Seorang sahabat bertanya “Apa beda nya blending, blessing, meditasi?” BersamaNYA kami menjawab dan bersamaNYA juga kita me-raih blending, untuk me-nerima blessing dengan meng-aksikan meditasi.
MERAIH BLENDING
Sahabatku… Pastinya kita paham
arti kata blending yang secara bahasa artinya adalah penyatuan atau
pencampuran. Jadi yang menjadi fokus pelajaran kita adalah penyatuan apa? Kalau
bahasannya adalah me-raih blending, maka penyatuan apa yang diraih?
Ada dua penyatuan PENTING yang seharusnya
diraih oleh kesadaran generasi umat manusia kita saat ini:
Pertama, penyatuan dengan diri
sendiri. Kedua, penyatuan dengan luar diri. Dua urutan ini sudah apa adanya
terbentuk. Jadi dengan sopan kita tidak bisa merubah urutannya.
Lalu, apa yang dimaksud dengan
penyatuan dengan diri sendiri ?
Menyatu dengan diri sendiri
artinya, kita mengenal siapa diri kita sendiri. Sederhana, tapi siapa diri yang
sedang membaca tulisan ini sahabatku? Apakah betul kita mengenalnya – atau kita
hanya berpura-pura saja?
Seseorang yang sudah menyatu
dengan dirinya sendiri pasti akan menyadari jawaban dari tiga pertanyaan
terbesar umat manusia, yaitu: Kenapa dia dihidupkan? Untuk apa dia dihidupkan? Dan
SIAPA penghidup dirinya?
Jadi mereka yang meraih blending
adalah mereka yang bukan sekedar tahu. Tetapi sadar tentang alasan dan tujuan
kehidupannya. Sama seperti dia juga sadar Sang Penghidup yang harusnya dia
tuhankan dalam hidupnya.
Sekali lagi sahabatku… Bukan
sekedar tahu, tetapi sadar. Pengetahuan bisa menjadi triger kesadaran. Namun
itu bisa saja tidak berpengaruh apa-apa kalau tidak pernah dilakukan. Ilmu
semesta adalah ilmu yang menyerap untuk membangun, kalau sudah terbangun
berarti sudah terserap.
Begitu juga saat penyatuan dengan
diri sendiri sudah terbangun, maka biasanya diri mulai aktif menyaksikan
hal-hal diluar dirinya untuk memperbaiki dan bukan untuk menilai.
Tidak akan ada penilaian, karena
diri paham setiap manusia dan makhluk semesta alam memiliki alasan dan tujuan
hidup yang diembannya masing-masing. Lalu dalam pergerakan mereka ini muncul
tantangan-tantangan yang perlu diperbaiki untuk kemakmuran bersama.
Hal-hal yang perlu diperbaiki
inilah yang terus terlihat oleh mereka yang berhasil me-raih blending. Jadi mereka
yang sudah me-raih blending akan sangat sibuk untuk terus memperbaiki dalam porsinya
masing-masing demi kemakmuran semesta.
Lalu disaat perbaikan dan
kemakmuran terbentuk, maka disaat itulah mereka yang meraih blending tersenyum,
menengadah hormat, untuk menerima blessing yang tidak pernah dipikirkannya.
MENERIMA BLESSING
Sahabatku… Tidak memikirkan
blessing adalah rahasia menerima blessing.
Manusia Bumi biasanya mengartikan
blessing sebagai “sesuatu yang sangat baik atau keberuntungan”. Hanya saja
sahabatku… Bukankah segalanya memang sudah menguntungkan?
Ada tiga keberuntungan yang
jarang sekali kita anggap. Mari kita membahasnya sebentar saja, sebagai sebuah
pengingat yang sedih.
Pertama adalah nyawa. Jujur saja
kita jarang menganggap nyawa atau lebih detailnya energy penghidup yang sedang
menghidupi kita saat ini sebagai blessing.
Kedua adalah jasad dan jiwa. Sama
halnya dengan nyawa, kita jarang berpikir kalau tubuh dan sistem-sistem yang
beroperasi otomatis di dalamnya sebagai blessing.
Dan ketiga adalah kesempatan. Dengan
nyawa, tubuh dan jiwa maka kita memiliki kesempatan untuk apapun. Sayangnya kita
juga jarang berpikir kalau kesempatan adalah blessing.
Jadi memang kita harus mengakui
ketamakan diri kita sendiri. Inilah mungkin alasan kenapa kita tidak pernah
merasa menerima blessing. Karena kita bahkan tidak menyadari blessing yang
sudah kita terima. Mungkin kita sudah tahu. Hanya saja penyadaran adalah hal
yang berbeda.
Jadi untuk saat ini pikirkan saja
kalau segalanya sudah menjadi blessing dariNYA dan bersamaNYA kita akan terus
membuka kado-kado manis blessingNYA, selalu.
Sebenarnya tulisan ini tidaklah
rumit untuk dipahami. Kerumitan yang utama dari tulisan ini muncul karena kita
tidak mau mengakui pembenaran-pembenaran yang sedang kita pertahankan. Kita
ingin berada di tahap menerima blessing, karena kita berpikir blessing adalah
gerbang kemudahan instan.
Tidak sahabatku… Blessing adalah segalanya.
Saat diri yang sudah meraih blending bisa dengan ikhlas menyadari kalau
segalanya adalah blessing. Tanpa memikirkan menerima blessing. Maka itu adalah pertanda
kalau dirinya justru sedang menerima blessing.
Semesta ini adalah kenetralan
absolute. Kenetralan harus dibalas dengan kenetralan. Tidak ada jalan keluar
lain. Jadi sampai disini, me-raih blending sudah, me-nerima blessing sudah,
lalu yang terakhir atau sebenarnya ini adalah yang pertama kali harus kita
lakukan, yaitu meng-aksikan meditas.
MENG-AKSIKAN MEDITASI
Saat mendengar kata meditasi,
maka yang terbayang oleh kita adalah pose duduk, menutup mata untuk merasa
damai. Tapi bukan itu sebenarnya meditasi.
Seharunya meditasi adalah salah
satu bentuk latihan diri untuk memusatkan dan menjernihkan akal. Sehingga diri
bisa merasa lebih fokus dan produktif. Namun tetap dalam porsi damai.
Jadi kalau saat ini Anda sedang
rajin bermeditasi, bagaimanapun caranya. Pahami, kalau meditasi bukan diam. Namun
beraksi dalam diam. Meditasi juga bukan berhenti berpikir. Namun berakal untuk terus
berpikir. Meditasi juga bukan mampu damai dalam tenang. Namun mampu damai dalam
gaduh.
Hasil dari meditasi yang benar
adalah diri yang paham kalau kegaduhan diluar dirinya memang nyata. Dan tugas
dirinya adalah untuk tetap fokus dengan dirinya sendiri untuk terus menjaga
kedamaian hadir ditiap gerakannya.
Itulah kenapa meditasi memang bisa
menjadi langkah awal yang dilakukan untuk me-raih blending dan me-nerima blessing.
Asalkan saat melakukan meditasi, jangan hanya duduk, menutup mata dan mengosongkan
pikiran begitu saja dalam diam. Tapi cobalah sekali-kali melakukan MOVE IN.
MOVE IN adalah mode
mengkoneksikan kesadaran untuk merasakan hal-hal yang sedang berlangsung
didalam diri. Dari mulai merasakan proses jantung yang berdetak, aliran nafas
yang berproses, aliran darah yang mengalir, organ-organ yang bekerja, sel yang
bergetar, terus sampai ke titik merasakan bagaimana SANG PENGHIDUP bervibrasi
didalam tiap sudut jasad ini untuk menghidupkan.
Jadi dengan bermeditasi sambil
masuk ke mode MOVE IN ini kita mulai merasakan kembali diri kita. Kembali
mengenal yang didalam, agar mampu mengatur yang diluar. Bukan hanya itu, dengan
meditasi mode MOVE IN kita akan mengenal kembali dengan SIAPA kita bergerak.
Kita semakin mengenal lagi bahwa kasih sayang penghidupanNYA yang tidak
terbatas, ada ditiap inci diri kita.
Semakin sering kita melakukan
ini, maka kita semakin sadar dengan SIAPA kita bergerak. Akhirnya bisa muncul
percik-percik penyatuan dan ini adalah rahasia kecil kalau kita ingin meraih
blending. Sementara untuk menerima blessing, hal kecil yang perlu kita lakukan
adalah membuat diri sadar kalau segalanya sudah menjadi blessing.
Sungguh tiga hal luar biasa
bukan? Iya, ini benar-benar luar biasa. Terimakasih untuk pertanyaan yang
mempesona.
Akhir kata sahabatku… Amanah
harus disampaikan bukan? Kalau begitu sampaikanlah amanah yang dibawa oleh diri
ini. Meraih blending bisa menjadi pembuka awal. Tidak ada pengakuan saat meraihnya. Ini hanya
tentang amanah yang tersampaikan dengan hormat.
Bersemangatlah, gunakanlah akhir
detik ini untuk menyampaikan amanah dengan hormat.
Salam Semesta.
Copyright 2021 © www.PesanSemesta.com