Kekuatan yang Anda
butuhkan untuk membawa satu telur ke atas puncak gunung, berbeda dengan
kekuatan yang Anda butuhkan untuk membawa satu panggul batu ke puncak yang
sama.
Kekuatan itu sangat relatif.
Kekuatan harus disesuaikan dengan tempat dan tujuannya masing-masing. Salah menempatkan
kekuatan justru akan berakibat fatal. Dan itulah yang sering kita lakukan
dengan kekuatan self talk yang kita miliki.
Kita sering salah
menempatkan kekuatan ini, sehingga berakibat buruk. Bagaimana kalimat yang terucapkan atau terlintas dibenak kita
memiliki kekuatan yang luar biasa dan terbukti berpengaruh besar terhadap
kesejahteraan fisik dan jiwa kita sendiri.
Berbicara kepada diri sendiri dapat menjadi
cara yang ampuh untuk membuat diri lebih baik. Tetapi, kita perlu belajar
bagaimana menggunakan kekuatan Self Talk dengan benar.
Berikut ini adalah 3
strategi self talk yang kuat, yang dapat kita gunakan untuk memanfaatkan
kekuatan Self Talk. Semoga bermafaat:
STRATERGI pertama : SE-POSITIF MUNGKIN
Coba ucapkan dan isi kelanjutkan titik-titik dibawah ini
“SAYA ……………………………………………………………………………………..”
Perhatikan jawaban
spontan kita dalam mengisi titik-titik ini. Apabila isinya negatif, maka
rubahlah menjadi sepositif mungkin.
Misalkan “SAYA SANGAT
TIDAK BERDAYA” Nah, ini adalah negatif. Mari kita rubah menjadi “SAYA BERAKSI
DAN TERUS AKAN BERAKSI SESUAI PORSI SAYA SENDIRI”
Misalkan “SAYA SELALU
KEKURANGAN UANG” Mari kita rubah menjadi “SAYA AKAN SELALU MEMBUAT DIRI SAYA
KECUKUPAN UANG”
Apakah ini berarti
kita sedang membohongi diri sendiri? Jawabannya adalah TIDAK. Kita justru
sedang mengajarkan diri untuk berdamai dan melihat sisi baik dari segala
kondisi.
Penerimaan adalah
kekuatan yang besar. Selalu terima apapun yang ada dihadapan. Ajak bicara diri
dengan kesadaran yang terbaik, kalimat paling terhormat, sehingga diri juga
bisa melakukan tindakan balasan yang sesuai.
STRATEGI kedua : fokuslah hanya kepada diri
sendiri
Masih suka
membicarakan orang lain kepada diri sendiri? Kalau iya, cobalah perlahan-lahan
mengurangi frekuensinya. Sampai kita benar-benar fokus dengan diri sendiri.
Jangan salah sangka!
Kami tidak sedang mengajarkan kita semua untuk menjadi makhluk super egois.
Kami hanya mengajak
kita untuk jangan membiarkan otak kita salah fokus dengan membicarakan pihak
lain yang bukan dirinya sendiri pada area pribadinya.
Apalagi itu kalau
hal-hal yang negatif. Tentunya kita tidak mau membentuk diri seburuk orang yang
kita bicarakan bukan?
Misalkan penilaian
kita tentang orang yang senantiasa kita nilai-nilai aau Masalah-masalah yang
hanya bisa kita kritik tanpa kita perbaiki.
Sahabatku… Mulai
sekarang, apabila kita mulai menilai-nilai pihak lain maka berhenti sejenak dan
masuklah kedalam diri dan ucapkan “SAYA MENGHARGAI PRIBADI ITU DAN SAYA AKAN
FOKUS MENJADI PRIBADI YANG TERBAIK”
Apabila kita melihat
masalah maka beraksilah. Tidak perlu mengumpat, mengkritik, menyalahkan. Cukup
beraksilah dan ucapkan “SAYA MEMILIH UNTUK MEMPERBAIKI MASALAH INI DENGAN
SEBAIK-BAIKNYA”. Apabila kita tidak memilih untuk memperbaiki, maka
tinggalkanlah.
Buatlah layar
kenyataan yang bersih dan netral.
Netral itu hanya
berpihak kepada keniscayaan semesta yang sebenarnya, dan tidaklah itu kecuali
kekuatan yang besar. Awali saja dulu dari diri sendiri.
STRATEGI ketiga : jadikan diri sahabat yang
baik
Jadikan diri ini
sebagai sahabat terbaik untuk dirinya sendiri. Hiduplah bersama diri Anda secara
damai.
Paling tidak cobalah
dahulu berbicara kepada diri sendiri seakan diri kita berbicara kepada seorang
sahabat. Penuh dengan kasih sayang, penuh dengan penghargaan, penuh dengan
terimakasih dan penghormatan.
Tentunya kita tidak
akan mengumpat, mengutuk, dan berbicara dengan kata-kata kasar dan menyinggung
sahabat kita sendiri bukan?
Kita tidak akan
berkata “SAYA SANGAT BODOH” atau “SAYA TIDAK BERGUNA”
Sahabatku… Cobalah
untuk terus berkomunikasi kepada diri dengan bahasa dan kalimat yang baik.
Hindari keluhan, ratapan dan bahasa yang menyudutkan diri. Dan jangan lupa
juga, ucapkanlah terimakasih untuk seluruh kinerja tubuh kita.
Sama seperti kita,
tubuh juga menghargai penghargaan. Beberapa orang berpikir ini gila, tetapi
ketika kita mengatakan "Terima kasih" kepada tubuh, maka tubuh akan
cenderung melakukan lebih banyak hal yang menyenangkan kita.
Otomatis pikiran kita
pun akan menjadi lebih tenang. Seutas senyum kepada diri pun akan tersungging
begitu saja.
Bukankah ini adalah
kekuatan? Menjadi damai dengan diri sendiri tanpa mengemis-ngemis kedamaian
dari luar diri adalah kekuatan halus yang mungkin manusia paling kuat pun tidak
bisa memilikinya dengan mudah.
Jadi mengertilah, kalau pujian dan terimakasih yang tulus
langsung menghasilkan efek yang lebih baik sama seperti seorang sahabat yang
mengucapkannya dengan tulus.
Tulus itu hanya tulus, begitu saja, tanpa kebohongan, tanpa
harapan timbal balik, hanya begitu saja. Meski sulit, belajarlah untuk berbicara dengan
tulus kepada diri sendiri.
Sahabatku… di atas hanyalah
3 strategi neuro linguistik yang kuat yang dapat kita gunakan untuk
memanfaatkan kekuatan Self Talk dan koneksi pikiran-tubuh yang terhubung
dinamis dan harmonis.
Detik ini kalau kita
tidak memiliki ucapan yang baik, maka lebih baik kita diam. Hanya saja diam di dalam
diri adalah tantangan yang paling susah, ketimbang berbicara dengan baik kepada
diri sendiri.
Jadi mari kita lewati
tantangan pertamanya dulu. Mari kita belajar untuk memperbaiki komunikasi
internal ini, ketimbang harus terus menerus merusak diri dan alam ini.
Karena siapa bilang
komunikasi internal Anda tidak tervibrasi keluar diri? Jangan salah sangka,
sebenarnya tidak ada rahasia antara Anda dan Bumi. Alam lebih dekat dengan pembicaraan
internal Anda ketimbang siapapun. Percayalah! Nanti kita akan membahasnya.
Video Self Talk https://www.youtube.com/watch?v=esPI7KoBIao&t=123s
Salam Semesta
Copyright 2022 © www.pesansemesta.com
Follow : https://www.instagram.com/pesansemesta.ig
Subscribe : https://www.youtube.com/c/pesansemesta