Sahabatku… Tidak diragukan lagi
bahwa hubungan pikiran-tubuh itu nyata. Bagaimanapun manusia memandang dirinya
sekarang, tetap dirinya adalah wujud komponen-komponen yang menjadi satu dalam
keterhubungan.
Salah satu keterhubungan yang
kurang kita pahami adalah keterhubungan antara pikiran dan tubuh. Dimana pada
pergerakannya pikiran dan tubuh tidak pernah menjadi entitas yang berfungsi
secara terpisah, melainkan satu unit yang berfungsi.
Selamanya, manusia tidak akan
pernah menjadi makhluk individual bahkan didalam pikirannya sendiri. Karena keutuhan
diri kita adalah hasil dari keterhubungan yang senantiasa berlangsung.
Hanya saja bagaimana tubuh dan
pikiran saling terhubung tidak terjadi secara kebetulan begitu saja, ada rancangan
rumit yang bisa kita pelajari untuk kita ambil manfaatnya. Lalu apa saja
kira-kira bentuk hubungan antara pikiran dan tubuh?
1.
Pikiran
membuat otak berproses. Sementara otak memproses pikiran.
Di dalam otak,
pikiran dikenal sebagai energi yang menjadi sumber informasi yang mengaliri
seluruh bagiannya, lalu berkat aliran informasi dari pikiran ini otak
berproses. Aliran informasi dari pikiran menjadi sinyal listrik yang berjalan
melalui sistem saraf menuju otak yang kemudian memberi makna dan membuat
seluruh jasad kita merespons dengan melepaskan neurokimia dan mengirimkan
sinyal listrik antar neoron.
Tanpa adanya proses
diatas ini, maka akan dipastikan pikiran tidak akan pernah memiliki makna dan
arti apa-apa. Bahkan untuk memikirkan pikiranpun kita tidak akan mampu. Jadi,
hubungan antara pikiran dengan tubuh dimulai dari otak, lalu otak
menyebarkannya ke seluruh tubuh.
Ketika kita
menjalani hidup kita, sel-sel otak secara konstan menerima informasi tentang
lingkungan kita. Otak kemudian mencoba membuat representasi internal dunia
eksternal kita melalui perubahan kimia yang kompleks.
Misalnya, saat
seseorang tiba-tiba memikirkan kesedihan, maka tubuh akan merespon dengan
meramu hormone-hormone kesedihan. Karena tanpa tubuh yang meramu hormone kesedihan,
maka kita tidak akan memikirkan pikiran sedih. Dan ini hanya satu contoh dari ribuan
contoh lainnya.
Artinya? Tubuh
kita berubah tergantung bagaimana kita berhubungan dengannya. Jadi secara tidak
sadar kita memang berhubungan dengan seluruh sel-sel tubuh kita dan sistemnya
dengan bagaimana kita berpikir.
Apakah keterhubungan
pikiran dengan tubuh ini adalah koneksi yang rumit? Jawabannya pastilah iya,
bahkan kita bisa menghabiskan berpuluh-puluh lembar hanya untuk membahas
bagaimana otak melelepaskan neorotransmiter sesuai dengan kadar pikiran
seseorang. Dimana kadarnya selalu berdinamis sesuai dengan lavel kesadaran
seseorang. Hubungan ini benar-benar kesempurnaanNYA yang terbentuk!
2. KITA MAMPU MENGONTROL TUBUH DENGAN MENGONTROL
PIKIRAN
Dahulu manusia
menganggap pikiran sebagai pikiran dan tubuh sebagai tubuh. Sampai akhirnya
ilmu pengetahuan membuktikan kalau tubuh dan pikiran memiliki keterhubungan. Uniknya
keterhubungan ini bukan sekedar keterhubungan biasa, melainkan keterhubungan
yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Secara teknis
ini dibenarkan, karena neurotransmiter mengontrol hampir semua fungsi tubuh,
mulai dari perasaan bahagia hingga mengatur hormon hingga mengatasi stres. Oleh
karena itu, pikiran kita memengaruhi tubuh kita secara langsung karena tubuh
menafsirkan pesan yang datang dari otak untuk mempersiapkan kita menghadapi apa
pun yang diharapkan.
Misalnya,
penelitian menunjukkan bahwa stres psikologis memengaruhi tingkat katekolamin
kita, yang meliputi neurotransmiter dopamin, epinefrin, dan norepinefrin.
Perubahan neurokimia ini mempersiapkan tubuh untuk menghadapi bahaya. Namun,
peningkatan kronis katekolamin menekan sistem kekebalan, dan penekanan sistem
kekebalan meningkatkan risiko infeksi virus dan penyakit lainnya.
Jadi pada
prakteknya pikiran manusia memiliki pengaruh yang sangat besar untuk mengontrol
kesehatan tubuh kita sendiri. Begitu juga sebaliknya, apabila tubuh kita
terpaksa bermasalah, maka pikiran pun akan merasakan dampak besarnya.
Jujur mengontrol
tubuh agar tidak membawa pengaruh buruk kepada pikiran adalah jauh lebih mudah.
Pertanyaanya; mampukah kita mengontrol pikiran? Mampukah kita berdiri diantara
positif dan negativenya pikiran untuk menyeimbangkannya tanpa merusak tubuh
kita sendiri?
3.
Pikiran
membuat kecerdasan. Otak membuat pikiran cerdas.
Sahabatku… Hubungan
pikiran dan tubuh bisa menjadi kunci akses kita untuk membentuk kecerdasan yang
memakmurkan. Jadi bukan melulu keterhubungan ini tentang kesejahteraan jasad
dan jiwa, melainkan juga kesejahteraan semesta juga. Satu hal yang jarang
dibahas, meski kita mengakui kepentingannya.
Otak kita
sudah tersetting dengan cerdas untuk terus belajar-dan belajar dari segala
macam ilmu yang dikonsepkan oleh pikiran. Mulai dari hal-hal yang remeh seperti
menulis-membaca, sampai hal-hal yang besar seperti skill yang terasah. Tanpa
otak, pikiran tidak akan mungkin bisa membuat sebuah cetak biru dari segala
keterampilan yang dimilikinya.
Meski intinya
otak bisa belajar apa saja dan bisa terampil dalam hal apa saja. Namun pikiran
kita lah yang mempengaruhi seberapa terampil kecerdasan kita mampu terwujud.
Keterampilan
adalah neuoron yang saling terikat. Sekali neuron terikat berarti sekali kita
terampil untuk pertama kali. Berkali-kali neuron kita terikat, maka
berkali-kali kita mengasah keterampilan kita. Semakin diasah, ikatan neuron
semakin kuat dan kencang.
Itulah kenapa
muncul istilah practice makes perfect.
Butuh waktu bagi otak untuk benar-benar memiliki kemahiran untuk satu
keterampilan. Sementara kesadaran pikiran kita untuk terus belajarlah yang
membuat otak kita semakin trampil.
Jadi mulai
sekarang, jangan salahkan otak kita yang tidak bisa menjahit, salahkan diri
yang tidak mengajarinya menjahit. Percayalah dengan beberapa kali mencoba, kita
bahkan akan heran, bagaimana bisa otak kita belajar begitu cepat dan pintar.
Kita hanya harus belajar dengan cara yang tepat. Tingkatkan ketepatan pikiran
untuk mengasah keterampilan barunya setiap saat, dan jangan lupa berlatih.
Hal yang perlu
diingat, otak adalah budak pikiran, bagaimanapun pikiran itu kita tempatkan, maka
begitu pula-lah otak terus menerus mewujudkan pikiran kita.
Pikiran adalah
doa yang tidak pernah terucap, namun senantiasa terkabul. Pikiran adalah
bagaimana manusia hidup dan bagaimana hidup itu bagi manusia.
--------------------
Sahabatku… Sebenarnya masih
terlalu banyak hubungan ajaib antara pikiran dan otak. Disini cukup kita bahas tiga
hubungan saja dahulu. Tulisan ini akan menjadi panjang apabila diteruskan.
Tentunya masih ada dan banyak,
karena pada dasarnya segalanya adalah kesatuan yang terhubung untuk saling
memakmurkan. Tidak peduli seberapa dalam perbedaan yang tersaksikan. Pikiran
hanyalah energi yang mengaliri otak yang adalah materi fisik. Namun sebesar
apapun kita menyaksikan perbedaan keduanya, nyatanya mereka terus dihidupkan
untuk saling mempengaruhi.
Mind-body connection menjadi
tanda kecil bahwa Dzat Maha Pembuat memang tidak pernah membuat keterpisahan. Kesatuan
yang menyatu dalam perbedaan disebut harmonisasi, diri kita adalah contoh
harmonisasi kehidupan yang ter-abaikan. Kita sengaja mengabaikan pelajaran
berharga dari bagaimana perbedaan mampu menyatu harmonis menjadi diri kita
sendiri.
Sahabatku… Keharmonisan adalah
penyadaran bahwa kita adalah satu sumber dalam perbedaan. Kita adalah satu wujud
dalam kemakmuran. Kita adalah satu kesempunaan dalam kebersamaan. Tidak ada
garis yang memisahkan.
Pikiran dan tubuh ini memahami
hal besar ini, jauh sebelum kita memahaminya. Karena memang begitulah
seharusnya semesta memahami dirinya sendiri.
Dalam keheningan yang belum
paham, kita memang hanyalah keterhubungan semesta yang sedang belajar memahmi
dirinya sendiri. Tugas kita sekarang adalah memahami alur kesatuan keduanya
untuk mengharmoniskan keduanya.
Pertanyaannya akhirnya; Mampukan kita
melakukan harmonisasi ini dengan cara yang sederhana? Jawabannya adalah iya. Esok
kita akan belajar meditasi mind-brain connection untuk tetap menjaga
keseimbangan hubungan pikiran dan tubuh ini senantiasa harmonis.
Teruslah belajar sahabatku… Jangan
buru-buru untuk paham, nikmati terus keterhubungan diri dengan Dzat Maha
Mengajarkan. Pelajaran ini tidak akan pernah luput dariNYA. Dia Memang Dzat
yang Maha Meliputi.
Salam semesta
Copyright 2020 © www.pesansemesta.com