Pijakan kita saat ini adalah keterhubungan. Apa yang kita
injak ini bukan tempat atau tanah. Melainkan Bumi, yaitu sebuah keterhubungan
erat yang terhubung dengan sang pemegang amanah, yaitu tiap diri kita
masing-masing.
Karenanya sahabatku… Dengan
senang hati kami mengajak kita semua, untuk menyaksikan tiga bukti terbesar
keterhubungan manusia dengan Planet Bumi.
Kami berharap, setelah ini Anda
akan menjadi yakin untuk percaya kalau keterhubungan kita dengan Bumi adalah
nyata dan bukan sekedar katanya. Melainkan keterhubungan manusia dengan Bumi
adalah sebuah keniscayaan yang telah ter-struktur erat dalam jalinan yang
terprogram rapih, jauh sebelum kita dihadirkan.
Kalau begitu, mari kita langsung belajar
keterhubungan manusia dengan bumi, agar mampu menunaikan amanah seorang
khalifah.
KETERHUBUNGAN PERTAMA: KETERHUBUNGAN MOLEKULAR
Jadi begini, semua materi adalah
molekul – semua molekul adalah atom. Merancang atom akan menghasilkan molekul.
Sangat mudah membacanya, tapi coba pikirkan! Jelas ini akan menjadi tanda besar
yang tidak lagi bisa diabaikan.
Karena dengan begitu kita bisa
menyaksikan, kalau apa yang mengalir dan membentuk setiap inci tubuh kita terikat
dengan Bumi. Bukan hanya karena apa yang kita makan dan minum bersumber dari bumi.
Melainkan secara molecular segalanya tentang tubuh manusia terhubung dengan molecular
bumi.
Jasad kita masing-masing adalah
organ, sel, molekul, dan atom. Begitu juga dengan bumi. Salah satu diantara
atom-atom penyusun bumi dari unsur-unsur oksigen O, Fe besi, Si silikon, dan
magnesium Mg juga terdapat didalam setiap sel yang membangun tubuh kita. Pada
tingkat atomic tersaksikan kalau kita semua sangat terhubung.
Di dalam tubuh kita saat ini, ada
ratusan miliar atom yang pernah berada di dalam satu sama lain manusia di Bumi.
Ketika kita makan makanan, minum cairan, atau bahkan menghirup udara, banyak
dari atom-atom itu yang akhirnya menyatu dengan tubuh kita.
Lalu ketika kita berkeringat,
menghembuskan napas, atau mengeluarkan materi dari tubuh, atom-atom itu kembali
ke biosfer Bumi, di mana mereka akhirnya mereka bisa masuk ke dalam tubuh atau
materi lain.
Siklus seperti ini terus menerus
terulang. Jadi di sini, di Bumi, semuanya terhubung. Itu karena bagaimanapun, gerakan
molekular adalah keterhubungan yang saling mempengaruhi.
KETERHUBUNGAN KEDUA : KETERHUBUNGAN MAGNETIS
Jadi selain manusia memiliki
keterhubungan molecular. Manusia juga terhubung dengan bumi secara
elektromagnetis.
Masuk lebih dalam lagi ke atom
maka kita akan mempelajari bagian fisika quantum yang halus. Dimana kita harus
terpapar dengan kenyataan kalau setiap atom terbentuk dari energy yang terus
menerus bervibrasi dalam alunan vibrasi yang harmonis dan sesuai untuk
menciptakan frekuensi unik yang menjadi ciri khas masing-masing materi.
Tubuh kita adalah mesin molecular
yang terbentuk dari atom. Sementara setiap molekul memiliki frekuensinya
masing-masing. Dan sudah menjadi kodratnya, setiap frekuensi molekular akan
senantiasa terpengarhui oleh kesadaran.
Kesadaran masing-masing manusia
akan menentukan bagaimana seluruh molekular tubuhnya memancarkan frekuensi.
Lalu dari hasil pancaran frekuensinya inilah, mereka akan mempengaruhi Bumi.
Sebagai energy, manusia selalu
menarik frekuensi sesuai dengan frekuensi apa yang mereka pancarkan. Itulah kenapa,
apabila molekular tubuh kita menghasilkan gerakan frekuensi tertentu maka Bumi
juga akan merasakan efek tertentu.
Setiap frekuensi yang memancar
dari tubuh manusia memancarkan sinyal elektromagnetis. Medan elektromagnetik
ada di mana-mana, manusia sendiri adalah penghasil dan pemancar elektromagnetik
yang aktif. Setiap gerakan, emosi dan tindakan kita memancarkan gelombang
elektromagnetik yang berbeda-beda.
Gelombang elektromagnetik adalah
fenomena fisik hasil dari pergerakan molekular yang tadi kita bahas di awal.
Masuk kedalam molekul pada tingkat mikroskopik atom, elektron bermuatan
partikel terus bergerak di sekitar inti atom, sehingga menciptakan medan
magnet.
Itulah kenapa hewan, tumbuhan,
bahkan benda yang kita anggap mati seperti batu dan air pun kalau diukur
mengeluarkan elektromagnetik dengan berbagai ukuran angka. Jadi ini bukan
tentang manusia dan bumi saja, tetapi tentang segalanya.
Jadi kalau kita bertanya; Apakah
memang benar kita ini terhubung dengan bumi melalui frekuensi? Jawabannya
adalah iya, manusia dan Bumi terhubung. Elektromagnetik manusia dan geomagnetik
Bumi saling terhubung dan saling memberi pengaruh.
Dan karena kita ini adalah
khalifah, maka elektromagnetik kita memiliki andil yang cukup besar dalam
mempengaruhi geomagnetic Bumi.
Hasil percobaan menunjukkan,
ketika orang menyentuh atau berada dekat dengan sesuatu atau seseorang, terjadi
pemindahan energi elektromagnetik yang dihasilkan oleh jantung. Ini adalah
bukti kuat penelitian yang menunjukan bahwa kita memang satu dengan semesta dan
isinya. Sementara semesta yang paling dekat dengan kita adalah bumi ini.
Dari penjelasan singkat diatas.
Mari kita merenung sebentar, ternyata betapa seumur hidup manusia memang
memiliki hubungan batin dengan bumi, tapi betapa kita melupakan hubungan ini
dengannya.
Kita mengira bumi tidak merasakan
kebahagiaan, kebaikan, ketenangan, kesedihan, kejahatan, kebencian hati kita.
Padahal sebenarnya bumi tahu dan merasakannya juga. Bahkan sebenarnya bumi yang
lebih tahu terlebih dahulu, sebelum teman facebook Anda mengetahuinya.
Jadi bisa dibayangkan, kalau 50%
saja dari penduduk bumi ini memendam kebencian dan amarah, lalu bagaimana
dengan perasaan bumi? Bukankah dia akan merasakan kebencian dan amarah kita
juga?
Coba juga bayangkan kalau 50%
saja dari penduduk bumi ini menanamkan kebahagian tak bersyarat, ketenangan
jiwa, dan kebaikan untuk memakmurkan, lalu bagaimana perasaan bumi? Bukankah
ini akan membawa pengaruh baik bagi Bumi?
Pastinya kita bisa menjawabnya
dengan cepat. Dan semoga saja kita bisa memperbaiki diri secepat itu. Pastinya
akan ada proses, dan bagian terberat dari sebuah proses adalah kekhidmatan
rasa. Yaitu memupuk rasa, kalau apapun hal baik yang kita lakukan Bumi, memang
sudah seharusnya kita lakukan.
BUMI ADALAH AMANAH bagi manusia untuk dijaga, dilestarikan,
dan dimakmurkan. Kita hidup dalam planet ini bukan untuk menjadi makhluk yang
terpisah dengan pijakannya sendiri.
Jadi memang sudah seharusnya kita
berubah menjadi baik dalam menjalani amanah ini. Dimana kita tidak berubah menjadi
baik untuk menerima kebaikan. Kita hanya menjadi baik karena kita adalah gerbang
kebaikanNYA Dzat Maha Baik. Cukuplah di titik ini ke-khidmatan itu kita
fokuskan.
KETERHUBUNGAN KETIGA : KETERHUBUNGAN KESADARAN
Kalau Anda bertanya, apakah ada
keterhubungan lain selain dua keterhubungan diatas? Maka sebenarnya masih ada, dan
keterhubungan ketiga ini masih menjadi keterhubungan yang masih sulit untuk dirasakan.
Yaitu keterhubungan kesadaran. Artinya
kita sebagai khalifah bagi Bumi memang memiliki kemampuan untuk merasakan perubahan-perubahan
yang berlangsung dalam planet ini secara sadar.
Apakah kesadaran manusia dengan
bumi bisa dibuktikan secara saintifik? Jawaban sebenarnya adalah iya.
Contoh kecilnya saja adalah, keberadaan
indra Magnetoreception yang memungkinkan suatu organisme untuk mendeteksi medan
magnet untuk melihat arah, ketinggian atau lokasi. Dahulu para ilmuan berpikir,
kalau manusia tidak dianggap memiliki indera magnetic. Tetapi, baru-baru ini
ditemukan, kalau ada protein (kriptokrom) di mata yang dapat menjalankan fungsi
ini.
Pertanyaan muncul; untuk apa kita
memiliki indra yang baru ditemukan ini?
Kami yakin Anda sudah bisa
menjawabnya. Iya, apalagi itu kalau bukan untuk menjalankan sebuah amanah
dengan khidmat.
Jadi apa lagi yang akan kita
lakukan selain itu kembali lagi kepada tugas yang sebenarnya. Kalau kita belum
bisa membenahi Bumi, maka paling tidak kita masih bisa menjaga frekuensi diri
untuk tidak merusak Bumi.
Salam Semesta
Copyright 2021 © www.PesanSemesta.com