Sahabatku… LOA sebenarnya hanyalah
pelajaran lama yang kita lupakan. Bagi yang sedang mempraktekkannya saat ini,
maka pahami saja dahulu kalau LOA (Law of Attraction) itu bukan sebuah metode,
melainkan bagian dari sistem. Memang dalam sistem hidup ini kita akan selalu
menarik apapun yang kita tarik.
Dalam hidup ini energi hanya akan
membentuk energi. Energi hanya akan menarik energi. Energi hanya akan
memancarkan energi. Karena memang segalanya hanyalah ENERGI. Manusia dan
semesta ini hanyalah energi yang terbentuk didalam energi.
Setiap energi yang tebentuk senantiasa
diatur didalam sebuah sistem. Menjalani hidup ini sebenarnya hanya untuk
belajar memahami sistem yang diaturNYA.
Bagi sebagian kita LOA masih
menjadi salah satu sistem besar yang penuh dengan angan-angan kosong. Mereka mempraktekan
LOA karena menyukai konsep energi praktis yang menyenangkan. Mereka masih
berpikir cukup dengan memikirkan apa yang kita inginkan lalu diujung sana
muncul energi yang menariknya.
Jujur saja, LOA yang seperti ini
hanyalah angan-angan anak kecil yang berharap orangtuanya mau memenuhi segala
keinginannya. Bahkan kebanyakan anak kecil pun akan merengek karena ternyata
harapannya tidak lah terwujud. Lalu haruskah kita merengek kalau ternyata LOA
yang kita praktekan dalam sistem ini tidak ada yang berhasil sesuai harapan?
Pikirkan kembali, ternyata rengekan
kita tidak lebih dari diri yang belum memahami dengan betul bagaimana sistemNYA
bekerja, dan hanya tentang diri yang terburu-buru mengejar bagian yang enak
dari yang terberat.
Diri yang berpikir kalau berat akan
hilang dengan LOA. Diri yang berpikir kalau dengan LOA dirinya tidak perlu
mendaki gunung untuk mencapai puncak.
Sahabatku… Kami tidak bermaksud
untuk sinis kepada siapapun yang mempraktekan LOA. HANYA SAJA MOHON JANGAN
MELUPAKAN 3 HAL BERAT YANG JUSTRU AKAN KITA HADAPI KALAU LOA BERHASIL BERJALAN
SESUAI SISTEM.
Lalu apa saja kah 3 hal berat yang
akan kita hadapi kalau telah melakukan LOA dengan benar?
1. MENGUBAH
SITUASI
Sahabatku…
Setiap kita memiliki goal yang ingin diraih, kita memiliki cita-cita yang ingin
dicapai, kita memiliki mimpi yang ingin dilewati. Hanya saja itu bukan kita
saat ini? itu hanyalah goal, itu hanyalah cita-cita, dan itu hanyalah mimpi.
Nyatanya,
memang itu bukanlah situasi kita berada sekarang. Kalau kita memasukan goal,
cita-cita dan mimpi menjadi LOA, maka bersiap-siaplah untuk mengubah situasi.
Mengubah situasi
adalah tanda kalau kita telah memasuki sistem LOA dengan benar. Dan jujur saja,
ini adalah tugas berat pertama yang kita lupakan dalam LOA, yaitu AKSI.
Jangan berpikir
kita bisa melewati bagian ini untuk melihat LOA kita berhasil. Apabila
seseorang berpikir kalau LOA hanyalah memikirkan goal dan berdiam. Maka tidaklah
dirinya hanya menunggu wujud kehampaan. Karena bahkan untuk mengubah setumpuk
baju kotor menjadi sebaris baju bersih nan harum pun butuh yang namanya aksi.
Apabila kita
bersikeras untuk hanya melepas energi untuk menarik energi tanpa sedikit pun
mencurahkan AKSI didalam LOA itu sendiri. Maka tidak akan ada hasil apa-apa
selain kehampaan. Begitulah sistem ini bekerja. Kita boleh membuktikannya.
Sahabatku….
Kecepatan tidak diraih dari roda yang tidak berputar. Kecepatan hanya diraih
dari roda yang terus berputar. Hanya saja roda tidak berputar sendiri, butuh
seorang pengendara yang handal. Jadilah pengendara energi yang handal itu.
BERAKSILAH!
Berputar memang
akan lelah dan jatuh memang akan sakit. Tapi tetap tidak lebih sakit dari
kehampaan. Kehampaan manusia akan menjadi kulit yang mengikis segala keindahan
hidupnya sendiri.
Beraksilah
untuk menghilangkan kehampaan itu. Bangkitlah dan jadilah energi itu.
2. MENFILTER
KEINGINAN MENJADI KEBUTUHAN
Hampir 80%
pikiran kita dipenuhi keinginan-keinginan. Baik itu yang tampak remeh seperti
diatas, ataupun keinginan yang besar.. Salahkah pikiran kita dengan
keinginannya? Tidak juga, keinginan adalah starter segala AKSI. Bahkan LOA
hampir sepenuhnya berawal dari keinginan
Keinginan kita
adalah kewajaran yang sangat dimaklumi olehNYA. Meski kadang tidak oleh kita
sendiri, kadang diri kita tidak bisa memaklumi keinginannya sendiri, akhirnya
kita selalu diburu oleh keinginan dan lupa akan kebutuhan.
Menfilter
keinginan artinya memampukan diri untuk memaklumi keinginannya dan menyaring
keinginannya menjadi kebutuhan. Ini bukan bagian yang nyaman, percayalah ini
adalah bagian yang berat! Karena tidak semua kebutuhan kita sukses menjadi keinginan
kita sendiri. Kita lebih sering gagal menjernihkan keinginan kita, untuk
melupakan kebutuhan. Akhirnya LOA berhasil membuat kita menjadi budak-budak
keinginan, bukan pemenuh kebutuhan.
Apabila kita
menengok tubuh kita sendiri, maka kita akan menemukan banyak contoh sistemNYA
untuk memberi contoh. Misalkan yang sederhananya saja sistem kenyang dan lapar.
Sederhana bukan, kita lapar lalu kita kenyang.
Rasa lapar
merupakan hasil dari serangkaian proses yang terjadi ketika kadar glukosa atau
gula dalam darah menipis. Ketika kadar glukosa menipis, system pencernaan melepaskan
berbagai jenis hormon, termasuk insulin. Pelepasan hormon-hormon tersebut
merupakan sinyal bahwa tubuh membutuhkan asupan bahan bakar. Di otak, sinyal
ini diterjemahkan sebagai rasa lapar.
Berarti tubuh
kita memberi tahu kebutuhan yang kita butuhkan. Sehingga akhirnya kita dipaksa
untuk memenuhi kebetuhan dengan makan. Saat kita makan tubuh kita mengendalikan
aksi kita juga dengan rasa kenyang.
Kenyang adalah kondisi
dimana perut memberi tahu otak bahwa sudah penuh. Kenyang sendiri dikendalikan
oleh hipotalamus, gula darah dan adanya makanan di perut dan usus. Bayangkan kalau
tidak ada kenyang. Apakah keseimbangan tubuh akan terpenuhi? Justru tubuh akan
sakit karena harus memenuhi kebutuhannya sendiri bukan?
Jadi tugas berat
saat praktek LOA adalah membuka akal untuk menyeimbangkan antara keinginan dengan
kebutuhan. Akal manusia mampu menakar kebutuhannya dan ego manusia mampu menakar
keinginannya. Sekarang pilihan ada ditangan kita sendiri, Tools apa yang akan
kita gunakan untuk membentuk energi ini?
Apapun toolsnya,
keduanya sama-sama energi. Jangan ada yang dikesampingkan, cukup mencari titik
seimbangnya dan semua akan baik-baik saja. Begitulah cara kita melakukannya. Untuk
menjernihkan keinginan memang diperlukan kebijaksaan serta kedewasaan akal
pikiran kita dalam membuat pilihan. Karena apapun itu pilihannya, hasilnya akan
selalu bergulir menuju diri sendiri.
Dzat Maha tidak
pernah menentukan pilihan makhlukNYA. Kita memang diberi kebebasan memilih
dalam hidup ini. Jadi pilihan kita untuk menjernihkan keinginan adalah murni
dari diri kita sendiri. Energi yang sedang belajar membentuk energi, itulah
diri kita sekarang. Mari kita membentuknya dengan kebijaksanaan akal.
3. MEMAKLUMI
DENGAN ENERGI POSITIF
Sahabatku…
Jangan pernah meremehkan hal terakhir ini. Memaklumi berbeda arti dengan
menyerah dalam penerimaan. Memaklumi berarti menyaksikan energi yang kita
bentuk dengan kenetralan.
Ilmu tingkat
tinggi karena kebanyakan kita gagal untuk memaklumi energi yang terbentuk
dengan energi yang positif, padahal jelas energi itu terbentuk karena kita membentuknya
seperti itu.
Setiap orang yang
mempraktekan LOA untuk menarik kesejahteraan, akan membentuk kesejahteraan yang
berbeda. Tidak pernah sama. Hidup adalah perbedaan yang sengaja dibentuk oleh
Dzat Maha pembentuk. Seseorang harus mengumpulkan energi yang positif untuk
melihat perbedaan.
Kalau kita
positif, pasti kita hanya akan menerima positif juga. Alhasil tidak akan ada
hal yang mampu menggangu kita dari apapun hasil energi yang kita bentuk. Apabila
tidak sempurna, maka kita akan berlari untuk mengubah situasi.
Namun ini hanya
akan terjadi apabila kita mampu memaklumi dengan energi positif. Apabila yang
kita bentuk negatif, maka kita akan menerima negatif juga. Alhasil ketidaksempurnaan
yang kita bentuk akan terus mengganggu.
Kekecewaan,
kesedihan, ketidakpuasaan. Ini semua terjadi karena manusia tidak mampu
memaklumi energi yang dibentuknya sendiri dengan positif. Cukup sederhana untuk
dicerna. Hanya saja, apa itu positif tanpa negatif?
Hidup selalu
tentang bagaimana persepsi kita melihatnya. Bagi si A itu jelek, bagi B itu
bagus, tapi kalau bagi C itu sangat tidak bagus. Kalau seperti ini cara
kerjanya, berarti bukan masalah yang dilihat bukan, namun yang melihat itu
adalah yang terpenting.
Seberapa positif
diri kita, jawabannya akan sangat menentukan pemakluman kita. Karena pemakluman
adalah refleksi dari positif yang sengaja kita tanam. “Yang sengaja kita tanam” garis bawahi hal ini sahabatku… Karena
kita hanya menanam apapun yang kita bentuk.
Kekecewaan,
kesedihan, ketidakpuasaan hanyalah tentang apa yang kita bentuk. Sama halnya
dengan rasa puas, syukur, semangat itu juga hanya tentang apa yang kita bentuk.
Positif atau
negatif adalah energi apa yang kita pilih untuk kita bentuk menjadi diri kita.
Cara kita berpikir, berperasaan dan
bersikap adalah pilihan diri kita. Agama apapun tidak akan ada yang bisa
menentukannya, sepositif apapun orang tua tidak juga bisa menenetukannya,
karena hanya kitalah penentu dari bagaimana energi ini terbentuk. Setiap energi
membentuk energinya sendiri.
Ingat! Energi terbentuk
didalam kesadaran. Jadi energi positif atau negatif bukan sebuah ketetapan
takdir melainkan pilihan setiap kesadaran. Positif atau negative itu sudah
menjadi takdir. Sekarang tetang takdir apa yang ingin kita pilih. Memilih takdir?
Bukankah ini berat??
Dzat Maha tidak
pernah menentukan pilihan makhlukNYA. Kita memang diberi kebebasan memilih
dalam hidup ini. Energi adalah kenetralan absoult. Sekarang bagaimana kita
membentuknya saja. Dzat Maha memang sudah membentuk segalanya senetral itu.
Sahabatku… LOA sederhana tapi
ternyata cukup panjang untuk dicerna, memang begitulah diri senantiasa belajar.
Ternyata memang begitu banyak yang luput kita pelajari. Kita sering memulai
sesuatu tanpa membaca ilmuNYA. Padahal pelajaran itu ibarat kaki yang menopang.
Langkah manusia hanya akan menjadi kuat berkat apa yang telah dipelajarinya.
Senetral apa kita mau membaca
ilmuNYA dalam semesta ini, begitulah cara kita belajar. Apabila sekarang LOA menjadi tidak mudah,
maka itu bukan masalah. Cukup pelajari segalanya dalam kenetralan.
Apabila kita sudah netral membaca
ilmu-NYA, maka apapun itu narasi Law of attraction Yang kita buat tidak akan menjadi
masalah. Tidaklah kita kecuali energi yang membentuk energi.
Salam Semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com