Sahabatku… Saat bercermin dan
menatap diri yang merana kita berbisik lirih dalam ketersesakan dada “Diri aku
ingin kamu lebih bahagia” Namun saat kita mengalihkan pandangan dari diri, kita
tersadar kalau bisikan itu adalah setumpuk pekerjaan yang sama sekali tidak
membahagiakan.
Harus kita akui kata bahagia
bukan barang gratis di atas bumi ini. Seumur hidup kita berlari mengejarnya
dalam ketidakberbahagiaan sambil terus berharap kebahagian muncul barang
sebentar. Semakin berharap ternyata bahagia tidak pernah muncul, dan dia tetap
menjadi harapan.
Sampai akhirnya kita tidak pernah
berharap lagi. Kita hanya bergerak seperti robot tanpa nyawa, tanpa tahu apa
itu bahagia, karena kita merasa tidak memiliki setitik pun alasan untuk
berbahagia.
Kalau tidak sopan mungkin kita
akan berteriak kepada Dzat Maha dan berteriak “Tidakkah KAU bisa membuatku bahagia Tuhan? Kenapa aku tidak bahagia???
Aku telah berdoa untuk bahagia di dunia dan akhirat dan bahkan di dunia pun
doaku belum terkabul”
Lalu dalam kemengertian mendalam Dzat
Maha menjawab “AKU telah membuatmu bahagia…
Kenalilah dirimu dan kau akan bahagia”
Sahabatku… Cukup kemeranaan kita
sampai hari ini. Mari kita MOVEIN sebentar untuk tahu dari makna jawaban ini.
Harap diketahui, jawaban dibawah ini bukan kata-kata motivasi, bukan kata-kata
spiritual tapi ilmu pengetahuan yang setelah membaca artikel ini, kita bisa
masuk ke laboratorium tercanggih untuk melihat langsung buktinya.
Jawaban di bawah ini adalah
kelogisan yang tidak lagi logis dalam kemeranaan kita selama ini, dan jelas
sebuah bukti kalau kemeranaan manusia adalah nasib yang mereka buat sendiri. Kita
telah bahagia apa adanya tanpa perlu apa pun yang disebut alasan kebahagiaan.
Mari kita memahami jawaban ini
sahabatku… Kalau tulisan ini Anda baca hari ini, jangan berhenti membacanya
sampai disini. Teruskan sampai habis. Ini adalah takdir Anda untuk menjemput
dan membuat kebahagiaan diri.
Sahabatku…
Ketika kita bertanya pada diri
sendiri apa yang membuat kita bahagia, kita sering memikirkan konsep keadaan,
harta benda, atau orang-orang dalam hidup kita. Padahal pada kenyataannya,
kebahagiaan sebagian besar merupakan pengalaman kimiawi. Terdapat banyak neurokimia,
hormon, dan neurotransmitter yang dihasilkan dalam otak yang pada dasarnya
bertanggung jawab untuk menciptakan sensasi dan emosi yang kita asosiasikan,
termasuk kebahagiaan.
Artinya; apabila jasad kita tidak
bisa mengolah pengalaman kimiawi ini, maka jangan harap kita akan merasakan emosi
apapun termasuk kebahagiaan, meskipun kita memiliki segudang alasan untuk
berbahagia. Begitu juga apabila kita berhasil memerintahkan jasad kita untuk
mengolah kimiawi ini, maka kita bisa merasakan kebahagiaan instant tanpa memiliki
satu pun alasan untuk berbahagia.
Jadi kalau kita bertanya di mana
letak kebahagian? Letaknya ada di dalam jasad kita sendiri
Sahabatku… Kebahagiaan adalah
emosi. Semua emosi kita disebabkan oleh hormon-hormon tertentu dalam jasad.
Tidak terkecuali kebahagiaan. Banyak bahan kimia yang dilepaskan di otak untuk
membentuk rasa bahagia, salah satu yang terkenal di antaranya adalah endorphin,
dopamin, serotonin, dan oksitosin. Ini hanya sebagian neurotransmitter yang
diaktifkan otak. Neurotransmitter sendiri adalah bahan kimia yang dilepaskan
dari sel-sel saraf kita yang menginformasikan bagian lain dari jasad kita
Didalam gerakan neurotransmitter
yang bahkan tidak tampak inilah kebahagian dibuat. Itulah kenapa ada istilah
bijak yang berkata “Kebahagiaan hadir bukan dari luar, melainkan dari dalam” dan
memang betul, kita lah pembuat kebahagiaan. Bukan sejuta konsep ataupun
keadaan.
FAKTANYA: TIDAK ADA SYARAT APAPUN
DARI LUAR JASAD AGAR JASAD MEMBUAT KEBAHAGIAAN SELAIN ALIRAN PIKIRAN.
Pikiran adalah gerbang kesadaran.
Bagaimana dan seperti apa itu aliran pikiran kita 100% bagaimana kita
memprogram diri.
Misalkan kalau kita memprogram
diri dengan berpikir kalau diri akan bahagia saat mendapat uang 500jt untuk
membeli rumah baru, maka jasad kita akan mensetting seperti itu. Atau kita
memprogram diri akan bahagia apabali anak-anak menjadi permata hati, maka jasad
akan mensetting seperti itu.
Kalau kita memprogram diri dengan berpikir kalau
diri ini sudah bahagia, maka jasad kita akan mensettingnya seperti itu juga.
Neurotransmitter kita sangat
patuh pada perintah otak. Sementara otak sangat patuh pada pikiran. 95% program
pikiran kita yang beroperasi adalah program pikiran bawah sadar, 5% sisanya adalah
program pikiran sadar.
Sahabatku… Tulisan ini belum
selesai, tapi cukup sampai disini dulu. Kami tidak ingin membuat ini tampak
begitu rumit dan panjang. Kami akan lanjut membahasnya pada artikel selanjutnya
untuk menjawab satu pertanyaan besar :
BAGAIMANA KITA MEMPROGRAM PIKIRAN,
BAIK ITU PIKIRAN BAWAH SADAR MAUPUN PIKIR SADAR AGAR JASAD SENANTIASA
MENSETTING KEBAHAGAIAN?
Sampai bertemu pada artikel
selanjutnya, PR yang kami sisakan bagi mereka yang mau belajar adalah cobalah
mensetting pikiran untuk terus bahagia. Apabila ada bagian sulit yang
mengganjal silahkan tinggalkan comment dan kita akan coba memecahkannya
bersama.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.PesanSemesta.com