Sahabatku... Kebrutalan hidup
manusia tidak melulu harus menciptakan kecemasan dan ketakutan. Setiap manusia
bisa memilih untuk terus hidup ditengah kebrutalan tanpa membiarkan dirinya
terseret kedalam ketakutan yang mencemaskan.
Jujur saja kebanyakan kita memiliki
mindset kalau kedamaian adalah suatu dimensi atau keadaan yang terbentuk begitu
saja. Padahal tidaklah demikian. Kedamaian adalah kondisi manusia yang berhasil
menyeimbangkan dirinya.
Saat manusia sudah mampu
memposisikan hitam dan putih hidupnya kedalam porsi yang seimbang, maka
kedamaian akan senantiasa menyertainya.
Rahasia untuk mencapai hitam dan
putih yang seimbang ini ada didalam diri kita masing-masing. Saat kita
berbicara tentang diri, maka kita berbicara tentang dua komponen yang bisa
dibentuk dan satu komponen yang akan terus setuju dan mendukung apapun itu bentuk
yang kita bentuk. Dua komponen itu adalah jasad dan jiwa, lalu satu komponen
lainnya adalah energy penghidup.
Jadi dengan kata lain, kedamaian
dibentuk oleh diri kita melalui tiga komponen pembentuk diri kita sendiri.
Pertanyaanya:
bagaimana kita membentuk kedamaian
melalui jasad & jiwa?
Sahabatku… Harap dipahami kalau
tubuh manusia adalah keajaiban sejati. Mesin organik tercanggih yang
kecanggihannya sangat tergantung dengan kesadaran si empunya-nya. Semakin kesadaran
kita meningkat maka semakin jasad kita akan terus berakselerasi mengikuti
kesadaran.
Sahabatku… Coba saja tanyakan
sekarang, KENAPA ANDA BISA TAHU KALAU ANDA SEDANG MEMBACA TULISAN INI?
Jawabannya tidak lain adalah karena kesadaran. Tanpa kesadaran Anda tidak akan
tahu kalau Anda sedang membaca tulisan ini, atau bahkan Anda tidak akan tahu
kalau Anda adalah Anda.
Kesadaranlah yang menggerakan
seluruh anggota tubuh kita untuk menyaksikan apa yang mau kita saksikan. Mendengarkan
apa yang ingin kita dengar. Mengucapkan apa yang ingin kita ucapkan dan banyak
lain halnya.
Diri adalah kesadaran. Uniknya,
setiap manusia memiliki kesadarannya masing-masing. Kesadaran bukan sesuatu
yang baku dan terbatas. Semasa hidupnya, kesadaran setiap makhluk bisa
berkembang dan meningkat. Lalu berkat kesadaran yang berkembang dan meningkat
inilah nantinya bagaimana manusia hidup dan memberi wajah bagi kehidupan bisa
terbentuk.
Ini sekali lagi karena apapun
yang kita saksikan sebagai realita kehidupan adalah hasil dari bentukan
kesadaran manusia. Keharmonisan atau ketidakharmonisan. Kebaikan atau
keburukan. Kedamaian atau kekacauan. Semuanya ini dibuat dari hasil kesadaran
manusia.
Boleh dibilang kehidupan manusia
sangat amat tergantung dengan kesadarannya. Apapun itu semua dimulai dari
kesadaran. Tanpa kesadaran, kita hanyalah mesin hidup yang tidak bisa memproses
diri dan membuat realita.
TUGAS KITA SEKARANG ADALAH UNTUK MULAI
MEMBENTUK KESADARAN DIRI YANG DAMAI SEHINGGA MEMBUAT JASAD MAMPU MEMBENTUK
KEDAMAIAN.
Ingat, kita tidak bisa merasakan
emosi apapun tanpa jasad. Apapun emosi termasuk juga kedamaian, harus dikelola
didalam jasad. Sementara jasad bekerja tergantung dengan tingkat kesadaran
pemiliknya.
Apabila kita tidak memiliki
kesadaran untuk mendamaikan diri, maka jasad tidak bisa membuat emosi kedamaian.
Akhirnya diri kita tidak bisa merasakan apa itu yang namanya kedamaian.
Itulah kenapa banyak manusia yang
merasa kalau rasa damai adalah fatamorgana. Wajar memang, karena mereka hanya
mengharapkan kedamaian. Namun tidak mau membentuk kesadaran diri yang damai,
sehingga jasadnya sendiri tidak terlatih untuk membuat kedamaian.
Sahabatku… Sebaik-baiknya harapan
adalah harapan yang diaksikan. Detik ini kita semua pasti mengharapkan
kedamaian. Tapi apakah kita mau beraksi? Jawabannya adalah pilihan.
Aksi sendiri adalah sesuatu yang
practical. Disini kami ingin mengajak kita semua untuk perlahan-lahan
mengakselerasi tubuh ini untuk hidup dalam kedamaian. Kami akan membeberkan
satu cara, yang tidak membutuhkan modal apa-apa selain diri (jasad, jiwa dan energy
penghidup) kita sendiri.
METODE RAHASIA Mengakselerasi TUBUH
untuk hidup dalam kedamaian
Sahabatku… Kita boleh menyebut
step-step dibawah ini sebagai meditasi. Kita juga boleh menyebutnya apapun, yang
penting adalah aksinya. Silahkan dipraktekkan untuk menerima manfaatnya.
Meditasi ini bisa dilakukan kapanpun,
dimanapun, dengan situasi yang bagaimanapun. Tidak juga ada batasan harus
dilakukan berapa lama. Kita bisa melakukan selama yang kita mau atau secepat
yang kita mau.
#Tahap
Pertama meditasi.
Sahabatku… Bayangkan kalau diri
Anda selangkah demi selangkah sedang berjalan masuk kedalam tubuh Anda sendiri.
Ketika Anda sampai maka jadilah
satu dengan tubuh Anda. Resapilah kalau diri Anda berada utuh didalam tubuh
Anda.
Dalam diam, cobalah untuk
merasakan tubuh Anda. Rasakanlah dan resapilah bagaimana itu diri Anda. Apabila
tiba-tiba Anda merasakan rasa, maka cobalah memahami rasa-rasa yang dimunculkan
oleh tubuh Anda. Apabila Anda merasakan denyutan, getaran atau gelombang, maka
cobalah juga memahaminya.
Pada tahap ini masuklah ke dalam
tubuh Anda, perhatikan dan pahami situasi tubuh Anda sendiri. Apapun itu jangan
menilai! Cukup memperhatikan dan memahaminya.
2#Tahap
Kedua meditasi,
Sahabatku… Setelah Anda merasa cukup
memperhatikan dan memahami, maka ucapkanlah dengan seluruh diri Anda : “Diri
terimakasih telah membuatku memperhatikan dan memahami”
Setelah itu hitunglah mundur 3, 2
dan 1 sambil tersenyum bayangkan diri melangkah keluar dari tubuh Anda.
Tidak ada tahap yang ketiga. Cukup
dua tahap saja dan rasakanlah kalau setelah dua tahap yang tampak sederhana ini.
Tubuh kita akan terasa lebih ringan, nyaman dan segar. Apabila kita senantiasa
melakukan ini, maka tubuh kita akan terakselerasi menjadi lebih seimbang dan
semakin seimbang.
Pahami dahulu kalau meditasi Ini
bukan hal yang mistis. Justru bekerja sangat saintific.
Jadi begini, saat secara sadar kita
memilih memperhatikan dan mengamati setiap apapun tentang diri kita. Maka
secara otomatis bagian jasad kita yang bernama lobus frontal menjadi sangat aktif.
Lobus frontal adalah bagian otak yang terlibat dalam pemikiran dan kesadaran emosi
tingkat tinggi.
Uniknya, lobus frontal memiliki
dua bagian terpisah. Melalui teknologi MRI fungsional (fMRI), kita dapat menyaksikan bahwa sisi kiri lobus
frontal - yang dikenal sebagai korteks prefrontal kiri - lebih aktif ketika
orang berpikir positif. Sebaliknya, sisi kanan lobus frontal - korteks prefrontal
kanan - lebih aktif ketika orang berpikir negatif.
Fakta ini menunjukkan bahwa
pemikiran kita memengaruhi cara kita merasakan dan sebaliknya.
Artinya, kita memiliki pilihan
disini, bagaimana kita mau memperhatikan dan mengamati hidup kita sendiri. Apakah
kita akan membiarkan diri tenggalam di warna hitam atau tenggelam di warna
putih. Keduanya adalah pilihan. Pahami saja kalau hitam ada karena putih ada.
Kedamaian akan bermakna kalau
kita tahu kedamaian itu ada. Sementara untuk tahu kedamaian itu memang ada. Kita
butuh mengenal sesuatu yang disebut ketakutan, kecemasan, kesedihan, amarah dan
banyak hal lainnya.
Saat segala rasa ini kita hadapi
dan amati dalam kenetralan tanpa penilaian. Akhirnya kita mampu bisa memilih. Kalau
ternyata warna putih adalah lebih baik. Maka kita akan memilih putih. Namun
bukan berarti kita meniadakan dan menolak warna hitam.
Kalau kita terus melatih
kesadaran yang seperti ini, maka kesadaran kita akan mengakselerasi tubuh untuk
bekerja sesuai pola yang biasa kita latih. Kalau kita melatih diri untuk
senantiasa memilih kedamaian. Maka tubuh akan terbiasa untuk membuat rasa damai
itu.
Akhirnya hitam dan putih menjadi
seimbang, karena kita memilih menyeimbangkannya. Sampai nanti kita berhasil menjadi
manusia-manusia yang senantiasa hidup dalam kondisi bebas stres, bebas ketakutan,
dan bebas racun. Bukan berarti karena stress, ketakutan dan racun itu
menghilang. Melainkan karena tubuh kita terbiasa melihat segalanya dengan cara
yang positif.
Sahabatku… Setiap latihan,
membutuhkan proses, setiap proses akan membawa hasil. Jangan pernah mendikte
hasil kalau tidak mau beraksi dalam proses. Karena diktean itu adalah khayalan
yang nyata.
Kita tidak bisa membohongi
kedamaian, karena kedamaian adalah kenyataan yang nyata. Hidup dalam kondisi bebas
stres, bebas ketakutan, dan bebas racun adalah kenyataan bukan khayalan.
Sahabatku… Mohon maaf, tapi harus
kami sampaikan kalau kesalahan meditasi yang pertama adalah mendikte kedamaian.
Kita mengharapkan kedamaian yang
instant hadir begitu saja setelah bermeditasi. Tanpa kita mau memperhatikan dan
memahami diri sendiri terlebih dahulu. Padahal, hanyalah diri sendiri yang
memiliki kunci untuk membentuk kedamaian itu sendiri. Meditasi hanyalah salah
satu cara, tapi bukan kedamaian itu sendiri.
Manusia tidak pergi menuju
kedamaian, manusia membuat kedamaian itu bersama-NYA. Kita tidak mengakselerasi
tubuh ini sendirian tanpa-NYA.
Sahabatku… Cukuplah ini sebagai
alasan, kenapa kita memilih kedamaian.
Salam semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com