
Jasad
kita butuh dilatih untuk berkembang secara maksimal. Siapa bilang
kita tidak bisa melakukan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh-tokoh di film
keluaran marvel? Jangan ragukan ciptaanNYA, DIA menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya. Jasad ini mampu melakukan segalanya, asalkan dia
mau dilatih.
Jasad
kita butuh dicintai. Sudahkah kita mencintai jasad kita? Sudahkah
kita mencintai jari-jari kita yang menscroll artikel ini? Atau mata kita yang
membaca artikel ini? Cintailah seluruh organ jasad kita dengan memenuhi haknya
masing-masing.
Jasad
butuh diajak bicara secara tulus. Siapa bilang jasad tidak bisa
diajak bicara? Mereka itu bukan benda mati, mereka itu adalah kehidupan.
Berilah penghargaan kepada kehidupan-kehidupan itu. Mereka diciptakan untuk
tetap menghidupi kita. Sekali-kali sapalah mereka, ucapkanlah terimakasih
kepada jantung yang terus menerus bekerja untuk kita. Paru-paru itu, otak itu,
bahkan kepada jerawat kecil yang dengan sengaja telah mengeluarkan racun kotor
dari wajah kita.
Jasad
kita butuh istirahat yang cukup, bukan yang banyak. Cukup belum
tentu banyak, kecukupan tidur bayi, berbeda dengan kecukupan manusia dewasa.
Kecukupan tidur mereka yang mampu mengatur energi didalam tubuhnya, berbeda
dengan mereka yang tidak. Jadi cukup itu sifatnya relatif. Kita pasti bisa
membedakan tingkat kecukupan jasad kita sendiri.
Jasad
kita butuh udara segar yang murni. Kalau Anda memang hidup ditengah
sesaknya kota, yang bahkan tidak terdapat satu meter tanah untuk menanam pohon,
maka sediakan pot-pot kecil untuk menanam jenis tumbuhan yang mampu memperbaiki
siklus udara. Telah kita ketahui manusia dan alam adalah dua hal yang tidak
terpisahkan. Sayangnya pengetahuan ini tidak sampai diranah kesadaran.
Jasad
butuh kebersihan. Kebersihan sebagian dari iman. Bukan berarti
dengan bersih-bersih maka kita mendapat pahala. Mulai sekarang berhentilah
menjadi sekedar pengumpul pahala dan mulailah berpikir dengan kejelasan.
Bukankah kebaikan apabila kita membersihkan jasad itu. Membersihkan luarnya.
Begitu juga membersihkan apa yang masuk kedalamnya. Bagaimana caranya yang kedua? Jangan hisap lagi
punting-puntung rokok itu, jangan minum lagi minuman berpemanis itu, jangan
makan lagi makanan berpengawet itu, jangan gunakan lagi kosmetik itu. Intinya,
bersihkan tubuh kita dari racun-racun yang sengaja dibuat untuk menurunkan
jasad kita.
Sahabatku…
Kita hanya menggunakan jasad ini
sampai ruh terus menghidupi. Selebihnya jasad ini hanya akan menjadi bangkai.
Nantinya DIA mampu membuatkan kita jasad baru lagi, dengan syarat yang terlebih
dahulu harus kita penuhi.
Kematian adalah kondisi
berhentinya ruh untuk menghidupi jasad dan jiwa. Tapi, kalau kita masuk kedalam
level atom. Jasad mati kita tetaplah atom yang masih memiliki energi bervibrasi
didalamnya. Ketika kita mati, jasad kita tidak berubah menjadi apa-apa;
melainkan masih menjadi atom, yang kemudian dipecah menjadi bagian-bagian
penyusunnya dan didaur ulang ke dalam ekosistem.
Singkatnya, atom kita masih terus
ada, meskipun ruh itu sudah tidak ada. Artinya; energi bervibrasi itu tidak
pernah hilang. Selama ada atom, maka selama itu energi bervibrasi tetap ada.
Baik ada ruh ataupun tidak ada ruh.
Sepotong kertas yang tidak
bernyawa (tidak memiliki ruh) termasuk energi yang bervibrasi. Makhluk yang
memiliki ruh apabila ditelusur mundur, maka makhluk itu hanyalah bagian-bagian
dari susunan atom.
Mari kita merunut mundur diri jasd
kita sendiri : Sebagai organisme, didalam tubuh manusia terdapat organ sistem.
Organ sistem terdiri dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta
sel-sel. Sel-sel itu tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan
atom terbentuk dari energi. Jadi wujud inti manusia adalah energi yang
bervibrasi. Baik saat dia hidup, ataupun saat dia mati.
Artinya kehidupan jasad dan
kematian jasad kita hanyalah energy SANG PENCIPTA. Menjaga jasad adalah menjaga
anugerah SANG PENCIPTA. Menjaga amanah yang langsung dititipkan olehNYA. Jangan
sia-siakan jasad ini selama kita masih memiliki kesempatan untuk
menggunakannya.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com