Seorang sahabat bertanya “Mau nanya
ni akang teteh,,gimana cara ngobati jasad ini,,tanpa obat kimia dan dokter,, Bisa
kah ,,cara nya gimana,,,?” Melalui anugerahNYA izinkan kami menjawab.
Sahabatku… Kami menghormati
dengan sangat tulus profesi dan keilmuan kedokteran dan teknologi obat-obatan
yang canggih saat ini. Namun apabila kita bertanya ‘apakah bisa berobat tanpa
obat dan dokter?’ maka jawabannya adalah BISA.
Setiap saat jasad kita terus
menerus bekerja untuk mengelola kesadaran kita, bahkan saat kita tidur atau
koma sekalipun. Ibarat sebuah mesin atau perangkat keras sebuah Komputer. Apabila
ada salah satu dari hardware ini rusak atau error, maka kinerjanya pun tidak akan
maksimal.
Saat kinerja jasad tidak maksimal
akhirnya kita merasakan yang namanya sakit. Rasa sakit adalah sebuah pertanda
kalau ada bagian jasad yang rusak atau error. Bisa juga tanpa rasa sakit, namun
melalui perubahan. Kulit yang bersisik, rambut yang berwarna kusam, garis
kehitaman dibawah mata, selulit, dll. Semua tanda-tanda ini tidak memberi rasa
sakit, namun tetap itu adalah sebuah tanda dari jasad.
Seperti sebuah sapaan agar kita
menyadari kalau ternyata ada yang tidak beres dengan jasad kita. Sayangnya,
kita manusia Bumi lebih senang mengobati dari pada mencegah, dan yang terparah
kita lebih senang merencanakan dan membuat kerusakan jasad kita sendiri. Akhirnya,
kita menjadi lebih sibuk mengobati jasad setelah rusak atau errornya, ketimbang
mencegah kerusakan atau errornya.
Karena pertanyaan kita kali ini
tentang bagaimana mengobati, maka kami hanya akan fokus dengan pertanyaannya.
Pada artikel selanjutnya kami akan sedikit berbagi untuk bagaimana kita maintenance
jasad agar tidak pernah sampai pada tahap mengobati.
Baiklah, pertama-tama pengobatan
tanpa obat kimia dan dokter adalah BISA. Kami menghormati dengan sangat tulus
profesi dan keilmuan kedokteran dan teknologi obat-obatan yang canggih saat
ini. Namun apabila kita bertanya ‘apakah bisa berobat tanpa obat dan dokter?’
maka jawabannya adalah BISA.
Lalu bagaimana caranya?
1# KENALI LALU PAHAMILAH JASAD KITA
Sahabatku… Kenalkah kita dengan
jasad kita sendiri? Kesalahan terbesar pendidikan kita adalah, kita mempelajari
anatomi jasad hanya untuk sekedar angka diatas kertas, namun bukan untuk sebuah
ilmu yang dipahami. Akibatnya kita menjadi buta dengan jasad kita sendiri. Lalu
saat jasad kita rusak, kita membawa jasad ini ke seseorang untuk
mengobservasinya. Padahal pada saat yang bersamaan sebenarnya kita bisa
berkomunikasi dengan jasad untuk mengetahui apa yang dibutuhkannya. Dan apa
yang telah kita lakukan sehingga membuatnya menjadi rusak dan error.
Kami tahu, banyak yang akan
komplain dan berkata ‘kita kan tidak bisa berkomunikasi dengan jasad, lalu
bagaimana kita bisa tahu?’
Sebenarnya ini sangat mudah,
sebenarnya kita sangat tahu. Apabila kita waspada, maka kita bisa sangat tahu
kalau kita telah merusak jasad ini dan kita juga bisa sangat tahu apa yang
seharusnya kita lakukan.
Waspada adalah nama lain dari
waskita. Ber-waskita adalah kita awas akan setiap pergerakan, dimulai dari
dalam diri, menuju luar diri. Nah, kita tidak bisa waskita kalau kita tidak
mengenal diri. Jadi mulailah mengenali jasad dan memahami jasad kita sendiri.
Apakah ini bisa mengobati jasad?
Tentu, ini bisa mengobati jasad. Contoh kecilnya seperti ini; Kita sadar kalau
kita senantiasa bernafas, tanpa nafas jasad kita tidak bisa bertahan lama untuk
hidup. Jasad kita bernafas melalui sistem pernafasan. Ilmu pengetahuan dengan
jelas menunjukkan bahwa udara yang tidak sehat itu berbahaya. Polusi udara,
terutama polusi partikel udara yang tidak terlihat - dikenal sebagai PM 2.5 -
meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius. Dan itu bisa membunuh.
Bahkan kadar yang sangat rendah berperan dalam kematian akibat penyakit jantung
dan paru-paru.
Pengetahuan akan membuka kunci
kesadaran. Itulah kenapa kita diwajibkan belajar. Jadi mohon untuk tidak
menjadikan peroses belajar hanya sebagai ajang pencapaian nilai dan uang. Jadikanlah
proses belajar dalam hidup sebagai proses untuk memakmurkan diri dan sesama. Kemakmuran
bukan tentang uang, namun tentang kebahagian yang tidak bisa terbayar oleh
uang. Saat jiwa saling memakmurkan karena kesadaran yang meningkat, maka saat
itupulalah kita akan saling menguntungkan, tanpa menyakiti siapapun, apalagi
menyakiti jasad.
Solusi untuk mengobati jasad sendiri
adalah dengan terlebih memasukkan ilmu pengetahuan yang benar tentangnya. Pengenalan
dan pemahaman kita akan jasad sangat amat dibutuhkan. Tidak kenal, maka tidak
sayang. Bagaimana kita telah mengakui menyanyangi diri kita, kalau kita tidak
mengenalnya? Sayang itu artinya menjaga, melindungi dan menghargai. Sudahkah kita
menyanyangi jasad kita?
2# COBALAH SEKALI-KALI MASUK KE DUNIA MIKROKOSMOS
Sahabatku… Kenyataan memiliki
beberapa lapisan. Kita melihat jasad dan itu adalah lapisan terluar dari
kenyataan yang kita lihat. Tentu ada sesuatu dibalik lapisan terluar itu. Sesuatu
yang mungkin jarang terjamah atau mungkin tidak pernah kita pedulikan. Padahal apa
yang kita lakukan pada bagian terluar mempengaruhi bagian terdalam, begitu juga
sebaliknya. Apa yang terjadi dibagian dalam mempengaruhi bagian terluar.
Yang kami maksud dari bagian terdalam
itu bukan organ dalam manusia, namun apa yang membentuknya. Jadi begini, sebagaimana
yang kita ketahui, ilmu pengetahuan tidak meragukan lagi bahwa seluruh materi
di dalam semesta ini tidak lain terbentuk dari molekul. Molekul adalah kumpulan atom-atom yang saling
berikatan kuat satu sama lainnya. Atom terbentuk dari partikel sub-atomik. Sementara
partikel-partikel sub-atomik ini hanya terbuat dari energy.
Berarti Kalau disimpulkan secara
singkat, seluruh inti dari setiap materi yang terlihat atau tidak terlihat,
tanpa terkecuali adalah energy. Cara kerja energy adalah vibrasi (bergetar)
lalu menghasilkan frekuensi. Inilah wujud
inti materi semesta. Termasuk diri kita, manusia.
Mari kita merunut mundur diri
kita sendiri : Sebagai organisme, didalam tubuh manusia terdapat organ sistem.
Organ sistem terdiri dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta
sel-sel. Sel-sel itu tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan
atom terbentuk dari energi. Jadi wujud inti manusia adalah energi.
Sahabatku… Apapun yang kita
gerakkan. Apapun yang kita lihat, kelola, pengalaman apapun, fisik apapun itu semua
tercipta dari dunia mikroskosmos. Tercipta dari energi. Energy atau bisa kita
sebut mikrokosmos adalah pemeran utama dibalik terciptanya makrokosmos. Begitu
juga sebaliknya.
Jadi saat jasad kita bermasalah,
kita bisa memperbaiki energinya juga, dan ini sangat efektif. Sebenarnya bukan
berarti saat jasad kita bermasalah, energy kita rusak atau jelek, hanya saja energy
kita itu bersifat sangat netral dan hanya akan bervibrasi sesuai dengan gerakan
yang kita bentuk melalui frekuensi. Contoh sederhana adalah dengan pikiran.
Pikiran adalah gerakan frekuensi
yang bervibrasi untuk membentuk dan menarik frekuensi. Saat pikiran kita
dipenuhi dengan kebahagiaan maka frekuensi yang bervibrasi akan melakukan hal
yang sama. Akhirnya jasad kita pun bekerja untuk melakukan hal yang sama. Otak kita
akan memerintahkan melalui neurotransmitter agar untuk mengeluarkan hormon dopamine,
oxytocin, serotonin, and endorphins. Kalau keempat hormon ini aktif setiap
saat, maka rasa sakit tidak muncul. Jasad akan bergerak lincah dan nyaman. Karena
kenyamanan ini pun jasad kita bisa bergerak sesuai semestinya.
Keempat hormon ini hanya akan
aktif kalau otak kita menerima getaran kebahagiaan. Dan ini getaran ini terjadi
melalui pikiran bukan melalui sekoper uang. Kalau sekoper uang sudah tidak bisa
membuat getaran kebahagiaan dalam pikiran, maka kita tidak akan menerima itu
sebagai kebahagiaan. Jadi betul kebahagiaan bukan tentang ‘uang’ namun ‘pikiran
yang bergetar dalam kebahagian’. Energy yang hidup dalam kebahagiaan,
rahasianya ini adalah pilihan.
Sudahkah kita membenahi
mikrokosmos kita? Ingat rahasianya; energy adalah netral, akan terbentuk sesuai
dengan pilihan. Apa yang kita pilih sahabatku…?
Kalau kita memilih SEHAT, berarti
akal kita bisa menyusun rencana-rencana untuk membuatnya terus sehat. Kita harus
menyelipkan satu rencana besar diantara rencana-rencana itu, yaitu rencana
untuk hanya memilih bergetar dalam kebaikan pikiran. Itulah kenapa kami
senantiasa mengajak kita semua bersama-sama untuk belajar menjadi orang-orang
yang bersyukur, orang-orang yang ikhlas, orang-orang yang connected (terhubung
dengan pencipta dan pembuatnya). Ini hanya agar dunia mikrokomsos kita membaik.
3# KEMBALILAH KEPADA PRODUK YANG BAIK BAGI JASAD & BUMI
Sahabatku… Bagi sebagian kita ke
halalan adalah yang sangat penting. Namun pahamilah, selain halal ada yang
lebih penting lagi, yaitu BAIK (atau thoyyib). Mohon maaf karena segala produk
dengan label halal belumlah tentu BAIK untuk jasad. Kami yakin bagian ketiga
ini sudah sangat dipahami oleh kita semua. Sangat mudah kita menemukan sesuatu
yang halal namun sangat susah kita menemukan sesuatu yang baik sekarang-sekarang
ini.
Kami menyemangati kita semua
untuk mulai mencari atau membuat produk yang baik bagi jasad dan bumi. Kenapa harus
baik buat Bumi juga?
Sahabatku… Kita berdiri diatas
planet Bumi. Kita ditakdirkan untuk menjadi PEMIMPIN DIATAS MUKA BUMI (khalifah fil ardh). Sudah seharusnya
kemakmuran yang kita torehkan bukan hanya untuk sesama manusia, namun juga sesama
makhluk Bumi dan planet Bumi juga. Inilah tugas utama kita disini.
Pikirkan saja begini, kalau
planet Bumi kita baik, maka apa yang dihasilkan Bumi untuk manusia akan baik
juga bukan? Air yang baik, udara yang baik, tanah yang baik dan menumbuhkan
banyak tumbuhan yang baik. Lagi-lagi untuk siapa semua ini? Bukankah ini untuk
kesehatan dan kesejahteraan manusia Bumi juga?
Sahabatku… Bagian ketiga ini
adalah renungan bagi kita semua, untuk mulai memikirkan aksi terbaik kita untuk
menjaga dan melindungi Bumi.
-----------------------------------
Sahabatku… Kalau disimpulkan kita
akan mengobati diri sendiri dengan 3 hal,yaitu : Ilmu, energy, kembali kepada
alam.
Sampai disini, hanya tiga, tapi
kalau kita memahami tiga hal ini, maka kita memang tidak membutuhkan obat kimia
dan dokter lagi. Kami sudah membuktikannya, tapi kami ingin kita semua
membuktikannya juga. Pembuktian kita bukan karena kita tidak menghargai profesi
dokter dan ilmu pengetahuan obat. Namun karena kita percaya kalau manusia
memang tidak ditakdirkan untuk sakit. Penyakit itu bukan anugerah ujian.
Coba pikirkan : Kenapa pula Dzat
Maha Baik harus menguji kita dengan penyakit dan rasa sakit? Jasad yang sakit
hanyalah nasib yang kita bentuk dari pilihan sebab akibat yang kita pilih. Kalau
kita sakit dan belum paham alasannya, maka itu bukan ujian, itu hanya karena
kita belum paham alurnya.
Sekarang kita tidak akan menjadi
orang-orang buta yang menyalahkan takdir lagi. Namun kita akan menjadi
orang-orang yang memaksimalkan kebaikan Dzat Maha Baik untuk menerima kebaikan
yang lebih besar lagi. Bukankah saat kita mensyukuri kebaikan, maka kebaikan akan
ditambahkan? Lalu apa itu bersyukur kalau bukan memaksimalkan gerakan?
Kalau sebagian kita sudah ada
yang terlanjur sakit saat ini, maka berusahalah untuk memperbaiki energy dan
kembali ke alam. Ditambah dengan sedikit-sedikit memasukkan pengetahuan-pengetahuan
tentang organ jasadnya yang sakit. Hal terpenting saat sakit adalah tidak
berputus asa. Gerakan pengobatan sekecil apapun hanya akan mendekatkan kita
pada perbaikan diri. Apalagi disertai kesadaran penuh dengan SIAPA kita
bergerak dan digerakkan. Terimakasih untuk pertanyaannya.
Salam Semesta
Copyright 2019 © www.PesanSemesta.com
Berikut ini beberapa artikel yang
pernah kami posting yang berhubungan dengan perbaikan jasad semoga bisa
membantu :
>> MENJAGA JASAD – APA YANG
DIBUTUHKAN JASAD ?
>>
Penjelasan Scientific Bahwa Mitokondria Butuh Spiritualitas
>>
Tidak Marah Adalah Proses Untuk Memperkuat Jasad dan Pikiran
>>
Cara Makan Secara Spiritual
>> Otak
Jantung Yang Sensitif
>>
Bagaimana Seharusnya Kita Berbicara Dengan Baik dan Benar Kepada Otak?
Dan masih banyak lagi artikel
lainnya yang bisa langsung dibaca melalui :