Sahabatku… Apa yang mata manusia
lihat dan kelola sebagai materi, tersusun dan terbentuk dari sesuatu yang
sebenarnya tidak bisa dilihat secara kasat mata biasa. Tapi bukan berarti tidak
terlihat tapi tidak nyata. Karenya kenyataan yang sebenarnya justru jasad
manusia dan seluruh yang terdapat di dalam semesta ini tidak lain terbentuk
dari kumpulan atom-atom.
Atom adalah 99,99999% energi, dan
0,00001% zat fisik, maka seluruh semesta ini pada wujud aslinya tidak berwujud
apa-apa selain energy yang bervibrasi. Termasuk didalamnya segala tentang manusia.
Jadi sebenarnya manusia boleh
beranggapan kalau mereka adalah energi yang berada didalam energi. Melakukan
energy dan mengelola energy. Energi itu sifatnya tidak terbatas, tidak
termusnahkan, dan hanya dapat berubah atau dirubah.
Berarti kita adalah memang makhluk
tidak terbatas yang membawa sifat-sifat energy, karena memang kita tercipta
dari materi energi. Sayangnya sampai sekarang banyak orang masih berpendapat kalau
dunia energi tidak ada hubungannya dengan realitas "nyata". Padahal
ini sepenuhnya tidak benar.
Faktanya kita membentuk energy semesta
dari segala realita yang kita bangun dengan kesadaran atau tanpa kesadaran. Artinya
apapun itu gerakan kita baik itu kita menyadarinya atau tidak menyadarinya,
maka itu akan selalu mempengaruhi dan merubah energy. Karena apapun gerakan itu
adalah energy.
Kalau kita menghubungkan ini dengan
pikiran dan otak, maka kita pastinya akan menemukan kalau otak dan pikiran
adalah energy juga.
Otak dan bagian jasad lainnya terdiri
dari banyak jaringan. Jaringan tersusun dari ribuan juta sel-sel. Sel-sel itu
tersusun dari molekul. Molekul terbentuk dari atom dan atom terbentuk dari
energi. Jadi, iya betul otak yang mengelola pikiran adalah atom yang kalau
diurut mundur hanyalah wujud dari energy yang bervibrasi.
Begitu juga dengan pikiran. Pikiran
adalah energi dalam getaran. Ketika kita memikirkan suatu pemikiran tertentu,
sel-sel otak kita atau neuron akan bergetar (bervibrasi) pada frekuensi
tertentu dan energi berkecepatan tinggi ini akan menarik apa pun yang kita
kirim melalui pikiran.
Ilmu pengetahuan sekarang telah
menemukan bahwa sifat pikiran adalah urutan kuantum. Pikiran berasal dari hasil
getaran energi. Walaupun kedengarannya seperti konsep atau teori, ini adalah
realitas baru yang diungkapkan fisika kuantum kepada kita.
Itulah kenapa pikiran kita memiliki
pengaruh kuat pada kehidupan, dan itu juga alasan kenapa pikiran bergerak
dengan membawa sifat-sifat energy didalamnya. Apabila kita mampu memahami
sifat-sifat energy didalam pikiran kita. Maka tidak lain itu hanya akan menjadi
sumber kekuatan bagi kita.
Lalu kekuatan apakah itu dari
pikiran dan otak?
Sahabatku… Dalam hidup ini tidak ada
kekuatan yang lebih dahsyat dari kekuatan kesadaran. Saat kesadaran manusia
akan keberadaan dirinya didalam lautan energy semesta ini sudah terwaspadai
dengan betul oleh kesadarannya sendiri, maka tidaklah ini adalah kekuatan
terbesarnya.
Namun tentunya jauh sebelum menerima
kekuatan terbesarnya, kita harus terlebih dahulu memantaskan diri. Sebuah
kepantasan adalah syarat utama. Bukankah ujung pertanyaannya menjadi sedikit
lebih rumit sekarang, yaitu dengan apa kita bisa menerima sebuah kepantasan
untuk menerima kekuatan kesadaran?
Sahabatku… Kembali mengulang paragraf
diatas, yaitu :
“Kita membentuk energy semesta dari segala
realita yang kita bangun dengan kesadaran atau tanpa kesadaran. Artinya apapun
itu gerakan kita baik itu kita menyadarinya atau tidak menyadarinya, maka itu
akan selalu mempengaruhi dan merubah energy. Karena apapun gerakan itu adalah energy.”
Otak kita adalah energy, pikiran
kita adalah getaran energy. Pikiran terkelola didalam kesadaran. Jadi kesadaran
memang membawa peran jasad dan pikiran. Bukan hanya membawa peran, namun
membentuk dan merubah otak dan pikiran. Begitu juga sebaliknya.
Jadi kuncinya adalah dengan
mewaspadi segala gerakan kita agar menjadi gerakan yang ber-kesadaran bukan
gerakan tanpa kesadaran.
Akhir kata sahabatku… Mari perlahan
kita mewaspadai dan awas diri dengan segala hal yang kita olah didalam
kesadaran, sehingga tidak ada satu pun celah dari gerakan tanpa kesadaran kita
yang mengambil alih peran otak dan pikiran.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com