Kecerdasan adalah alunan langkah
yang mengiringi. Kecerdasan bukan angka yang mempesona. Kecerdasan hanyalah
nafas yang paham akan apa yang ada dihadapannya, lalu memberi makna terindah
bagi kehidupan semesta.
Jadi sahabatku… Apakah setiap
manusia memiliki kecerdasan?
Jawabannya tidak hanya manusia,
kecerdasan adalah milik seluruh semesta. Setiap semesta termasuk manusia
memiliki kecerdasan dan terikat erat dengan sumber pembentuk kecerdasan itu
sendiri.
Namun meski setiap makhluk
disempurnakan dengan kecerdasan, tetap kecerdasan adalah kemampuan jiwa dan
jasad yang harus dibentuk. Berarti harus ada pilihan yang harus kita pilih disini,
apakah kita mau membentuknya atau membiarkan sempurnanya kecerdasan ini
seadanya saja.
Hanya ada satu cara untuk
membentuk kecerdasan, yaitu BELAJAR. Tapi tidak pernah ada satu cara untuk
belajar. Terdapat begitu banyak jalan untuk belajar. Setiap cara adalah
pembelajaran.
Belajar bukan sekedar tentang sekolah,
karena kalau kita mampu merubah setiap nafas kita sebagai pembelajaran, kalau
kita mampu menjadikan kehidupan ini sebagai sekolah seumur hidup, mungkin
kecerdasan setiap kita sudah mampu menjadikan Bumi ini planet yang lebih bergemerlap
dengan kemakmuran yang harmonis. Karena tahukah kita kalau kemakmuran satu
planet ditentukan penuh oleh penduduknya.
Lalu bagaimana dengan meditasi…
Apakah manusia meditasi bisa membuat cerdas?
Sahabatku… Meditasi tidak membuat
cerdas, tapi bisa menjadi salah satu proses kita belajar agar nantinya kita
bisa membentuk kecerdasan, dimana tentunya setiap bentukan hasil belajar akan
menggores langkah peningkatan kecerdasan.
Jadi harap dimengerti, kalau beribu-ribu
jam meditasi tidak akan pernah membuat seseorang setingkat lebih cerdas apabila
seseorang itu tidak berhasil mengambil pelajarannya.
Setiap langkah kita sebenarnya
adalah pelajaran, setiap apa yang kita lihat sebenarnya adalah pelajaran,
setiap apa yang kita aksikan adalah pelajaran. Masalahnya, berhasilkan kita
mengambil pelajarannya atau kita hanya melewatinya begitu saja.
Namun
disini tentunya kita penasaran, pelajaran apa saja yang bisa kita terima dari
meditasi yang berhubungan dengan peningkatan kecerdasan?
Sahabatku… semoga jawaban kami
ini mampu memotivasi kita terus untuk belajar (apapun itu) termasuk belajar meditasi.
1. Dari Meditasi Kita Belajar Untuk Mulai Mengenal Diri (MOVE IN)
“Kejarlah apapun yang diluarmu dengan
melangkah kedalam dirimu”
Sahabatku… Kita selalu diajarkan kalau meditasi harus dilakukan dalam keheningan pikiran. Padahal tidak seharusnya begitu, justru seharusnya kita bisa menggunakan waktu bermeditasi untuk mulai meluangkan pikiran untuk mengenali dirinya sendiri.
Kami berharap kita tidak melewatkan pelajaran ini, karena apabila kita mau belajar mengenal diri, maka berarti kita mau meningkatkan kecerdasan kita dalam mengenal diri.
Cobalah sesekali dalam bermeditasi belajar mengalihkan fokus pikiran untuk masuk ke mode MOVE IN, yaitu mode mengkoneksikan kesadaran untuk merasakan hal-hal yang sedang berlangsung didalam jasad. Misalnya, merasakan proses jantung yang berdetak, aliran nafas yang berproses, aliran darah yang mengalir, organ-organ yang bekerja, sel yang bergetar, terus sampai ke titik merasakan energi SANG PENGHIDUP bervibrasi didalam tiap sel-sel jasad ini dan menghidupkannya.
Sahabatku… Percayalah, kalau diri ini adalah keramaian pelajaran dalam hening dan dari sinilah seharusnya tiap kita belajar. Tentunya kalau kita berhasil mengambil pelajarannya, maka kita akan setingkat lebih cerdas.
Jadi intinya meditasi
bisa menjadi jalur awal kita untuk meningkatkan kecerdasan mengenali diri
sendiri.
2. Dari Meditasi Kita Belajar Untuk Mulai Mengasah Fokus
“Kecerdasan butuh fokus, sementara fokus adalah kecerdasan tersendiri”
Sahabatku… Pikiran adalah mesin berpikir yang kita gunakan untuk banyak tujuan, setiap menit, setiap detik, terlepas dari kita sadar atau tidak tentang prosesnya. Kita menggunakan pikiran dalam hampir semua yang kita lakukan.
Meski otak memiliki sistem konsetrasi untuk memusatkan pikiran. Tapi manusia tidak dilahirkan dengan kemampuan untuk memfokuskan pikiran mereka. Kita BELAJAR untuk menfokuskan pikiran kita.
Sahabatku sesama semesta… Pahamilah bahwa secanggih apapun otak, dia (otak) beroperasi sesuai pikiran. Otak adalah hamba pikiran. Otak kita adalah masterpiece, tetapi bagaimanapun karya besar akan selalu tergantung kepada user. Otak membutuhkan user yang memiliki pikiran yang fokus.
Meditasi bisa menjadi sarana bagi kita untuk belajar fokus. Jarang dari kita kurang paham, kalau fokus sebenarnya adalah kecerdasan tersendiri. Sebagian kita lebih banyak mengartikan fokus sebagai kata kerja. Padahal fokus adalah kecerdasan yang mahal harganya.
Jadi begini, fokus akan mengaktifkan bagian otak serebral dalam mentrasfer dan menterjemahkan informasi yang dikirim kesadaran. Artinya, semakin kita fokus dengan apa yang ada dihadapan, maka semakin kita menjadi sadar dengan akal pikiran kita sendiri.
Apakah ini akan
meningkatkan kecerdasan? Tentunya iya, kecerdasan adalah akal yang tajam.
3. Dari Meditasi Kita Belajar Untuk Mulai Membentuk Frekuensi
“Ini penting! Selama kita tidak paham tentang frekuensi yang kita bentuk. Maka selama itu kita menjadi korban yang tersesat”
Anggap saja kita memiliki radio, apakah kita akan membiarkan radio memutar setiap channelnya secara acak atau kita akan memilih satu channel untuk diputar? Tentunya kita akan memilih bukan?
Begitu juga manusia sahabatku…
Kita memiliki pilihan untuk memilih channel dalam hidup ini atau membiarkan diri terombang-ambing tanpa memilih channel apapun. Apakah itu channel kebahagian, kesedihan, ketenangan, kecemasan, kemakmuran atau channel lainnya lagi.
Sayangnya, kita tidak sadar kalau untuk memilih apalagi membentuk frekuensi kita butuh kecerdasan pula. Bahkan kecerdasan ini sangatlah kompleks. Kecerdasan ini meliputi membentuk energy yang didalam dan diluar. Nah, melalui meditasi kita bisa belajar dasarnya terdahulu.
Jadi begini, kita memiliki frekuensi otak yang selalu berpindah-pindah, tergantung dari aktifitas serta input dan output yang kita olah didalam. Gelombang otak listrik yang lambat hingga cepat (delta, theta, alpha, beta, gamma) masing-masing memberikan indikasi yang baik untuk aktivitas otak.
Selama meditasi, gelombang theta paling melimpah di bagian depan dan tengah otak. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa gelombang theta menunjukkan relaksasi yang dalam.
Artinya? Artinya dalam meditasi kita bisa masuk kedalam diri menenangkan jasad dan pikirannya, merubah gelombangnya, melepas frekuensinya dan menarik frekuensi yang sesuai dengannya.
Jangan berpikir kalau ini hal yang tidak masuk akal. Otak selalu memiliki beberapa tingkat aktivitas listrik. Kita bisa memantau frekuensi dan lokasi gelombang otak listrik melalui penggunaan EEG (electroencephalography).
----------------------------------------------
Sahabatku… Cukup tiga dulu
disini. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa kita pelajari dari meditasi. Namun
hal yang perlu kita pahami disini adalah begini, kecerdasan adalah kompleksitas
penciptaan.
Setiap orang pastinya mau
memiliki kecerdasan yang maksimal, masalah yang terjadi tidak pernah ada batas
maksimal dari kecerdasan, setiap manusia memiliki kapasitas yang berbeda-beda
untuk membentuk kecerdasannya sendiri. Meditasi sendiri hanya satu cara dari
beberapa cara yang bisa kita pilih.
Hal penting untuk kita pahami
adalah, saat kita mampu melepas diri dari menilai kecerdasan, maka segalanya
adalah pelajaran yang mencerdaskan. Melalui meditasi kita belajar, melalui
nafas kita belajar, melalui lintasan pikiran ini kita belajar, melalui
kerlingan mata ini kita belajar, bahkan melalui hembusan angin ini kita bisa
belajar.
Ingat saja satu hal sahabatku…
Seseorang tidak membutuhkan kecerdasan
untuk belajar, seseorang hanya membutuhkan akal yang mau menyaksikan
kecerdasan.
Salam semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com