Sahabatku… Tulisan ini bukanlah
pembenaran. Tetapi hanya sekedar berbagi informasi yang kurang diketahui oleh
kita tentang Healing Energy. Banyak yang masih berpikir, kalau terapi healing
energy adalah hal yang mistis.
Sebenarnya, tidak ada yang
benar-benar mistis dalam hidup ini. Ke-ghaiban hanyalah porsi manusia yang
tidak bisa menguasai informasi secara menyeluruh. Ini terjadi, karena belum
banyak mereka yang bisa menjelaskan dan mau mempelajari hal ini secara saintifik.
Dan itulah yang menjadi alasan, kenapa
healing energy selalu dikaitkan atau sengaja dikaitkan dengan hal-hal gaib. Padahal
sama sekali tidak. Cara kerja healing energy itu 100% bisa dijelaskan secara ilmiah.
Karenanya, izinkan kami menjelaskannya disini.
Sebelumnya harap dipahami kalau
kami tidak membuat statement, kalau healing energy bisa terbukti menyembuhkan.
Kesembuhan adalah hal paling kompleks dari bagaimana tubuh, sebagai mesin organik
mempertahankan sistemnya untuk bekerja optimal.
Jadi disini kami hanya ingin
memberi pencerahan secara saintifik kalau iya betul, healing energy terbukti secara
ilmiah, bisa bekerja untuk memperbaiki system tubuh pada level yang lebih dalam,
yaitu masuk kedalam system penyusun molecular.
Dan sudah menjadi kenicyaan
apabila system molecular tubuh bisa diperbaiki, maka kemungkinan bagi tubuh
untuk kembali bekerja optimal semakin meningkat. Akhirnya tubuh bisa fokus memperbaiki
dirinya sendiri.
Setiap sel tubuh terbentuk dari
molekul-molekul rumit yang harus dijaga seimbang. Setiap molekul terbentuk dari
atom, sementara atom terbentuk dari getaran energy, dan pada ranah inilah
healing energy bekerja, yaitu pada level kuantum.
Mungkin bagi sebagian kita masih ada
yang bertanya tentang, apa itu healing energy?
Jadi begini, healing energy adalah
metode untuk mengirimkan energy penyembuhan ke tubuh pasien melalui tangan
seorang praktisi untuk memulihkan atau menyeimbangkan medan energy tubuh. Atau bisa
juga dilakukan melalui jarak jauh, berdasarkan quantum entanglement atau
hubungan energetis.
Perlu diketahui, kalau tubuh manusia
adalah medan energy yang besar. Kita bisa menyebutnya dengan nama Bio-electric
magnetic field atau istilah mudahnya aura. Semua materi termasuk manusia
terus-menerus bertukar getaran dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Getaran
gelombang energy magnetis inilah yang memancarkan aura.
Dengan kata lain, aura adalah energi
tubuh yang dihasilkan oleh Anda dan memancar di sekitar Anda, sesuai persis
dengan bagaimana energy Anda bergetar.
Itulah kenapa aura akan selalu
menjadi bagian dari spectrum elektromagnetik yang mengelilingi kita. Makanya aura
sendiri bisa diibaratkan dengan keberadaan diri.
Masalahnya memang, jarang tersadari
kalau aura diri kita ini memiliki makna dan juga memberi makna. Dimana getaran energy
diri kita ini mempengaruhi kita dan sekitar kita, meskipun kita tidak
melihatnya atau menyadari keberadaannya sekalipun.
Jadi salah besar kalau kita masih
mengira, aura hanyalah lingkaran cahaya yang mengelilingi tubuh. Aura memiliki
fungsi lebih dari sekedar cahaya yang bisa dilihat. Pada dasarnya aura bisa
menjadi pendeteksi emosi dan penyakit pada manusia yang terbaik di dunia.
Boleh tidak percaya, tapi aura dapat
menunjukkan "Anda yang sebenarnya" tidak peduli seberapa keras Anda
mencoba menyembunyikannya. Dengan menterjemahkan gelombang getaran energy tubuh
Anda kedalam angka frekuensi, maka kita bisa mendeteksi penyakit atau perasaan
yang sedang Anda rasakan secara akurat.
Ini seiring dengan persamaan
Albert Einstein paling terkenal yang mengatakan bahwa energi dan materi adalah
dua sisi dari mata uang yang sama. Itulah kenapa healing energy BENAR bisa bekerja.
Karena kalau kita mampu memperbaiki energynya, maka kita akan mampu memperbaiki
bagian yang terlihatnya.
Dengan mengirimkan energy penyembuhan
yang positif ke tubuh, maka perlahan tapi pasti kita bisa kembali menyeimbangkan
medan energy tubuh untuk kesehatan yang lebih baik. Di dalam dan di luar tubuh
kita terdiri dari energi.
Sudah menjadi keniscyaan kalau
semuanya adalah energy, bergerak sebagai energy dan membentuk energy. Begitulah
apa adanya semesta kita ini.
Tubuh kita sendiri adalah energy yang
memproses energy. Baik makanan atau pikiran adalah bentuk lain dari energy. Selain
makanan yang kurang sehat. Faktanya sebagian besar dari semua penyakit dimulai
dari pikiran.
Pikiran tidak bisa dihentikan, pikiran
yang diproyeksikan adalah bagian dari kesadaran manusia. Itulah kenapa, meski
hanya sekumpulan informasi. Namun pikiran menjadi representasi holografik dari
tubuh manusia. Pikiran yang dikelola manusia, terus memancar menjadi getaran
gelombang energy yang mempengaruhi kesejahteraan dirinya dan sekitarnya.
Sayangnya lagi, manusia tidak
terlalu pintar untuk mengatur aliran pikirannya. Itulah kenapa dalam praktek healing
energy, sebenarnya seorang terapis hanya membantu mengirimkan energy positif,
dengan niat tulus untuk memperbaiki getaran gelombang energy yang baik ke tubuh
pasien.
Sehingga perlahan-lahan
ketenangan batin bisa dirasakan oleh pasien. Dalam dunia biologi, ketenangan
batin itu bisa terasa karena tubuh berhasil memproduksi endorfin.
Endorfin adalah peptida opioid,
memiliki banyak aktivitas seperti stimulasi kekebalan, anti-inflamasi,
aktivitas penghilang stres, anti-penuaan, dan perubahan ekspresi gen, dapat
digunakan untuk mengobati banyak penyakit seperti kanker, penyakit autoimun,
dan penyakit menular.
Misalnya saja sudah terbukti
kalau sel imun memproduksi endorfin pada tempat inflamasi yang mampu mengurangi
inflamasi dengan memproduksi sitokin.
Selain itu endorphin juga
memiliki penyembuh holistik alami dengan mengaktifkan sel-sel kekebalan seperti
makrofag, sel NK, limfosit T dan B yang memproduksi IFN-ϒ, Opsonin, granzyme –B
yang terlibat dalam aktivitas antivirus, antitumor, anti-inflamasi, dan
apoptosis.
Endorfin juga efektif mengurangi
stres dengan mengurangi kortisol dan berperan merangsang pelepasan dopamin yang
bertanggung jawab atas euforia, menghambat rasa sakit, dan ketenangan pikiran.
Masuk lebih dalam Beta-endorfin
juga dapat digunakan dalam pengobatan penyakit autoimun dengan mengurangi
pelepasan kortisol yang dimediasi stress yang merupakan penyebab utama
autoimun.
Ketika stres meluas atau ekstrem,
tubuh mulai menjadi resisten terhadap kortisol atau tidak dapat menghasilkan
banyak kortisol. Jika hal ini terjadi, peradangan dapat meningkat karena
kurangnya penghambatan endogen. Peningkatan peradangan ini bisa menyebabkan
berbagai penyakit dan gangguan termasuk penyakit autoimun.
Sahabatku… Sebenarnya masih
banyak lagi jawaban saintifik lainnya. Namun dari sini, kita sudah bisa menjawab
judul pertanyaan awal kita. Iya betul, healing energy bisa digunakan sebagai
sarana, agar tubuh bisa bekerja optimal mengobati berbagai kondisi kesehatan.
Kami tekankan lagi, kalau healing
energy hanya berbagi energy untuk memperbaiki tubuh. Masing-masing tubuh pasien
nantinya yang akan menggunakan energy positif itu untuk memperbaiki tubuhnya
masing-masing. Apabila ada seorang terapis healing energy yang mengklaim hal-hal
lain diluar ini, maka kita bisa mempertanyakannya kembali.
Energy adalah kenetralan yang
absolut. Diktean dan klaim tidak bisa terwujud tanpa sebab akibat yang harus dibentuk.
Sementara membentuk energy dalam kenetralan adalah proses membentuk energy yang
paling baik.
Jadi sahabatku… Mulai sekarang, tidak
ada salahnya untuk mencoba menerapkan healing energy ke dalam tubuh kita. Tidak
perlu menunggu sakit. Kita bisa mulai memperbaiki system tubuh sendiri, atau kita
bisa meminta bantuan praktisi yang bisa menyalurkan energy positifnya ke tubuh kita.
Pesan kami kepada seluruh terapis
healing energy. Mohon hilangkanlah identitas healer. Diri kita bukanlah HEALER
“penyembuh” kita hanyalah “pengobat”. Seseorang yang digerakkan oleh semesta
untuk sedikit membagikan energi pengobatan, bukan energi penyembuhan.
Kesembuhan adalah proses sebab
akibat semesta, terjadi diluar kontrol siapapun. Kita harus mampu membentuk
kesembuhan dalam porsi sebab-akibat yang dijaga se-netral mungkin.
Akhir kata sahabatku… Setiap kita
adalah pengobat bagi dirinya sendiri. Setiap semesta tahu bagaimana mengobati
semestanya. Ketidak bisaan hanyalah karena kita belum belajar bagaimana cara
kerjanya.
Pastikan saja diri untuk selalu mempelajari
keniscayaan-keniscayaan yang ada berdasarkan akal, dan bukan berdasarkan
informasi yang katanya selalu harus menjadi benar.
Salam Semesta
Copyright © www.PesanSemesta.com