Sahabatku… “Kita adalah
gemerlapan bintang yang berharga”
Senang rasanya membaca sekutip kalimat
diatas, membuat kita merasa sangat berharga. Sejenak menghapus segala
kekurangan saat kita berkaca melihat diri sendiri. Membuat diri memahami bahwa
segala kelemahan dan ketidaksempurnaan ini memang tidak seharusnya diemban,
karena secara diam-diam kita memang selalu bersinar seperti bintang.
Sahabatku… Kita adalah gemerlapan
bintang yang berharga bukan sebuah kalimat puitis untuk membangkitkan jiwa kita
yang sedang merana, tapi sebuah panggilan untuk kembali mengenal diri dan
menyaksikan sesuatu yang tidak lagi terlihat dipermukaan.
Sebagaimana kita ketahui elemen
adalah blok bangunan dasar dari alam semesta kita. Bumi menampung 92 unsur
alami dengan nama seperti karbon, oksigen, natrium, dan hidrogen, serta banyak
atom lainnya.
Atom-atom adalah
partikel-partikel kecil yang luar biasa yang juga ada didalam jasad manusia. Hampir
99% massa tubuh manusia terdiri dari enam unsur: oksigen , karbon , hidrogen ,
nitrogen , kalsium , dan fosfor . Hanya sekitar 0,85% yang tersusun dari lima
unsur lain: kalium , belerang , natrium , klor , dan magnesium.
Jadi sebenarnya apa yang
membedakan kita dari apa yang berbeda dari kita adalah hanya bentuk fisik dan
program jiwa yang menyesuaikan dengan bentuk fisik. Namun segala elemen kita pada
dasarnya adalah sama.
Manusia dan makhluk hidup lainnya
penuh dengan karbon, unsur 6. Kehidupan di bumi juga mengandung banyak oksigen,
unsur 8. Tulang kaya akan kalsium, unsur 20. Nomor 26, zat besi, membuat darah
kita menjadi merah.
Kimiawan telah menyusun grafik
yang menempatkan elemen-elemen secara berurutan berdasarkan fitur struktural,
seperti berapa banyak proton yang mereka miliki. Contohnya hidrogen. Elemen
satu, ia memiliki satu proton. Helium, dengan dua proton. Begitu juga dengan
sisanya. Jadi elemen-elemen ini tidak mungkin berubah menjadi sesuatu kombinasi
yang berbeda. Dimanapun hidrogen berada, maka seperti itulah kombinasinya.
Sebagian besar hidrogen dalam
tubuh kita mengapung dalam bentuk air. Tubuh manusia sekitar 60% air dan
hidrogen hanya menyumbang 11% dari massa air itu. Meskipun air terdiri dari dua
atom hidrogen untuk setiap oksigen, hidrogen memiliki massa yang jauh lebih
sedikit. Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa 93% massa dalam tubuh kita adalah
stardust atau debu bintang.
Selama beberapa dekade, para ilmuan
mengatakan manusia terbuat dari debu bintang, dan sekarang, survei baru
terhadap 150.000 bintang menunjukkan betapa benarnya klise lama kita ini. Bahwa
manusia dan galaksi memiliki sekitar 97 persen dari jenis atom yang sama, dan
unsur-unsur dari Kehidupan yang lebih banyak terdapat di pusat galaksi.
Kenapa dan bagaimana bisa? Jawabannya
karena dari mana semua bahan kimia atau elemen yang kita ketahui ini dibuat
dari proses panjang ledakan bintang.
Selama supernova, ketika sebuah
bintang masif meledak di akhir masa hidupnya, lingkungan energi tinggi yang
dihasilkan memungkinkan penciptaan beberapa unsur terberat termasuk besi dan
nikel. Ledakan itu juga menyebarkan unsur-unsur berbeda di seluruh alam
semesta, menyebarkan debu bintang yang sekarang membentuk planet termasuk Bumi
dan termasuk juga isinya.
Kita bahkan masih menyimpan unsur
molekul itu didalam jantung kita yang berdetak saat ini dan di dalam darah yang
mengalirinya.
Agar jantung kita berdetak,
jantung membutuhkan satu molekul yang disebut Heme B. Heme B adalah satu atom
besi. Jadi di satu sisi di jantung kita ada atom besi. Dimana ini sebenarnya
adalah bagian sentral dari molekul hemoglobin karena ini adalah hal yang
memungkinkan kita untuk mengikat oksigen dan memindahkannya melalui sistem
peredaran darah kita.
Tentunya bukan kebetulan zat besi
ada di jantung kita, apalagi saat kita tahu kalau satu-satunya cara atom besi
dibuat di semesta adalah melalui supernova dan melalui bintang supermasif.
Hanya ini satu-satunya cara bagi kita untuk mendapatkan Heme B.
Sahabatku… Pastinya ada yang
mengatur, membuat, merencanakan sebuah rancangan energy super besar untuk membuat
MAHA KARYA ini. Dan pasti juga ada alasan besar kenapa hampir seluruh bahan
baku semesta ini adalah sama.
Zat besi yang berada disetiap
jantung makhluk hidup adalah sama seperti zat besi yang ada di jantung kita. Ternyata
sebuah perbedaan hanya akan berujung pada sebuah persamaan yang terlalu samar
kecuali kalau kita mau menyaksikannya. Sesamar itu pula gemerlapnya diri kita
dari penglihatan diri sendiri.
Karenanya sahabatku… Meski kita benar-benar
adalah gemerlapan yang berkelap-kelip didalam kesadaran yang nyata. Namun senyata
apa gemerlapannya tergantung dari sebagaimana kita memaknai gemerlapan ini.
Sebuah makna hanya akan bertutur
apabila kita tahu siapa diri kita, dan persis setelah kita mengenal diri kita,
disitulah kita mengenal Tuhan kita. Lalu dari sanalah muncul gemerlapan abadi
yang sesungguhnya.
Sahabatku... Kita akan bersinar seperti bintang apabila kita tahu siapa diri kita sebenarnya.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com